6 baru yang menandingi semua kemewahan gedung pengadilan kekaisaran.
Semakin disadari makna pentingnya ruang berkumpul gathering space sebagai suatu ruang liturgis utama yang menentukan. Ruang menandakan
pemisahan sementara persekutuan dari dunia menjadi suatu persekutuan yang layak memperoleh perhatian saksama.
17
3. Bentuk - bentuk Arsitektur Gereja
Pertama adalah Bentuk Basilika yaitu bangunan Romawi untuk kegiatan seperti pengadilan, perdagangan, dll. Ruang ibadah menyerupai
bahtera yang disebut naos yang menghadap ke timur sebagai pengharapan kedatangan Mesias.
18
Kedua yaitu Romanesque, Romanesque adalah arsitektur yang berkembang pada tahun 1050 hingga 1200. Gaya
Romanesque lebih menekankan aspek teologis di bagian eksterior. Ciri yang paling menonjol adalah bangunan yang dilengkapi dengan menara
yang tingginya mencapai 100 meter beratap batu, ruang dalam besar dan panjangnya
mencapai 190
meter. Lalu yang
ketiga adalah
Arsitektur Gotik. Cirinya adalah atap dengan apsis setengah lingkaran, apsis bertudung di jendela dan pintu dibentuk sehingga mempunyai
kuncup seperti bawang. Keempat adalah arsitektur Katedral yaitu karya seni gereja terbaik dari arsitektur Gotik pada abad ke-12 dengan ciri-ciri
menara tinggi, dinding kaca besar, kubah bergaris dan ditopang oleh sayap.
19
Arsitektur gereja zaman modern yang semakin berkembang memiliki
pertimbangan-pertimbangan: kegunaan,
kesederhanaan, keluwesan, kedekatan dan keindahan. Aspek teologis dikonsep secara
kreatif, konsep teologis filosofis dikembangkan secara baru pula, salah satunya adalah keterbukaan gereja terhadap dunia luar dan persoalan
sosial.
20
17
White, Pengantar Ibadah Kristen, 84.
18
“Center of Encyclopedia”, Arsitektur Gereja, Accessed November 20, 2015. http:stie- prabumulih.you.web.idensiklopedia.php?_i=allid=70186_en=ENGLISH.
19
Masao Takenaka, The Place where God Dwells – An Introduction to Church
Architecture in Asia, Christian Conference of Asia 1995, Accessed November 20, 2015.
20
Zahnd. Markus, Pendekatan dalam Seni Arsitektur, Yogyakarta: Kanisius, 2009, 5.
7
4. Bagian - bagian Gedung Gereja dan Karakteristiknya
Gereja dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian untuk imam dan para klerus yang biasa disebut panti imam atau ruang altar sanctuarium.
Bagian tersebut dianggap bagian yang paling suci sehingga penampilannya dibedakan dari bagian lain dalam gereja baik dari segi letak maupun
interior dan ornamentasinya. Jemaat dari situ mengikuti perayaan liturgis dan biasanya tersedia kursi atau bangku untuk mereka.
21
Karakteristik bangunan arsitektural gereja masa Kristen awal antara lain: Denah bentuk
segi empat “simetris”; Bangunan luas menampung jumlah umat yang besar
; Bagian tengah “nave” yang seperti lorong panjang memberikan pandangan bagi umat ke bagian depan yang berupa portico atau narthex;
Pintu masuk selalu berada di sebelah barat; Orang yang tidak boleh masuk gereja karena dosa-dosanya harus mendengarkan kotbah di bagian
portico ; Altar diletakkan di podium bagian timur yang disebut “bema” dan
di belakang ada ruang setengah lingkaran yang disebut “apse” ; Interior
utama yaitu ruang besar di tengah “nave” yang di samping kiri-kanannya
terdapat gang “aisle” yang dibatasi oleh deretan kolom.
22
5. Filosofi Bangunan Gereja