commit to user
4 Halaman isi
: Berwarna 5
Dimensi : 20 cm x 20 cm
6 Penulis
: Kaushik
Viswanath 7
Penerbit :
Gramedia b.
Alasan menjadikan buku buku cerita bergambar “Super Hathaman” sebagai kompetitor Perancangan Buku Cerita Bergambar Dewa Ruci
adalah : 1
Bercerita tentang orang yang ingin terbang ke angkasa dan berjalan di atas air. Atas nasihat seorang petapa tua, dia pergi ke Tibet untuk
memperoleh mendapatkan kekuatan super. Super Hathaman memiliki sedikit kesamaan dengan cerita wayang Dewa Ruci yang menjalani
perintah gurunya demi mendapatkan apa yang diinginkan. 2
Menggunakan gaya gambar yang imajinatif dan sangat menarik.
C. Target
1. Target Market
a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis adalah kota-kota besar di Indonesia, Jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, dan Medan.
b. Segmentasi Demografis
1 Agama
: Semua
agama 2
Umur : 8-12 tahun
3 Jenis kelamin
: Anak laki-laki dan perempuan
commit to user
4 Pendidikan
: Kelas 3 - 6 Sekolah Dasar 5
Kelas sosial : Menengah sampai dengan menengah ke
atas 6
Psikologis : Anak-anak
yang cerdas, pintar, nakal dan
menyukai tantangan
2. Target Audience
a. Motivasi
: Orangtua yang ingin memperkenalkan budaya kepada
anaknya khususnya cerita-cerita pewayangan.
b. Selera
: Orangtua yang menyukai hal yang unik, kreatif dan
mengandung unsur kebudayaan.
c. Kebiasaan
: Orangtua yang memandu anaknya dalam
mengenalkan cerita kebudayaan ataupun pewayangan.
d. Gaya hidup
: Orang tua kalangan menengah sampai dengan menengah ke atas yang senang mengoleksi buku
edukasi yang unik dan menarik minat mereka.
commit to user
BAB III KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Karya
Dalam perancangan sebuah buku cerita bergambar, sangat dibutuhkan konsep yang matang sebagai sebuah acuan untuk berkarya sehingga dalam
penyusunannya tertata dan tidak melenceng dari karya yang akan dibuat, dan konsep karya tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menentukan Tema
Tema merupakan ide dasar cerita bergambar. Sebelum cerita bergambar tersusun menjadi sebuah naskah, gagasan tertuang dalam suatu
tema. Penulis mengangkat tema pewayangan yang sejatinya banyak menampilkan ajaran moral, dimana manusia hidup diharapkan dapat
mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Cerita yang mengandung etika nilai-nilai dalam wayang biasanya disampaikan secara tegas misalnya
jangan membunuh, jangan berdusta, jangan berkhianat, tidak boleh marah, tidak boleh munafik dan lain sebagainya. Inilah salah satu ajaran wayang
tentang bagaimana manusia harus bersikap. Penulis mengangkat tema petualangan yang mengambil salah satu
tokoh sebagai penekan tokoh utama sesuai dalam cerita Dewa Ruci yaitu Bima. Dalam kisah ini Bima digambarkan sebagai tokoh yang pantang
menyerah, kuat, pemberani dan memiliki ambisi yang besar.
20