ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR Proses Berkarya Seni Rupa

128 o. Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan informasi yang diberikan guru p. Guru menugaskan siswa mencari informasi mengenai seni rupa terapan atau 3 dimensi, baik dari sumber buku maupun internet. q. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama peserta didik dan diakhiri dengan salam r. Peserta didik menjawab salam dari guru

O. ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR

 Alat : White board, Laptop, dan LCD, Portofolio kumpulan karya gambar bentuk Media Pembelajaran  Bahan : Spidol, Kertas, ATK, Buku Gambar,Pensil Warna, Spidol warna, dll.  Sumber Belajaar : 11. Berril,Philip. 2008. Panduan Melukis dengan Teknik Sketsa. Jakarta: PT INDEKS 12. Sachari, Agus. 2004. Seni Rupa dan Desain SMA untuk kelas X. Bandung: PT Gelora Aksara Pratama 13. Purnomo, Heri. 2004. Nirmana Dwimatra. Yogyakarta: Unit Produksi Seni Rupa FBS UNY 14. Kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2014. Seni Budaya Kelas X SMAMASMKMK. Jakarta 15. Reverensi lain yang relevan 16. Internet

P. PENILAIAN

3. Buatlah karya seni rupa 2 dimensi gambar bentuk berupa benda-benda mati yang ada disekitar siswa dengan menggunakan finishing pewarnaan 4. Kriteria penilaian berdasarkan  Bentuk secara global  Proses atau Teknis pekerjaan  Hasil akhir No Aspek SB 5 B 4 C 3 K 2 SK 1 Σ 1 Pengerjaan Tugas 2 Keaktifan siswa 129 3 Kerapihan Karya 4 Ketepatan Waktu Jumlah SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang Proses Pembuatan Indikator Skor Konsep karya dan gambar Bagus : 4 Cukup : 3 Kurang : 2 Proses Pembuatan Bagus : 4 Cukup : 3 Kurang : 2 Karya Jadi Bagus : 4 Cukup : 3 Kurang : 2 PA = Jumlah SK n x BK x 100 Keterangan: PA = Persentase Tiap Aspek SK = Skor Kelompok BK = Banyaknya Kelompok n = Jumlah Anggota Kelompok Panduan Penskoran: Standar Nilai Minimal = 7,9 Tujuh Koma Sembilan Nilai = nilai Siswa i x 100 = 90 Keterangan : 80 – 100 = sangat baik 70 – 79 = baik 60 - 69 = cukup 130 50 - 59 = sangat kurang Contoh penilaian : Nilai = 80 x 100 =8000 = 88.8 KriteriaPenilaian Siswa i No Aspek yang dinilai indikator Pemberian Skor 1. Keterampilan dalam proses pembuatan. Skor 1 : 0 ≤ PA 50 Sangat Kurang Skor 2 : 50 ≤ PA 65 Kurang Skor 3 : 65 ≤ PA 80 Cukup Skor 4 : 80 ≤ PA 90 Baik Skor 5 : 90 ≤ PA 100 Sangat Baik 2. Ketepatan dalam pemilihan karyajudul. 3. Kesiapan alat dan bahan 4. Kemenarikan media 5. Melibatkan siswa menggunakan media 6. Kelengkapan 7. Tingkat keterbacaan tinggi 8. Media sesuai dengan materi pembelajaran 9. Kesesuaian waktu yang digunakan 10. Efektif media Mengetahui: Guru Pembimbing Mahasiswa PPL, Sumanto, S.Pd Monika Devi Kurniati NIP. NIM. 13207241011 131 MATERI PEMBELAJARAN A. Pengertian Karya Seni Rupa 2 Dimensi Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi 2, yaitu karya seni rupa 2 dimensi yang mempunyai dua ukuran dan karya seni rupa tiga dimensi yang mempunyai tiga ukuran atau memiliki ruangan. B. Unsur dan Objek Karya seni Rupa 2 Dimensi Unsur-unsur fisik dalam sebuah karya seni rupa pada dasarnya meliputi semua unsur visual yang terdapat pada sebuah benda. Dengan demikian pengamatan terhadap unsur-unsur visual pada karya seni rupa ini tidak berbeda dengan pengamatan terhadap benda-benda yang ada di sekeliling kita. Berikut paparan singkat tentang unsur-unsur rupa:

1. GARIS line

Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa. Garis memiliki dimensi memanjang dan mempunyai arah serta sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak dan seterusnya. Selain itu, garis dapat juga kita gunakan untuk mengomunikasikan gagasan dan mengekspresikan diri. Garis tebal tegak lurus misalnya, dapat memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih. Karakter garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan karakter yang berbeda pula. Coba bandingkan karakter garis yang dihasilkan oleh jejak spidol pada kertas dan jejak arang pada kertas. Bandingkan pula jejak garis yang dibuat dengan ballpoint dan pensil. 132 Selain itu, garis dapat juga kita gunakan untuk mengomunikasikan gagasan dan mengekspresikan diri. Garis tebal tegak lurus misalnya, dapat memberi kesan kuat dan tegas, sedangkan garis tipis melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih. Karakter garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan karakter yang berbeda pula. Coba bandingkan karakter garis yang dihasilkan oleh jejak spidol pada kertas dan jejak arang pada kertas. Bandingkan pula jejak garis yang dibuat dengan ballpoint dan pensil.

