2.5.4 Perencanaan Kemiringan Breakwater
Kemiringan suatu breakwater rubble mound direncanakan dengan mengacu kepada nomogram Kramadibrata, 1985:186 yang memberikan
hubungan antara berat batu dengan tinggi gelombang seperti pada Gambar 2.13.
Gambar 2.13 Nomogram kemiringan susunan batu Kramadibrata, 1985:139
2.5.5 Perhitungan Berat Batu Pelindung
Berat batu pelindung dari suatu pemecah gelombang susunan batu rubble mound dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris sebagai berikut
Triatmodjo, 2003:133: Untuk lapis pertama W
W =
�
� � � �
− �
...………………………β.γ1
Untuk pelindung lapis kedua W
2
0,5W – 0,67W
….….………………..β.γβ
Universitas Sumatera Utara
Untuk pelindung bawah pertama W
3
0,1W – 0,003W
…..…………………..β.γγ
Untuk pelindung bawah kedua W
4
0,005W …………….………….β.γ4
Untuk lapis inti W
5
2,5 x 10
-4
W – 1,67 x 10
-4
W ………………………..2.35
di mana : W
= berat batu lapis luar ton; � = berat jenis batu, � = 2,65 tonm
3
; H
= tinggi gelombang rencana m; K
D
= koefisien stabilitas; S
r
=
�
�
�
�
� = berat jenis air laut, � =1,03 tonm
3
; � = sudut talud bangunan pelindung
O
.
2.5.6 Perhitungan Ukuran Gradasi Batu Pelindung
Ukuran gradasi batu pelindung untuk tiap lapisan pada breakwater susunan batu rubble mound menurut Hudson dan Jackson Tritmodjo, 2003:136
dapat dihitung dengan menggunakan rumus empiris berikut: Untuk lindung lapis pertama W
1
0,75W – 1,25W
………………………..β.γ6
Untuk pelindung lapis kedua W
2
Universitas Sumatera Utara
0,75W – 1,25W
………………………..β.γ7
Untuk pelindung bawah pertama W
3
0,70W – 1,30W
….……………………..β.γ8
Untuk pelindung bawah kedua W
4
0,005W – 1,50W
.……………………….β.γ9
Untuk lapis inti W
5
0,30W – 1,70W
...….…………………..2.40
2.5.7 Perhitungan Tebal Lapsisan
Tebal lapisan dihitung berdasarkan jumlah minimal lapisan batu dan parameter dari batu Triatmodjo, 2003:138. Tebal lapisan dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
t = n.
�
∆
w � ………….………………β.41
di mana: t
= tebal lapis m; n
= jumlah lapis; �
∆
= Koefisien lapis Lampiran A.5.
2.5.8 Perhitungan Lebar Puncak dan Jumlah Butir Batu