Letak Geografis dan Gambaran Umum Rumah Susun

79

4.1.4. Letak Geografis dan Gambaran Umum Rumah Susun

Rumah Susun Bandarharjo yang mulai di bangun pada Tahun 1993 dan jadi pada Tahun 1994. Dengan menempati lahan seluas ± 2000 m2 terletak di daerah pinggir kota dan dekat dengan pantai. Secara umum daerah ini merupakan daratan rendah yang proses pembentukannya merupakan hasil endapan erosi yang terbawa oleh Sungai Semarang dan Sungai Banjir Kanal yang bermuara di Laut Jawa. Rumah Susun Bandarharjo terletak di Kelurahan Bandarharjo dengan batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Jalan Hasanudin b. Sebelah Selatan : RW. II dan RW. III c. Sebelah Barat : RW. III d. Sebelah Timur : Jalan Cumi-cumi Rumah Susun Bandarharjo yang terletak di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara merupakan salah satu kawasan di pesisir pantai Semarang. Wilayahnya di batasi dua sungai cukup lebar yakni Kali Semarang dan Kalibaru yang keduanya bermuara ke Laut Jawa. Dulunya wilayah Bandarharjo merupakan pemukiman kumuh yang mempunyai sejarah pemukiman ilegal yang terpaksa menduduki tapak alami yang sebenarnya rawan untuk dikembangkan menjadi perumahan. Terkonsilidasi diatas tanah sedimentasi pantai yang landai berawa seluas 50-an Ha dan dihuni 18 ribuan jiwa. Para pemukim yang awalnya adalah korban gusuran plus imigran dari berbagai daerah yang nekat membangun 80 rumah di tanah yang selalu tergenang dan sangat gampang ambles serta banjir yang memberi konstribusi besar untuk semakin mengkumuhkan. Kekumuhan secara fisik mudah merangsang berkembangnya kriminalitas. Bandarharjo pernah dicap sebagai kantong kriminal dan sampai orang luar gentar jika masuk ke wilayah itu sebab di situ judi, berkelahi, minum-minuman keras alkohol adalah kebiasaan sebagian komunitas. Kekumuhan yang nyaris sempurna itu, melalui proyek peremajaan pemukiman kumuh yang didukung oleh Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, Bank Dunia, Pemda Kodya Semarang yang melakukan pemberdayaan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan tiga aset fudamental rakyat secara serentak yakni: 1. Aset Perumahan dan Pemukiman; 2. Aset Ekonomi; dan 3. Aset Sosial Budaya. Dari hal tersebut salah satu proyek yang menjadi perencanaan adalah pembangunan Rumah Susun di Bandarharjo. Hal tersebut di utarakan oleh A.H, Siregar, S.H. selaku Sub. Dinas Tata Kota dan Pemukiman, Sebagai berikut: Rumah Susun Bandarharjo oleh Pemerintah yang mempunyai program memberdayakan penduduk dengan peremajaan penduduk untuk rumah susun. Wawancara, 9 Agustus 2010, pukul 10.00 WIB.

4.1.5. Maksud dan Tujuan Pembangunan Rumah Susun Bandarharjo