2. Raut Bidang dan Bentuk

Unsur rupa berikutnya adalah “raut” yang merupakan tampak, potongan atau wujud dari suatu objek. Istilah ”bidang” umumnya digunakan untuk menunjuk wujud benda yang cenderung pipih atau datar sedangkan ”bangun” atau ”bentuk” lebih menunjukkan kepada wujud benda yang memiliki volume.

3. Ruang

Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi menunjukan kesan dimensi dari obyek yang terdapat pada karya seni rupa tersebut. Pada karya dua dimensi kesan ruang dapat dihadirkan dalam karya dengan pengolahan unsur-unsur kerupaan lainnya seperti perbedaan intensitas warna, teranggelap, atau menggunakan teknik menggambar perspektif untuk menciptakan ruang semu atau khayal. 4. Tekstur Tekstur atau barik adalah unsur rupa yang menunjukan kualitas taktis dari suatu permukaan atau penggambaran struktur permukaan suatu objek pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur asli dan tekstur buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah kesan permukaan objek yang timbul pada suatu bidang karena pengolahan unsur garis, warna, ruang, dan terang-gelap.

5. Warna

Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga warna pokok primer yaitu merah, kuning dan biru. Dalam berkarya seni rupa terdapat beberapa teknik penggunaan warna, yaitu secara harmonis, heraldis, murni, monokromatik dan polikromatik.

6. Gelap-Terang

Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda. Perbedaan ini menyebabkan munculnya tingkat nada warna value yang berbeda. Bagian yang terkena cahaya akan lebih terang dan bagian yang kurang atau terkena cahaya akan tampak lebih gelap. Perhatikan obyek gambar karya seni 133 rupa 2 dimensi di bawah ini, yang menggunakan unsur gelap-terang dan yang tidak menggunakan unsur gelap terang. Penataan unsur-unsur visual pada sebuah karya seni rupa menggunakan prinsip-prinsip dasar berupa kaidah atau aturan baku yang diyakini oleh seniman dan perupa pada umumnya dapat membentuk sebuah karya seni yang baik dan indah. Kaidah atau aturan baku ini disebut komposisi, berasal dari bahasa latin compositio yang artinya menyusun atau menggabungkan menjadi satu. Komposisi dapat mencakup beberapa prinsip penataan seperti: - kesatuan unity; - keseimbangan balance dan irama rhythm, - penekanan, - proporsi dan - keselarasan. Prinsip-prinsip dasar ini merupakan unsur non fisik dari karya seni rupa. C. Medium, Bahan, dan Teknik Sebelum melakukan kegiatan berkarya seni rupa 2 dimensi, sangat penting bagi kita untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman berbagai alat, bahan, dan teknik yang biasa digunakan dalam praktek berkarya seni. Usaha untuk mengenal karakter bahan, alat, dan teknik ini dengan baik hanya dapat kita lakukan dengan kegiatan praktek secara langsung. Dengan kegiatan apresiasi karya seni rupa dengan pendekatan aplikatif, selain wawasan apresiasi semakin kaya, keterampilan kita dalam berkarya seni rupa juga akan menjadi lebih baik. 1. Medium dan Bahan Karya Seni Rupa Bahan berkarya seni rupa adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Sesuai dengan keragaman jenis karya seni rupa, bahan untuk berkarya seni rupa ini juga banyak macam dan ragamnya, ada yang berfungsi sebagai bahan utama medium dan ada pula sebagai bahan penunjang. Sebagai contoh, pada umumnya perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan penunjang. Kayu digunakan sebagai bahan bingkai spanram untuk menempatkan kanvas dan paku untuk mengaitkan kanvas pada permukaan kayu bingkai tersebut. Bahan untuk berkarya seni rupa dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan sintetis berdasarkan sumber bahan dan proses pengolahannya. Bahan baku alami adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam. Bahan-bahan ini dapat digunakan secara langsung tanpa proses pengolahan secara kimiawi di pabrik atau industri terlebih dahulu. Adapun bahan baku olahan adalah bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses pabriksasi atau industri tertentu menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter khusus. Berdasarkan sifat materialnya, bahan berkarya seni rupa ini dapat juga dikategorikan ke dalam bahan keras dan bahan lunak, bahan cair dan bahan padat dan sebagainya.

