18 Tak lepas dari perhatian stasiun televisi dalam mengatur jam tayang yang
sesuai dengan waktu kebutuhan pemirsanya, genre, etika dan tingkatan usia pun juga wajib di perhatikan menyangkut bahwa televisi merupakan media penyiaran
yang sangat berperan dan bisa dikatakan paling mudah pengaruhnya terhadap terciptanya proses persepsi dan opini masyarakat umum.
Terlepas dari betapa penting peran televisi bagi kesejahteraan bangsa Indonesia adalah bahwa kesemua acara televisi tersebut berfungsi untuk
membentuk mental dan moral bangsa Indonesia menjadi lebih baik dari sebelumnya untuk menghadapi era globalisasi yang semakin maju dan bersaing
ketat.
D. Berita Televisi
Program acara televisi pun di bagi menjadi dua, yaitu program acara berita dan program acara non berita. Tidak semua acara non berita selalu bersifat
menghibur, begitu juga sebaliknya. Program acara berita pun ditinjau dari bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu
berita keras
hard news
dan berita lunak
soft news
.
Hard news
biasanya berisi berita-berita penting dan utama yang baru saja terjadi, disajikan dalam bentuk
langsung dan memiliki pengaruh lebih besar terhadap masyarakat atas terjadinya peristiwa tersebut karena menyangkut hajat orang banyak. Sedangkan
soft news
berisi berita-berita ringan yang merupakan berita pendukung dan tidak menggemparkan bahkan mungkin telah terjadi beberapa waktu sebelumnya
biasanya menimbulkan kekhawatiran, ketakutan atau mungkin simpati dan
19 mengandung unsur menghibur karena lebih menitikberatkan pada hal-hal yang
dapat menakjubkan atau menjadi hal baru bagi pemirsanya. Bagi televisi, berita ringan ini sangat diperlukan dalam setiap penyajian
buletin berita karena berita ringan juga dapat berfungsi sebagai selingan diantara berita-berita berat yang telah ditayangkan. Secara psikologis, pemirsa yang sejak
awal hingga akhir terus menyaksikan berita-berita berat akan cenderung merasakan ketegangan akibat pengaruh dari informasi yang telah diterimanya,
untuk itu kehadiran berita ringan disini akan berperan untuk menetralisir dan membantu mencairkan suasana terhadap efek yang ditimbulkan terhadap
pemirsanya. Secara umum, pengertian berita berarti kabar, yakni pemberitahuan oleh
seseorang kepada orang lain mengenai suatu hal atau kejadian. Rekan-rekan pers negara barat menyebutnya dengan NEWS sebagai akronim dari
North, East, West, and South
. Keempat arah mata angin tersebut mengartikan bahwa laporan peristiwa dapat datang dan terjadi dari segala penjuru, baik itu utara, timur, barat
dan selatan. Masih banyak para ahli di bidang jurnalistik yang memberikan pengertian
berita, namun hampir semuanya berpendapat bahwa unsur-unsur yang dikandung dalam suatu berita meliputi cakupan kata-kata yang bersifat akurat, fakta, ide,
tepat waktu, menarik, penting, opini dan sejumlah penontonpendengarpembaca. Kedua unsur tersebut sangat erat hubungannya, karena setiap ada berita
sudah dipastikan ada reporter. Meskipun dalam sebuah berita terdapat fakta dan opini, seorang reporter tidak dibenarkan memberikan opini pribadi kedalam berita
20 yang ditulisnya. Jika hal tersebut sampai terjadi, maka akan berdampak buruk
terhadap tingkat kepercayaan khalayak terhadap berita yang telah disampaikan. Karena televisi memiliki karakter yang lebih spesifik yaitu audio-visual,
sehingga diperlukan desain khusus mengenai cara-cara penulisan agar mudah dimengerti dan dipahami oleh pemirsanya yang notabene terdiri dari berbagai
lapisan masyarakat dengan latar belakang yang berbeda. Selain menggunakan rumusan 5W+1H, namun perlu ditambahkan lagi dengan
suatu formula lain agar memudahkan pengertian bagi pemirsa televisi. Pendekatan tersebut disebut juga dengan
easy listening formula
. Salah satu yang mudah di ingat dan diformulasikan adalah formula yang diketengahkan oleh Soren H.
Munhoff dalam “
Five Star Approach To News Writing
“ dengan akronim ABC- SS, yaitu singkatan dari
Accuracy
tepat,
Brevity
singkat,
Clarity
jelas,
Simplicity
sederhana,
Sincerity
jujur Adapun penjelasan dari akronim ABC-SS adalah
9
: 1.
Accuracy
tepat Penulisan berita harus tepat sesuai dengan konteks permasalahan.
Transkrip hasil wawancara atau pemilihan materi juga harus tepat dengan pokok bahasan.
2.
Brevity
singkat Dalam penulisan berita media elektronik hendaknya tidak berbelit-belit
yang mengakumulasikan inti permasalahan.
9
IM,Deddy, 2003, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional,Bandung: PT Remaja Rosdakarya
21 3.
Clarity
jelas Informasi yang diberikan kepada pemirsa tidak membingungkan dengan
cara menghindarkan penulisan yang isinya loncat dari satu permasalahan lain.
4.
Simplicity
sederhana Kesederhanaan dalam penulisan berita perlu diperhatikan, karena
penontonnya memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Tidak perlu menulis sesuatu yang terlalu ilmiah.
5.
Sincerity
jujur Informasi yang ditulis apa adanya dan tidak dibuat-buat. Tidak
memanipulasi data yang didapat, karena hal ini akan berpengaruh besar terhadap kredibiltas reporternya.
E. Reporter Televisi