Segmentasi Pasar Persepsi dan Sikap Konsumen

semua aspek kehidupannya. Sikap kognitif merefleksikan sikap pemahaman, sikap affektif merefleksikan sikap tindakan nyata. Minat itu sendiri bagian dari unsur melekat pada diri individu konsumen yang disebut dimana ia merujuk kepada tindakan fisik yang nyata yang dapat dilihat dan dapat diukur oleh orang lain. Peter-Olson, 1999. Sebuah minat menurut Peter-Olson 1999 : 150, merupakan suatu pilihan diantara dua atau lebih alternarif tindakan. Dikaitkan dengan penelitian ini maka pembiyaan kredit sebagai sumber dana yang digunakan untuk usaha tani merupakan produk yang dipasarkan. Dalam penelitian ini yang menjadi Konsumen adalah Petani yang ingin menggunakan sumber pembiayaan pada Usaha Taninya.

2.1.2 Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah merupakan suatu pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis produk tertentu dan memerlukan bauran pemasaran sendiri Kotler, 2002. Persaingan usaha yang semakin ketat menyebabkan perusahaan berusaha untuk memahami tentang konsumen dengan melakukan segmentasi. Keuntungan yang diperoleh dengan melakukan segmentasi pasar sebagai berikut: 1. Informasi lebih jauh mengenai bauran pemasaran tertentu yang diinginkan dan dibutuhkan suatu kelompok konsumen tertentu. 2. Dapat dijadikan masukan untuk tercapainya suatu metode pemasaran yang tepat untuk setiap segmen yang terbentuk. 3. Untuk mengalokasikan sumberdaya produk dalam kebijaksanaan program agar lebih efektif dan efisien. Ubiversitas Sumatera Utara Menurut Kotler 1997, dasar-dasar segmentasi pasar dapat dilakukan dengan memperhatikan ciri-ciri konsumen, antara lain: 1. Segmentasi Geografis Merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota atau lingkungan. 2. Segmentasi Demografis Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, keturunan, kewarganegaraan dan kelas sosial. 3. Segmentasi Psikografis Merupakan pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup dan kepribadian. 4. Segmentasi Perilaku Merupakan pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk.

2.1.3 Persepsi dan Sikap Konsumen

Menurut Kotler 2000 persepsi adalah proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan informasi untuk menciptakan gambaran lengkap mengenai sesuatu hal. Persepsi tidak hanya bergantung kepada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Sedangkan Mowen dan Minor 1998 mendefinisikan persepsi adalah suatu proses Ubiversitas Sumatera Utara dimana individu-individu terekpos pada informasi, menyediakan kapasitas prosesor yang lebih luas dan mampu menginterpretasikan informasi tersebut. Simamora 2002 mengemukakan bahwa persepsi adalah suatu proses, dengan mana seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan stimuli ke dalam gambaran dunia yang berarti menyeluruh. Stimuli dapat digolongkan ke dalam dua tipe, yaitu stimuli fisik physical stimuli dan stimuli yang berasal dari dalam individu sendiri. Stimuli fisik dipengaruhi dari lingkungan sekitar sedangkan stimuli yang berasal dari dalam individu sendiri ada dalam bentuk predisposisi, seperti harapan expectation, motivasi motives, dan pembelajaran learning yang didasari pada pengalaman individu sebelumnya. Kombinasi dari kedua tipe tersebut mampu menghasilkan gambaran yang bersifat pribadi karena manusia merupakan individu yang memiliki pengalaman, keinginan, kebutuhan, hasrat, serta pengharapan yang unik akan menghasilkan suatu persepsi tersendiri. Persepsi pada masing-masing individu berbeda meskipun realitas sama. Hal ini disebabkan adanya perbedaan dalam perceptual selection, perceptual organization, dan perceptual interpretation. Persepsi konsumen mempunyai peranan penting dalam pemasaran suatu produk. Dengan adanya persepsi maka suatu produk akan diartikan oleh konsumen dalam bentuk asosiatif yang dapat membantu konsumen mengintepretasikan dunia disekitarnya. Persepsi masing-masing individu dapat berbeda atas objek yang sama karena persepsi yang diterima oleh konsumen dapat terjadi dalam berbagai bentuk antara lain seperti persepsi terhadap kualitas produk, persepsi terhadap harga, maupun persepsi terhadap image yang diberikan oleh suatu produk. Persepsi tersebut diperoleh konsumen melalui pengalaman Ubiversitas Sumatera Utara sendiri, pengalaman orang lain, atau bahkan dari beberapa hal yang dilihat sendiri oleh konsumen. Mcguire dalam Engel at al. 1995 mengatakan bahwa setiap individu akan memiliki persepsi yang berbeda mengenai suatu hal yang sama karena terciptanya sebuah persepsi melalui beberapa proses berikut : 1. Pemaparan, pencapaian kedekatan terhadap suatu stimuli sedemikian rupa sehingga muncul peluang diaktifkannya satu atau lebih dari kelima indera manusia. 2. Perhatian, alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk. 3. Pemahaman, tafsiran atas stimulus. 4. Penerimaan, dampak persuasif stimulus kepada konsumen. 5. Retensi, pengalihan makna stimulus dan persuasi ke ingatan jangka panjang. Sikap konsumen merupakan suatu konsep yang penting dalam studi perilaku konsumen. Banyak pemasar telah melakukan penelitian terhadap sikap konsumen terhadap produk serta merek. Sumarwan 2004 menyatakan bahwa sikap attitudes konsumen merupakan faktor penting yang mempengaruhi minat konsumen . Schifman dan Kanuk 2007 dalam Simamora 2002 mendefinisikan bahwa sikap adalah ekspresi perasaan inner feeling, yang mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak setuju terhadap suatu obyek. Sementara itu Alport 1996 dalam Simamora 2002 menyatakan sikap sebagai predisposisi yang dipelajari learned predispotition untuk berespon terhadap obyek atau kelas obyek dalam suasana menyenangkan atau tidak menyenangkan secara konsisten. Definisi mengenai sikap juga dikemukakan oleh Peter dan Olson 2002, yang menyatakan bahwa Ubiversitas Sumatera Utara sikap merupakan evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan seseorang. Adapun yang dimaksud dengan evaluasi adalah tanggapan pada tingkat intensitas dan gerakan-gerakan yang relatif rendah. Evaluasi dapat diciptakan oleh sistem afektif maupun kognitif. Tanggapan afektif meliputi emosi, perasaan, dan suasana hati, sedangkan pemrosesan kognitif dari pengambilan minat menunjukkan bahwa suatu evaluasi menyeluruh dibentuk ketika konsumen mengintegrasikan antara pengetahuan, arti, atau kepercayaan tentang konsep sikap .

2.1.4 Model Sikap Multiatribut Fishbein