2. Alat Berkarya Seni Rupa

Alat untuk berkarya seni rupa sangat banyak jenis dan ragamnya. Beberapa karya seni rupa bahkan memiliki peralatan khusus yang tidak dipergunakan pada jenis karya lainnya. Tetapi ada juga alat atau bahan yang dipergunakan hampir disemua proses berkarya seni rupa. Alat- alat tulis gambar misalnya, adalah peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan hampir seluruh jenis karya seni rupa, terutama saat membuat rancangan karya seni tersebut. Dalam berkarya seni rupa dua dimensi setidaknya dikenal beberapa kategori alat utama untuk berkarya yaitu alat untuk membentuk, menggambar dan mewarnai serta alat mencetak mendupilkasi. Seperti juga bahan, selain kategori alat utama tersebut, kita juga mengenal 134 alat-alat bantu lainnya yaitu alat-alat yang peruntukannya tidak secara khusus untuk kegiatan berkarya seni rupa tetapi sangat diperlukan dalam kegiatan berkarya seni rupa seperti: alat pemotong pisau dan gunting, alat pengering, alat pengukur dan sebagainya. Alat-alat ini bersifat penunjang untuk memudahkan atau melancarkan proses pembuatan karya. Karena kemajuan teknologi, saat ini semua fungsi alat yang dipergunakan dalam berkarya seni rupa relatif dapat dilakukan oleh komputer. Walaupun demikian perlu disadari betul bahwa komputer hanyalah alat bantu. Karya seni bagaimanapun juga membutuhkan kepekaan rasa yang sulit dihasilkan oleh program komputer. Kepekaan rasa adalah kompetensi unik dan khas yang hanya dimilki manusia, berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.

3. Teknik Berkarya Seni Rupa

Dalam membuat karya seni rupa murni atau terapan dibutuhkan keterampilan teknis menggunakan alat dan mengolah bahan untuk mewujudkan objek pada bidang garap. Sebagai contoh, untuk mewujudkan sebuah objek dalam karya lukisan, seorang perupa atau seniman lukis dituntut menguasai keterampilan teknis menggunakan alat kuas dan mengolah bahan cat pada kanvas medium. Seorang pematung dituntut menguasai keterampilan teknis menggunakan alat memahat dan mengolah bahan kayu untuk mewujudkan karya seni patung. Karya seni rupa ada juga yang dinamai berdasarkan teknik utama yang digunakan dalam pembuatannya. Seni kriya Batik misalnya, menunjukkan jenis karya seni rupa yang dibuat dengan teknik membatik, begitu pula Seni kriya anyam, untuk menamai jenis karya seni rupa yang dibuat dengan teknik menganyam. Beragam jenis dan karakteristik bahan yang digunakan dalam berkarya seni rupa memerlukan beragam alat dan teknik untuk mengolahnya. Suatu teknik berkarya seni rupa mungkin saja secara khusus digunakan sebagai teknik utama dalam mewujudkan satu jenis karya seni rupa tetapi mungkin juga digunakan untuk mewujudkan jenis karya seni rupa lainnya.

D. Proses Berkarya Seni Rupa

Karya seni rupa dua dimensi tidak tercipta dengan sendirinya. Pembuatan karya seni rupa dua dimensi dilakukan melalui sebuah proses secara bertahap. Tahapan dalam berkarya ini berbeda antara satu jenis karya dengan jenis karya lainnya mengikuti karakteiristik bahan, teknik, alat dan medium yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Tahapan dalam berkarya seni rupa dua dimensi ini dimulai dari adanya motivasi untuk berkarya. Motivasi ini dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar diri perupanya. Benda- benda kecil atau hal-hal sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari dapat menjadi ide untuk berkarya seni rupa dua dimensi. Cobalah perhatikan benda-benda dan peristiwa sehari-hari di sekitar, kemudian kembangkan hasil pengamatan menjadi gagasan berkarya seni rupa. Pilihlah bahan, media, alat dan teknik yang kalian kuasai atau ingin kita coba dan mulailah berkreasi menciptakan karya seni rupa. Keindahan sebuah karya tidak hanya dinilai dari kemiripan bentuknya saja, tetapi kesunguhan dalam membuat karya tersebut akan menjadikan karya kita unik dan menarik. Setiap manusia memiliki karakter dan keunikan yang berbeda-beda, demikian juga dengan karya yang kita buat. Cobalah untuk berkali-kali menggunakan berbagai model, bahan, teknik dan medium yang berbeda-beda. Rasakan dan kemukakan obeyek mana yang menurut kita paling menarik, bahan, media, dan teknik apa yang paling kita sukai. Jelaskan mengapa obyek tersebut menarik dan bahan, media serta teknik tersebut kalian sukai. 135 F-JOGSA-A-00-7.2.3-004 Mata pelajaran : Seni Budaya KelasSemester : XI3 Tahun Ajaran : 20152016 Standar Kompetensi Mengapresiasi karya seni rupa Kompetensi dasar Menjelaskan dan Mendiskusikan karya seni rupa terapan Indikator  Mengidentifikasi karya seni rupa 3 dimensi  Menjelaskan pengertian karya seni rupa 3 dimensi  Menjelaskan fungsi seni rupa terapan  Membuat karya seni rupa tiga dimensi Alokasi Waktu 6 x 45 menit pertemuan 6,7 dan 8

D. Tujuan Pembelajaran