45
Kriteria: Apabila r
11
r
tabel
maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. Taraf signifikan 5 dengan N=42, diperoleh r
tabel
= 0,304. Sedangkan perhitungan koefisien reabilitas instrumen r
11
= 0,768. Dengan demikian, berdasarkan kriteria instrumen tes dapat dikatakan reliabel lihat Lampiran 6.
3.6.1.3 Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tiak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha
untuk memecahkan soal tersebut, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran Arikunto, 2002:208.
Rumusnya sebagai berikut:
IK =
Keterangan: IK
= indeks kesukaran P JB
A
= jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JB
B
= jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JS
A
= jumlah siswa pada kelompok atas JS
B
= jumlah siswa pada kelompok bawah
46
Klasifikasi tingkat kesukaran soal sebagai berikut:
Tabel 2 Klasifikasi tingkat kesukaran soal
Interval Kriteria
IK 0,00 0,00 IK 0,30
0,30 IK 0,70 0,70 IK 1,00
IK = 1,00 Soal terlalu sukar
Soal sukar Soal sedang
Soal mudah Soal terlalu mudah
Sumber: Suherman, 1990. Hasil uji coba tingkat kesukaran soal menunjukkan bahwa soal yang diuji
cobakan termasuk dalam kategori sukar, sedang, dan mudah. Soal yang termasuk sukar yaitu soal nomor 20. Soal yang termasuk sedang yaitu soal nomor 8, 10, 14,
16, 19, 21, 29. Sedangkan soal yang termasuk mudah yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 30 lihat Lampiran 7.
3.6.1.4 Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Adapun yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi maka semakin tinggi daya pembeda soalnya, semakin baik
kualitasnya Arikunto, 2002:213. Untuk menghitung daya pembeda digunakan rumus:
DP = Keterangan:
DP = indeks deskriminasidaya pembeda
JB
A
= jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
47
JB
B
= jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JS
A
= banyaknya siswa pada kelompok atas Klasifikasi daya pembeda soal sebagai berikut:
Tabel 3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal
Interval Kriteria
DP 0,00 0,00 DP 0,20
0,20 DP 0,40 0,40 DP 0,70
0,70 DP 1,00 Sangat jelek
Jelek Cukup
Baik Sangat baik
Sumber: Suherman, 1990. Berdasarkan perhitungan daya pembeda soal, maka diperoleh kategori soal
yang jelek sampai dengan soal yang sangat baik. Soal dengan kategori jelek terdapat pada soal nomor 4, 6, 16, 18, 26. Kategori soal yang cukup terdapat pada soal nomor
1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29. Sedangkan kategori soal yang baik terdapat pada soal nomor 30 lihat Lampiran 8.
3.6.2 Analisis lembar Aktivitas Siswa