21 3.
Clarity
jelas Informasi yang diberikan kepada pemirsa tidak membingungkan dengan
cara menghindarkan penulisan yang isinya loncat dari satu permasalahan lain.
4.
Simplicity
sederhana Kesederhanaan dalam penulisan berita perlu diperhatikan, karena
penontonnya memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Tidak perlu menulis sesuatu yang terlalu ilmiah.
5.
Sincerity
jujur Informasi yang ditulis apa adanya dan tidak dibuat-buat. Tidak
memanipulasi data yang didapat, karena hal ini akan berpengaruh besar terhadap kredibiltas reporternya.
E. Reporter Televisi
Reporter adalah
seseorang yang
bertugas mencari
informasi, mengumpulkan berita-berita dari berbagai sumber, mengolah dan menyimpan
data, menulis naskah berita kemudian melaporkannya hingga siap siar
10
.
10
Ibid
22 Seorang reporter adalah orang yang terlatih, berpengetahuan luas, baik
dalam menyelidiki maupun mengumpulkan berita. Mereka harus memiliki pandangan atau penekanan pada peristiwa-peristiwa tertentu yang lebih spesifik.
Tetapi hal yang paling tidak boleh ditinggalkan oleh seorang reporter adalah mengikuti perkembangan berita yang telah dilaporkan sebelumnya guna
melaporkan perkembangan peristiwa tersebut serta menambahkan laporan. Reporter dalam tim liputan berita juga berperan sebagai produser atau
pimpinan produksi dalam sebuah proses liputan. Ia adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap keberhasilan liputannya. Karena keberhasilan laporan
bukan saja bergantung pada bobot materi beritanya, tetapi juga adanya kesiapan jurusuara, jurulampu, peralatan dan kamerawannya. Meski berperan sebagai
pimpinan dalam sebuah proses peliputan, reporter juga harus mampu menjaga kekompakan tim kerja dalam sebuah produksi sehingga dapat menghasilkan karya
yang maksimal. Bukan berarti reporter adalah segalanya dalam sebuah proses peliputan,
tiap-tiap bagian tugas sudah ada peranannya masing-masing, semua sama pentingnya bagi keberhasilan sebuah laporan berita. Reporter adalah salah satu
bagian dari produksi, sama seperti yang lain, seperti jurulampu, jurukamera, jurusuara, dan lain-lain. Masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab
yang besar. Sebelum turun ke lapangan, berbekal hasil riset, reporter harus sudah jauh
mengenali medan dan lingkungan tempat ia bekerja. Kalaupun akhirnya menggunakan jasa narasumber, sebelum menentukan siapa narasumbernya,
23 reporter juga harus sedikit paham latar belakang narasumber. Hal ini bertujuan
untuk meminimalis kesalahpahaman dalam berkomunikasi, sehingga informasi yang didapat semakin lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan.
Di satu sisi, selain reporter bertugas untuk turut serta menjaga kekompakan tim kerja liputan, ia juga bertugas untuk aktif berinteraksi dan
menjaga hubungan baik dengan para narasumber meski proses peliputan telah berakhir. Karena idealnya, reporter yang baik adalah yang berkepribadian dengan
tingkat kepedulian sosial tinggi dan memiliki banyak sahabat dimanapun dia berada.
Menjadi seorang reporter benar-benar harus memiliki keberanian di segala medan. Jiwa sosial yang tinggi, keterbukaan, disiplin, etika, mudah beradaptasi,
peka dan cepat tanggap terhadap situasi. Bekal-bekal mental dan moral seperti ini sangat penting dimiliki oleh para pekerja penyiaran, apalagi jika sedang mendapat
tugas meliput hal-hal buruk di daerah rawan untuk meliput peristiwa perang, unjuk rasa, bentrokan dan bencana atau kecelakaan misalnya. Memang banyak
sekali resiko yang harus dihadapi oleh para pekerja media penyiaran demi mendapatkan informasiberita yang di inginkan hinga dapat dikonsumsi khalayak.
Pada dasarnya tingkat kesulitan menjadi reporter itu bermacam-macam, tergantung pada stasiun televisi, jenis dan program acara yang ditempatinya.
Untuk menjadi reporter berita-berita keras
hard news
lebih mengutamakan keberanian yang tinggi, kecepatan tanggap terhadap situasi, dan
uniknya lagi jika reporter mampu membekali dirinya dengan ilmu bela diri, pastinya akan sangat membantu mengatasi situasi.
24 Sedangkan reporter berita ringan
soft news
akan menonjolkan tingkat kreatifitas yang tinggi, kemampuan mengembangkan karya sehingga menjadi
lebih menarik. Berbeda halnya dengan reporter investigasi, harus dapat menciptakan
tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap lingkungan dan narasumber misalnya dengan lebih menjaga sikap dan bahasa ketika berinteraksi, etika dan kritis
terhadap unsur-unsur tema berita yang sedang digarap. Hal ini juga demi keamanan informasi yang telah didapatkannya.
Namun berbeda dengan jurukamera, jurulampu dan jurusuara yang sebagian besar tugasnya berlangsung di lapangan ketika melakukan proses
perekamanliputan, reporter masih saja memiliki tugas untuk menyelesaikan naskah sebagai pedoman editor ketika proses editing meski proses
perekamanliputan telah usai. Pekerjaan reporter bukan pekerjaan yang ringan atau mudah saja sebagai
perantara berbagai sumber berita, tetapi ia juga dituntut untuk memiliki tanggung jawab terhadap apa yang disampaikannya. Tanggung jawab tersebut meliputi
kebenaran, pentingnya
urgensi
, dan relevansi terhadap situasi. Ia juga dituntut untuk melakukan pertimbangan maksimal antara kesetiaan hati nurani,
kepentingan fakta, kepentingan khalayak dan kode etik wartawan.
11
11
Fred wibowo, 1997:71
25
BAB III DISKRIPSI INSTANSI