2.1.5.2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang ada dalam mayarakat dan petani khususnya mempengaruhi minat petani untuk menggunakan sumber pembiayaan. Faktor
faktor eksternal yang dijadikan variabel penduga pada penelitian ini berkaitan dengan faktor yang berada diluar diri individu petani. Pembiayaan adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil Undang-Undang Perbankan
Nomor 10 tahun 1998. Menurut Aryati 2006 dalam penelitiannya menyatakan bahwa efektif atau tidaknya suatu penyaluran pembiayaan pada BMT dapat dinilai
berdasarkan beberapa parameter antara lain: persyaratan peminjaman, prosedur peminjaman, realisasi kredit, besar kecilnya biaya administrasi, pelayanan petugas
bank, lokasi bank, jaminanagunan, pengetahuan dan partisipasi nasabahcalon nasabah.
Hidayat, 2004 mengemukakan Efektivitas pembiayaan berdasarkan beberapa parameter, antara lain :
a. Prosedur pembiayaan yang menunjukkan kemudahan bagi calon nasabah untuk memahaminya
b. Persyaratan pembiayaan yang menunjukkan kesanggupankemudahan bagi calon nasabah pembiayaan untuk memenuhinya, termasuk adatidak adanya
jaminan c. Waktu pencairan atau realisasi yang menunjukkan kecepatan pihak
peminjaman untuk mewujudkan pembiayaan yang diajukan
Ubiversitas Sumatera Utara
d. Lokasi yang menunjukkan kemudahan bagi nasabah pembiayaan untuk mengakses sumber permodalan yang disediakan
e. Dampak pembiayaan yang menunjukkan tingkat kemanfaatan pembiayaan Supriatna 2007 mengemukakan karakteristik skim kredit pembiayaan
terdiri atas nilai plafond, jenis agunan, bentuk kredit, lama pinjaman, tingkat suku bunga dan bentuk serta cara pembayaran.
Dari beberapa Uraian diatas maka dapat disusun faktor-faktor eksternal yang menjadi variabel penduga ditawarkan yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Jumlah Sumber Pembiayaan Jumlah sumber pembiayaan merupakan berapa banyak dana yang dapat
digunakan untuk menjadi sumber pembiayaan bagi usaha tani. Jumlah sumber pembiayaan ini akan menjadi pertimbangan petani untuk menggunakan sumber
pembiayaan atau tidak disesuaikan dengan kebutuhan usaha tani dan proses mengembangkan usaha tani sesuai dengan skala yang akan dicapai.
2. Lama Waktu Pinjaman Lama waktu pinjaman menunjukkan seberapa besar periode yang
disediakan dalam mengembalikan pinjaman. Lama waktu pinjaman ini menjadi bahan pertimbangan dalam memutuskan konsumen menggunakan sumber
pembiayaan karena karakteristik usaha tani yang memerlukan periode sampai dapat menghasilkan nilai keuntungan sehingga dapat mengembalikan pinjaman.
3. Tingkat Bunga Tingkat bunga merupakan nilai yang ditetapkan melalui perhitungan
tertentu terhadap pinjaman yang diberikan. Supriatna,2007 mengemukakan
Ubiversitas Sumatera Utara
bahwa para petani pada umumnya akan mengurangi jumlah pinjaman apabila suku bunga kreditnya tinggi agar supaya jumlah pengembalian kredit masih
berada di tingkat kemampuan usahanya. Ketika harga jual padi tinggi aksesibilitas petani terhadap kredit bunga tinggi akan meningkat.
4. MekanismeProsedur Peminjaman Mekanismeprosedur peminjaman berkaitan dengan aturan-aturan proses
administrasi dan prosedur yang harus ditempuh dalam melakukan pinjaman dana sebagai sumber pembiayaan. Semakin sulit aturan, proses administrasi dan
prosedur yang akan ditempuh untuk dipahami dan dijalankan maka semakin membuat konsumen tidak menggunakan dana sebagai sumber pembiayaan usaha
taninya. Demikian pula sebaliknya apabila aturan proses administrasi semakin mudah maka semakin merangsang konsumen untuk menggunakan dana sumber
pembiayaan bagi usaha taninya.
5. Lokasi Lokasi merupakan tempat yang dapat diakses konsumen menjadi sumber
dana pembiayaan bagi usaha tani. Kelayakan tempat, jarak dan kemudahan akses terhadap lokasi menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam menggunakan
sumber pembiayaan bagi usaha tani.
6. Jaminan Jaminan ini merupakan sebuah janji untuk membayar pinjaman, hal ini
untuk menanggulangi resiko jika tidak dapat melunasinya. Sehingga wajar sekiranya diadakan jaminan yang sesuai nilainya dengan besarnya pinjaman, serta
hal ini harus benar-benar adil dan diperhitungkan dengan cermat.
Ubiversitas Sumatera Utara
2.2 Penelitian Terdahulu