c. Konseling manajemen agar dapat dipastikan bahwa kebijakan, tatacara
kegiatan dapat dipertanggungjawabkan demi kepentingan bersama. d.
Pelaksanaan atau
menindaklanjuti program
aktivitas terencana,
mengkomunikasikan, dan mengevaluasi. e.
Perencanaan dengan itikad baik, dan penerimaan publik internal dan eksternal sebagai hasil akhir aktivitas Public Relations.
Kesimpulan tersebut menunjukkan pula bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen, yakni lebih pada pendekatan Public Relations
kepada manajemen dan stakeholders, Public Relations sebagai fungsi manajemen dapat diartikan sebagai peran yang dijalankan untuk memberi
manfaat bagi orang-orang yang berada dalam manajemen dengan memberi masukan dalam pembuatan kebijakan melalui orang-orang diluar manajemen
yang dilayaninya Oxley,1987:12
2. Tugas Utama Public Relations
Menurut Rumanti 2002,:p.39-42 a.
Menyelenggarakan dan bertanggungjawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar visual kepada publik, supaya
publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.
b. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum
masyarakat. Contoh : kritik atau saran masyarakat di surat kabar yang perlu ditindak lanjuti untuk dapat membentuk dan mempertahankan citra
perusahaan yang baik.
c. Memperbaiki citra organisasi. Bagi Public Relations menyadari citra yang
baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi, tetapi terletak pada bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang
dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi
d. Tanggung jawab sosial Public Relations merupakan instrumen perusahaan
untuk memberikan pertanggung jawaban secara jujur dan terbuka kepada publik maupun pers mengenai informasi yang telah disampaikan.
e. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang
khusus yaitu komunikasi timbal balik yang mengharapkan adanya respon atau tanggapan dari publik.
Menurut Soleh Soemirat 2005 :15 Public relations sebagai fungsi manajemen memampukan organisasi untuk mencapai hubungan yang efektif
dengan berbagai publik dengan melaksanakan fungsi utama yakni menjadi mata, telinga dan tangan kanan bagi manajemen dari sebuah
perusahaan, yang ruang lingkup tugasnya meliputi aktivitas membina hubungan kedalam internal dan hubungan keluar eksternal.
3. Proses Public Relations
Menurut Rumanti 2002 : 45 Dalam menanggapi dinamika lingkungan baik internal maupun eksternal yang terkadang bergerak secara
dinamis, tentu saja diperlukan kegiatan Public Relations yang dinamis pula. Pengawasan secara menyeluruh atas opini publik, kegiatan pasar, dan ruang
gerak pesaing untuk mencari peluang harus terus dilakukan dan diakhiri
dengan evaluasi. Itu semua membuat kegiatan
Public relations
yang dijalankan satu organisasi akan berlangsung sepanjang organisasi itu ada.
Tahapan-Tahapan Proses Public Relations Sumber : Diolah dari Lesly 1991 : 11-12
Penjelasan tahapan-tahapan diatas adalah sebagai berikut: a.
Menganalisis iklim umum sikap dan relasi organisasi dengan lingkungannya.
Analisa sikap dan relasi organisasi
dengan lingkungannya
Menentukan sikap setiap
kelompok pada organisasi
Analisa Opini
Analisis potensi masalah,
kebutuhan atau peluang
Analisa sikap dan relasi organisasi
dengan lingkungannya
Menentukan sikap setiap
kelompok pada organisasi
Analisa Opini
Analisis potensi masalah,
kebutuhan atau peluang
Setiap institusi berfungsi dalam sebuah sistem, dan institusi tersebut bergantung pada segala sesuatu yang berlangsung di dalamnya
dan bagaimana organisasi akan dipengaruhi oleh kecenderungan- kecenderungan tersebut. Termasuk didalamnya mengenai sikap terhadap
organisasi dan terhadap bidang tempat organisasi berada, diantara berbagai publik yang berhubungan dengan organisasi.
b. Menentukan sikap setiap kelompok terhadap organisasi.
Kelompok-kelompok tersebut bisa karyawan, pemegang saham,
customer,
atau bagian lain dari publik. Bila sikap kelompok-kelompok tersebut diketahui, maka kita bisa melihat apakah ada kesalahpahaman
terhadap organisasi dan dimana kebijakan apakah ada kesalahpahaman terhadap organisasi dan dimana kebijakan dan tindakan organisasi yang
menimbulkan opini. c.
Menganalisis kondisi opini Pengkajian ini bisa saja mengungkapkan ketidaksenangan di kalangan
kelompok-kelompok tersebut. Analisis akan membantu penyusunan rencana untuk memperbaiki opini yang berkembang pada berbagai
kelompok yang menjadi kepedulian perusahaan. d.
Mengantisipasi masalah-masalah potensial, kebutuhan, atau peluang. Analisis dan survey yang dilakukan bisa membuat organisasi
memperkirakan apa yang akan berkembang dari sikap berbagai kelompok tadi. Karena itu, bisa direkomendasikan tindakan yang sesuai untuk
kondisi tersebut.
e. Merumuskan kebijakan.
Analisis juga bisa saja menunjukkan kebijakan organisasi yang mana perlu diubah untuk memperbaiki sikap kelompok-kelompok tersebut
terhadap perusahaan. f.
Merencanakan sarana untuk memperbaiki sikap satu kelompck. Dengan memahami apa yang dipikirkan publik terhadap organisasi dan
klarifikasi kebijakan organisasi yang mempengaruhi opini publik, maka landasan untuk tindakan pun tersedia.
g. Menjalankan kegiatan terencana.
Pada tahap ini, perangkat-perangkat
Public relations
seperti kegiatan karyawan mulai dijalankan.
h. Umpan balik, evaluasi, dan penyesuaian.
Kondisi akan terus berubah dan
Public relations
berfungsi memberi
sumbangan sekaligus dipengaruhi perubahan, sehingga menjadi penting untuk terus mengkaji publik.
C. Stakeholder dan Publik