9 Bali
26
adalah Tri Loka atau Tri Angga umum-semiprivate-private pada bangunan rumah tradisional Bali dan Nawa Sanga untuk rumah tradisional
Bali Puri. Pandangan tradisi adat Bali, bangunan adalah wadah dari manusia dan merupakan penghubung antara manusia dan alam semesta.
Arsitektur tradisional Bali berusaha mendekati alam dengan cara mengikuti bentuk alam lingkungannya.
27
2. Ciri Khas Bangunan Arsitektur Bali
Hampir semua bangunan bernuansa Bali memperlihatkan material yang kental dengan nuansa alami. Ciri khas arsitektur Bali adalah harmoni
dengan alam. Arsitektur harmoni ini merupakan karakter dan inheren sebagai watak dasar arsitektur Bali. Kedatangan Majapahit meninggalkan
kebudayaan di Bali berupa teknik pahatan di batu dan digunakan sebagai pura atau tempat ibadah orang Hindu. Gaya arsitektur Bali dibuat dengan
konsep Tri Angga yang merupakan konsep keseimbangan yang memperlihatkan tiga tingkatan yaitu: Utama atau kepala, diwujudkan
dalam bentuk atap, yaitu, genteng, Madya atau badan, diwujudkan dalam bentuk bangunan dinding, jendela dan pintu, dan nista atau kaki,
diwujudkan dengan pondasi rumah sebagai penyangga.
28
3. Bale Bengong
Bale bengong adalah salah satu rumah tradisional Bali. Nama ini berasal dari kata “bale” yang berarti tempat atau ruang dan “bengong”
yang berarti melamun atau bersantai. Fungsi bale bengong adalah tempat
26
Ngeblog belogan, Konsep Arsitektur Tradisional Bali, November 18, 2011. Accessed November 22, 2015. http:ngeblogbelogan.blogspot.co.id.
27
R. Irawan Surasetja, Drs., Teori-teori Arsitektur Dunia Timur Bahan Ajar: ARS 546 - Teori Perencanaan dan Perancangan II
– ARS 546 – 20002001, Oleh: Program Studi Arsitektur Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
– FPTK – UPI, Accessed November 23, 2015.
27
“Lamudi”, Tiga Ciri Khas Arsitektur di Bali, July 28, 2014. Accessed November 22, 2015. http:www.lamudi.co.idjournal3-ciri-khas-arsitektur-di-bali.
10 untuk bersantai. Bangunan ini juga bisa jadi tempat pertemuan keluarga.
Orang luar bali biasanya menyebut bale b engong dengan sebutan “gazebo”
atau “saung” yang biasanya dimiliki dari kalangan mampu dan
mempunyai rumah dengan halaman cukup luas. Banyak rumah makan yang menempatkan bale bengong sebagai elemen eksterior utama.
29
Bale bengong ini menjadi bagian dari gaya arsitektur Bali. Tentunya bale bengong bersifat permanen yang juga berfungsi sebagai
ruang informal, tempat bersantai, dan beristirahat sambil menghirup udara segar serta melihat taman disekeliling. Dari dulu hingga saat ini, bale
bengong digunakan sebagai tempat untuk mengeringkan atau meletakkan hasil panen seperti padi sebelum masuk ke lumbung padi saat musim
panen tiba. Bentuk utama dari bale bengong sebenarnya adalah rumah kecil terbuka dan dibangun di area yang juga terbuka atau dalam hal ini di
halaman rumah. Letaknya yang terpisah dari bangunan rumah induk, menjadikan bale bengong tampak kian indah. Struktur utamanya juga
terletak pada kolom yang mendukung bagian atapnya. Jumlah tiang yang terbuat dari kayu umumnya berjumlah empat, namun ada pula yang lebih
hal ini tergantung dari ukuran bangunan. Alang-alang dan sirap merupakan bahan yang biasa dijadikan atapnya.
30
29
“JeparaGazebo”, harison1975, “Bale Bengong”, February 23, 2014. Accessed November 22, 2015. http:www.jeparagazebo.combale-bengong.
30
“Rumahku.com”, Weni Kusuma, “Inspirasi Bale Bengong, Gazebo Ala Bali”, March 22, 2013. Accessed November 23, 2015. http:www.rumahku.comberitareadinspirasi-bale-
bengong-gazebo-ala-bali-39455.V3nkANJ97IU.
11
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Sejarah Awal Jemaat BPI Bontihing