51
2.4 Kerangka Berfikir
Pancasila
Prosedur dalam penempatan Rumah
Susun UUD’1945
UUPA No.5 Tahun 1960
UU No.16 Tahun 1985
Rumah Susun
Pemerintahan Kota Semarang
Yang menjadi lokasi Pemukiman Penghuni
Rumah Susun Hak Milik
Hak Pakai Dinas Tata Kota
dan Perumahan Perolehan Hak Atas
Tanah dan dalam Rumah Susun
Badan Pertanahan Nasional
Peraturan Daerah Tentang Rumah
Susun Hak Penguasaan
Tanah dan Bangunan Rumah Susun
Rumah Susun Baru
Rumah Susun Peremajaan
Pemukiman Rumah Susun Khusus
Mahasiswa
Rumah Susun Bandarharjo
Hak Guna Bangunan
52
Pemukiman  adalah  merupakan  kebutuhan  utama  atau  primer  yang  harus dipenuhi  oleh  manusia.  Perumahan  tidak  hanya  dapat  dilihat  sebagai  sarana
kebutuhan hidup, tetapi lebih jauh adalah proses bermukim manusia dalam rangka menciptakan  suatu  tatanan  hidup  untuk  masyarakat.  Sebab  itu  perbaikan  dan
pengadaan  perumahan  terutama  perumahan  rakyat  merupakan  hal  yang  amat penting  dalam  pembangunan  dewasa  ini.  Namun  saat  ini  pembangunan
perumahan  mengalami  kesulitan  dimana  setiap  tahunnya  angka  kelahiran  di Indonesia selalu mengalami peningkatan dan  terbatasnya lahan areal tanah yang
mengakibatkan  harga  tanah  di  kota-kota  besar  sangatlah  mahal.  Sehingga  dalam pembangunan  perumahan  tidak  dapat  terjangkau  oleh  rakyat  yang  tingkat
ekonominya  rendah  sampai  menengah.  Pengaturan  perihal  perlunya  pemukiman telah  diarahkan  pula  oleh  Undang-Undang  Pokok  Agraria  yang  di  kenal  dengan
Undang-Undang  Pokok  Agraria  Nomor  5  Tahun  1960,  yang  lebih  lanjutnya  di arahkan  dalam  Undang-Undang  Rumah  Susun  Nomor  16  Tahun  1985.  Dalam
Undang-Undang  tersebut  telah  menekankan pentingnya  untuk  meningkatkan dan memperluas  adanya  pemukiman  yang  layak  baik  seluruh  masyarakat.  Dalam  hal
tersebut  agar  dapat  terjangkau  seluruh  masyarakat  terutama  yang  berpenghasilan rendah. Maka dalam hal tersebut merupakan masalah yang sangat mendalam yang
nantinya  dapat  memberikan  kepastian  hukum  terhadap  hak  atas  tanah  yang melekat pada tanah untuk pembangunan dalam rumah susun.
Tanah yang dibangun untuk pemukiman melalui Intruksi Presiden Nomor 5  Tahun  1990,  tentang  Peremajaan  Pemukiman  adalah  tanah  yang  dibangun  di
atas Tanah Negara. Pembangunan rumah susun dapat dibangun di atas Hak Milik,
53
Hak  Guna  Bangunan  dan  Hak  Pakai  atas  Tanah  Negara  serta  Hak  Pengelolaan. Perlolehan  hak  atas  rumah  susun  yang  dimaksud  dalam  penelitian  ini  adalah
perlolehan  hak  yang  dilakukan  oleh  Pemerintah  Kota  Semarang  terhadap pembangunan  rumah  susun.  Pihak  Pemerintah  Kota  Semarang  dianggap  pihak
yang paling penting karena pihak Pemerintah adalah pihak pertama yang bertugas untuk masalah perolehan hak rumah susun yang harus jelas untuk diperoleh. Oleh
karena  itu  diperlukan  kerjasama  dari  berbagai  pihak.  Pancasila  sebagai  sumber dari  segala  sumber  hukum  dengan  didukung  berbagai  Undang-Undang  yang
berkaitan  dengan  masalah  hak  masyarakat  Indonesia  yang  dapat  dijadikan pedoman bagi berbagai  pihak,  terutama  pihak Pemerintah  Kota Semarang dalam
melaksanakan  tugas  untuk  memberikan  pemukiman  terhadap  masyarakat berpenghasilan  rendah  dan  menengah.  Tentu  saja  dalam  hal  ini  harus  sesuai
dengan  Undang-Undang  Nomor  16  Tahun  1985  tentang  Rumah  Susun.  Maka dalam  hal  tersebut  merupakan  masalah  yang  sangat  mendalam  yang  nantinya
dapat  memberikan  kepastian  hukum  terhadap  hak  atas  tanah  yang  melekat  pada tanah untuk pembangunan dalam rumah susun.
54
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Dasar Penelitian