a. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2007.
Deteksi normalitas dapat dialkukan dengan melakukan uji
one sampel kolmogorof-smirnov
atau melihat histogram dari residualnya dan melihat persebaran data pada sumbu diagonal atu grafik normal. Bila distribusi normal
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan dengan tujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Cara untuk mengetahui adanya multikolonieritas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF
Variance Inflation Factor
, yaitu :
1 Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa
tidak terdapat multikolonieritas pada penelitian tersebut. 2
Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi gangguan multikolonieritas pada penelitian tersebut.
b. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan terjadinya perbedaan varian dari residual
satu ke
pengamatan yang
lain Ghozali,
2001:169. Heteroskedastisitas akan mengakibatkan penaksiran koefisien regresi menjadi
menjadi tidak efisien. Untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan varian
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain maka dilakukan uji heteroskedasitas. Salah satu cara untuk mengetahui adanya heteroskedasitas
dalam satu model regresi adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya.
Dasar analisis penggunaan grafik plot adalah sebagai berikut : 1
Jika terdapat pola tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas. 2
Jika tidak ada pola yang jelas dan teratur maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Pembuktian Hipotesis
a. Uji F atau uji simultan
Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan apakah variabel bebas independent secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh terhadap
variabel terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan uji distribusi F, yaitu dengan membandingkan antara nilai kritis F F tabel dengan nilai F hitung F
rasio yang terdapat dalam tabel
Analisys of Variance
dari hasil perhitungan. 1
Jika nilai F lebih besar dari 4 pada derajat kepercayaan 5 dapat dinyatakan bahwa semua variabel independent secara bersama-sama
simultan dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2
Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Jika nilai F hitung nilai F tabel, maka hipotesis nol H
ditolak dan menerima hipotests alternative H
A
.
b. Uji t atau uji parsial
Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas
independent
secara parsial individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Pengujian dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t
hitung masing-masing koefisien regresi dengan nilai t tabel nilai kritis sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan.
1 Jika jumlah
degree of freedom
df adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5, maka H
dapat ditolak bila nilai t 2 dalam nilai absolute.
2 Membandingkan nilai statistic t dengan titik kritis menurut tabel. Jika
nilai statistic t hitung nilai t tabel, maka hipotesis nol H ditolak
dan menerima hipotesis alternative H
A
.
c. Koefisien Deteminasi R