Meranti Kabupaten Asahan sebanyak 100 orang. Karakteristik internal responden diuraikan berdasarkan variabel demografi yang meliputi usia, pendidikan terakhir,
pendapatan usaha tani per periode, luas lahan, pengalaman, jumlah anggota keluarga, produktivitas, status lahan. Seluruh informasi dalam profil responden
ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen terutama untuk keperluan evaluasi kebijakan segmentasi pasar, disamping sebagai landasan penyusunan
strategi pemasaran.
4.2.1. Usia
Berdasarkan usia responden, terlihat bahwa respoden terbagi dalam beberapa kelompok usia. Responden terdiri dari kelompok usia yakni 26-36 tahun,
37-47 tahun, 48-58 tahun, 59-69 tahun dan 70-80 tahun. Dari hasil penelitian yang dilakukan, angka persentase menunjukkan bahwa responden yang lebih banyak
berada pada pada tingkatan usia 48-58 tahun sebanyak 33 persen. Diikuti oleh kelompok usia 37-47 tahun sebesar 31 kemudian untuk usia 59-69 tahun sebesar
18 selanjutnya pada tingkatan usia 26-36 tahun sebesar 16 dan kelompok usia yang memiliki persentase paling kecil adalah kelompok usia 70-80 tahun sebesar
2. Hal ini mengisyaratkan bahwa lebih banyak dijumpai petani dengan tingkatan usia paruh baya di lokasi penelitian. Untuk lebih jelas, angka persentase berbagai
tingkatan usia responden dapat dilihat pada gambar 6.
Ubiversitas Sumatera Utara
Gambar 6. Angka Persentase Berdasarkan Kelompok Usia Responden
4.2.2. Tingkat Pendidikan Terakhir
Terdapat beberapa tingkat pendidikan terakhir dari para responden, yang di bagi dalam beberapa tingkatan, yaitu Tidak Sekolah, Tingkat Pendidikan SD,
SMP, SMU, Diploma, dan Sarjana. Tingkat pendidikan terakhir SMU tercatat memiliki persentase yang lebih besar sebesar 34 dibanding yang lainnya. Selain
itu tingkat pendidikan terakhir SD berada di urutan kedua terbesar dengan persentase 28 , kemudian dikuti oleh tingkat pendidikan terakhir SMP sebesar
25. Angka persentase selanjutnya adalah tidak bersekolah sebesar 10, Diploma sebesar 2 dan angka persentase yang paling kecil adalah pada tingkat
pendidikan Sarjana sebesar 1.. Melihat persentase yang ada terlihat bahwa petani sebagai responden kebanyakan belum memiliki pendidikan pada jenjang
yang sampai perguruan tinggi. Beberapa bagian persentase menunjukkan bahwa petani ada yang tidak bersekolah, tingkat pendidikan hanya sampai SD, dan SMP.
Tingkat pendidikan yang dimiliki para responden diharapkan mampu membangun
Ubiversitas Sumatera Utara
pola pikir, keterbukaan menerima pengetahuan, inovasi, metode dan wawasan baru didunia usaha tani. Melihat komposisi persentase yang ada, maka diharapkan
informasi pengetahuan mengenai sosialisasi program sumber pembiayaan, pelatihan manajemen keuangan usaha tani yang baik, pelatihan pembuatan
proposal rencana kegiatan usaha tani dan sebagainya sangat dibutuhkan. Lembaga sumber pembiayaan formal seperti bank dapat memberikan sosialisasi mengenai
program pembiayaan dan pelatihan pengelolaaan keuangan serta pembuatan proposal rencana kegiatan usaha tani yang sering dijadikan persyaratan dalam
meminjamkan kredit kepada petani. Untuk lebih jelasnya angka persentase tingkat
pendidikan terakhir dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Angka Persentase Tingkat Pendidikan Responden
4.2.3. Tingkat Pendapatan Usaha Tani