kualifikasi akademik Komponen portofolio

dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, serta perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai, antra lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesioanl dinilai antara lain melaui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan prestasi akademik: Portofolio juga berfungsi sebagai : 1 Wahana guru untuk menampilkan dan atau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktivitas, kualitas dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung 2 Informasi atau data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. 3 Dasar menentukan kelulusan seoarang guru yang mengikuti sertifikasi Layak mendapatkan sertifikat pendidik atau belum. 4 Dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru.

2.2.4 Komponen portofolio

Sesuai Peraturan Mentri Pendidikan Nasioanal RI Nomor 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi guru dalam jabatan, komponen portofolio meliputi:

2.2.4.1 kualifikasi akademik

Kualifikasi akademik yaitu tingkat pendidikan formal yang telah dicapai sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar S-1, S-2, atau S- 3 maupun non gelar D-4 atau post Graduate diploma, baik dalam maupun luar negeri. Dalam penelitian Lora-Cohen Vogel :2007 guru dikatakan berkualifikasi apabila guru yang mencapai standar professional, dalam standar professional guru harus memiliki kompetensi, lulus dari lembaga yang terakreditasi, lulus ujian lisensi dan proforma. Sedangkan dalam penelitian Karen burke: 2005 Persyaratan kualifikasi harus lulus dari ujian skor di set tes administratif oleh ujian Negara program Sertifikasi Guru. Dari beberapa pengertian kualifikasi diatas kualifikasi adalah tingkat pendidikan formal sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar S-1, S-2, atau S-3 maupun non gelar D-4 atau post Graduate diploma, tiap Negara memiliki kebijakan sendiri dalam menentukan kualifikasi sebagai prasyarat mengikuti sertifikasi Guru. Pendidikan profesi guru berbeda dengan pendidikan profesi lain, hal ini disebabkan pekerjaan guru objek pekerjaanya bukan benda mati tetapi siswa yang merupakan manusia yang memiliki keistimewaan tersendiri. Setiap hari seorang guru harus berhadapan dengan siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda dan dalam menanganinya berbeda satu dengan yang lainnya. Seorang guru harus memiliki pengetahuan dan kompetensi yang baik untuk bisa melaksanakan tugas guru dengan baik. Hamalik 2004 : 103 berpendapat bahwa pengetahuan yang harus dimiliki seorang guru pada dasarnya bersumber pada kebudayaan, tingkat perkembangan, intelegensi, dan sensivitas pada pendidik guru itu. Dalam pendidikan calon guru sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki pendidik calon guru dalam hal ini adalah para dosen di LPTK.

2.2.4.2 pendidikan dan pelatihan