Kerangka Pikir Hipotesis Tindakan

35

C. Kerangka Pikir

Pendidikan di I ndonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Suasana belajar dan proses belajar yang kondusif merupakan faktor pendukung dalam mengembangkan kompetensi siswa. Selama proses pembelajaran seharusnya guru menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif bukan suasana belajar yang monoton dan hanya satu arah saja. Perhatian merupakan hal yang penting dalam kegiatan pembelajaran. Selama proses pembelajaran guru berperan aktif dalam melakukan pembelajaran guna menarik perhatian siswa. Mengingat kurangnya perhatian siswa pada kelas X Audio Video I yang ditunjukkan dengan siswa yang terlihat jenuh dan acuh, hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, dimana dilihat dari hasil tes UTS Semester Ganjil banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minima KKM. Oleh karena itu, hendaknya guru perlu menerapkan model pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat menarik dan meningkatkan perhatian siswa adalah dengan diterapkannya model pembelajaran Blended Learning. Blended Learning ini mampu mengubah proses pembelajaran satu arah menjadi active learning dan student-centered education. Model pembelajaran Blended Learning akan meningkatkan kompetensi belajar siswa, karena siswa tidak hanya mendengarkan ceramah guru tetapi lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan, mempresentasikan dan lain sebagainya. Dengan pembelajaran Blended Learning siswa telah menempatkan dirinya sebagai pembelajar yang aktif sehingga perhatian dan hasil belajar siswa meningkat. 36 Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yang dirumuskan pada penelitian ini adalah. 1. Pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Blended Learning dapat meningkatkan Perhatian Siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital siswa kelas X Audio Video I SMK Negeri 3 Wonosari. 2. Pembelajaran dengan menerapkan Model Pembelajaran Blended Learning dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital siswa kelas X Audio Video I SMK Negeri 3 Wonosari. Keadaan Aw al: 1. Pembelajaran masih monoton dan membosankan. 2. Perhatian siswa kurang. 3. Hasil belajar rendah. Tindakan: I mplementasi Model Pembelajaran Blended Learning Hasil Akhir: 1. Pembelajaran student center. 2. Perhatian siswa kelas X Audio Video I meningkat. 3. Hasil belajar siswa kelas X Audio Video I meningkat. 37

BAB I I I METODE PENELI TI AN

A. Jenis Tindakan dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research dengan bentuk kolaborasi. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan rangkaian riset dan tindakan yang berlangsung berulang – ulang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Terdapat beberapa langkah dalam melaksanakan penelitian di dalam kelas. Langkah pertama yaitu merencanakan, kedua yaitu melaksanakan, ketiga yaitu mengamati dan yang terakhir yaitu merefleksikan. Merefleksikan yang dimaksud adalah merefleksi tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kondisi pembelajaran dalam kelas sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian tindakan kelas yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan. Karena penelitian tindakan kelas yang digunakan bersifat kolaborasi maka pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri. Sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dengan berkolaborasi dengan guru Apabila ketika melakukan penelitian sudah diketahui keberhasilan dan hambatan yang

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X SMK NEGERI 1 SEMARANG

16 99 136

Pengembangan Trainer Digital Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Digital Di Kelas X AV SMK Negeri 1 Balige.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA : Suatu Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas X Teknik Audio Video 3 SMK Negeri 4 Bandung.

0 1 35

PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

2 8 7

PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING BERBANTUAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KMKE KELAS X TMA SMK N 5 SURAKARTA.

0 0 17

Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X TGB B pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Sukoharjo.

0 0 20

HUBUNGAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP MATA PELAJARAN ILMU GIZI DI KELAS X DI SMK NEGERI 3 WONOSARI.

0 2 96

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK N 3 WONOSARI.

1 4 179

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SIKAP SOSIAL DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

2 13 197

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DESKTOP KELAS XI RPL SMK MA’ARIF WONOSARI.

0 3 259