Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
tersebut mulai terlihat dalam bidang seni, gaya hidup, selera makanan, kegemaran, gaya busana, gaya bahasa, interaksi dengan sesama, interaksi anak
dengan orang tua, dan interaksi siswa dengan guru. Beberapa fakta di atas menunjukkan masih lemahnya karakter siswa.
Menurut pendapat Herlini Amran dalam siaran pers yang diterima jabarprov.go.id 2012 mengungkapkan bahwa Kemendikbud diminta segera
Merekapasitasi Pendidikan berkarakter siswa SMK menyusul makin merebaknya kasus tawuran yang melibatkan siswa SMK akhir-akhir ini. Pendidikan yang
berlangsung saat ini dinilai masih mengutamakan keberhasilan bidang akademik saja. Karakter yang lemah apabila diikuti dengan prestasi belajar yang tinggi
akan percuma, begitu pula karakter yang kuat apabila tidak ada prestasi yang ditunjukkan juga akan terasa tidak lengkap. Idealnya, karakter yang kuat dan
prestasi yang tinggi merupakan cerminan manusia berkualitas. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara karakter dengan lingkungan belajar terhadap
hasil belajar siswa. Apabila hubungan tersebut dapat diketahui, selanjutnya diharapkan ada model pembelajaran yang tepat dalam rangka menciptakan
lulusan SMK yang ideal yakni yang memiliki prestasi akademik yang tinggi dan diikuti karakter diri yang baik.
Dalam membentuk generasi muda yang berkualitas, selain membangun karakter yang baik pada siswa juga harus didukung dengan adanya lingkungan
belajar yang baik bagi siswa. Menurut pra observasi yang dilakukan peneliti di SMK Muhammadiyah 1 Playen pada bulan November tahun 2013, terdapat
fasilitas yang baik di dalam kompetensi keahlian teknik komputer dan jaringan guna mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih pada siswa.
Keberadaan laboratoriumbengkel dan perpustakaan yang baik serta fasilitas wifi
yang ada pada setiap bengkel memungkinkan siswa mengakses lebih banyak ilmu pengetahuan, namun fasilitas tersebut ternyata belum dimanfaatkan
sepenuhnya oleh siswa. Kebiasaan belajar yang baik dengan memaksimalkan fasilitas yang telah ada harusnya menjadi lingkungan belajar yang menunjang
untuk menciptakan sumber daya manusia yang baik pula. Lingkungan belajar merupakan bagian dari proses belajar yang menciptakan
tujuan belajar. Lingkungan belajar tidak lepas dari keberadaan siswa dalam belajar. Kebiasaan belajar siswa dipengaruhi oleh kebiasaan siswa dalam belajar
di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. Kebiasaan belajar yang efektif berdampak pada lingkungan belajarnya. Menurut Prayitno 2009:362 dalam
bukunya yang berjudul dasar teori dan praksis pendidikan menyebutkan bahwa lingkungan pembelajaran terdiri atas lingkungan fisik, hubungan sosio-
emosional, lingkungan teman sebaya dan tetangga, lingkungan kehidupan dinamik masyarakat pada umumnya, dan pengaruh lingkungan asing.
Dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas diperlukan proses dan tahapan yang berkesinambungan. Salah satunya adalah
dengan membangun generasi muda sejak dini. SMK sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peran yang penting dalam menyiapkan lulusannya untuk dapat
menjadi generasi penerus bangsa yang ideal. Bukan hanya menciptakan lulusan yang berprestasi di bidang akademik saja, namun lulusan yang memiliki karakter
diri yang baik. Selain itu, diperlukan sebuah lingkungan belajar yang baik untuk penanaman nilai-nilai karakter bangsa terhadap pelajar SMK agar proses belajar
mengajar dapat berlangsung secara optimal.