b Pengalaman mengajar minimal 20 tahun
c Usia maksimal 56 tahun
d Nilai unsur portofolio minimal 850 57 dari perkiraan skor maksimum
2.2.2.2 Guru Non Sertifikasi
Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas Utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Berdasarkan Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional. Undang-Undang RI No.14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. Dan peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional menyatakan bahwa seorang guru harus memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.
Dari penjelasan tentang kriteria tentang kualitas guru maka guru non sertifikasi adalah guru dalam jabatan yang belum memiliki kualifikasi minimum
S1D4 ataupun guru yang telah memiliki kualifikasi akademik minimum dan guru yang memiliki kesarjanaan non kependidikan yang memiliki akta mengajar,
yang belum mengikuti atau belum lolos uji sertifikasi.
2.2.3 Pengertian dan Fungsi Portofolio
Martinis Yamin 2007:203 Portofolio berasal dari bahasa Inggris
“portofolio” yang artinya dokumen atau surat-surat. Dapat juga diartikan sebagai
kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Pengertian potofolio disini adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu
dan terpadu yang diseleksi menurut panduan–panduan yang ditentukan. Panduan- panduan ini beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan portofolio.
Masnur Muslih, 2007:100 Sertifikasi adalah bukti fisik dokumen yang menggambarkan pengalaman berkarya atau berprestasi yang dicapai dalam
menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Dokumen ini terkait dengan unsur pengalaman, karya dan prestasi selama guru yang
bersangkutan menjalankan peran sebagai agen pembelajaran kompetensi kepribadian, pedagogik, professional dan sosial. Djemari Mardapi dkk 2001
dalam Mulyasa menyebutkan bahwa penilaian portofolio harus memperhatikan beberapa hal, sebagai berkut:
1. Karya yang dikumpulkan adalah benar-benar karya yang bersangkutan
2. Menentukan contoh pekerjaan mana yang harus dikerjakan .
3. Mengumpulkan dan menyimpan sampel karya.
4. Menentukan kriteria untuk penilaian portofolio.
5. Meminta peserta didik untuk menilai secara terus menerus hasil
portofolionya. 6.
Merencanakan pertemuan dengan peserta didik yang di nilai. 7.
Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam menilai portofolio. Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru khususnya guru dalam jabatan
adalah untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pedagogik dinilai antara lain melalui
dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, serta perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial dinilai, antra lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesioanl dinilai antara lain melaui dokumen kualifikasi
akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan prestasi akademik:
Portofolio juga berfungsi sebagai : 1
Wahana guru untuk menampilkan dan atau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktivitas, kualitas dan relevansi melalui karya-karya utama
dan pendukung 2
Informasi atau data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah
ditetapkan. 3
Dasar menentukan kelulusan seoarang guru yang mengikuti sertifikasi Layak mendapatkan sertifikat pendidik atau belum.
4 Dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk
menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru.
2.2.4 Komponen portofolio