Kecepatan Angin Signifikan 21.1 16.1 15.5 18 Perhitungan Gelombang Pecah Arah Timur Laut

Sambungan Tabel 4.3 Perhitungan fetch arah timur laut 6 0.995 300.000 298.357 12 0.978 6.375 6.236 18 0.951 24 0.914 30 0.866 36 0.809 42 0.743 Jumlah 13.511 2033.421 Fetch = ∑ � . ᴓ ∑ ᴓ = . . = 150,502 meter

4.3 Kecepatan Angin Signifikan

Data angin yang digunakan untuk menganalisa gelombang merupakan angin yang lebih besar dari 10 knot. Distribusi kecepatan angin signifikan disajikan pada Tabel 4.4. Hasil rekapitulasi kecepatan angin maksimum dari tahun 2000 – 2009 ditentukan berdasarkan gabungan kejadian angin maksimum. Tabel 4.4 Rekapitulasi kecepatan angin maksimum Stasiun Blang Bintang dalam satuan knots dari tahun 2000 – 2009 TDMRC,2015 Tahun Utara Timur Laut Timur Tenggara Selatan Barat Daya Barat Barat Laut 2000 13 20 21 15 17 16 18 18 2001 15 19 25 11 13 23 30 20 2002 13 20 21 15 17 16 18 18 2003 14 30 24 15 19 15 22 19 2004 15 20 22 16 12 15 20 14 2005 20 22 18 16 18 15 20 14 Universitas Sumatera Utara Sambungan Tabel 4.4 Rekapitulasi kecepatan angin maksimum 2006 15 20 24 14 22 16 31 27 2007 12 24 22 20 14 15 30 16 2008 18 20 16 12 12 14 15 15 2009 14 16 13 27 12 10 22 19 Rata- rata

14.9 21.1

20.6 16.1

15.6 15.5

22.6 18

Berdasarkan data angin yang diperoleh, arah angin yang dominan yang mempengaruhi konstruksi dermaga Pelabuhan Perikanan Lampulo adalah arah utara sebesar 8,35 dan timur laut 20,13.

4.4 Peramalan Gelombang

Peramalan gelombang yang dilakukan berdasarkan data angin yang telah didapat. Peramalan gelombang dilakukan untuk mengetahui tinggi dan periode gelombang signifikan di derah perencanaan. Sebagai awal perhitungan data angin di analisa untuk mendapatkan kecepatan angin dilaut Uw yang kemudian digunakan untuk menghitung pembangkitan gelombang. Pembentukan pambangkitan gelombang dilakukan dari delpan arah mata angin, yang kemudian dipilih yang paling berpengaruh terhadap lokasi perencanaan. Karakteristik garis pantai yang membentuk sudut 53 o dari arah utaranya menyebabkan daerah Pelabuhan Perikanan Lampulo dipengaruhi oleh gelombang dari arah utara dan timur laut. Adapun langkah-langkah dalam perhitungan gelombang adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

4.4.1 Perhitungan Tinggi Gelombang dan Periodenya Arah Timur Laut

1. Mencari kecepatan dan arah angin yang berpengaruh dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2009 yang dapat menimbulkan gelombang dan periode gelombang. Contoh: Kecepatan angin maksimum pada tahun 2000 arah timur laut adalah sebesar 20 knot. 2. Konversi kecepatan angin menjadi mdt 1 knot = 0,514 mdt Contoh: 20 knot = 0.514 x 20 = 10,28 mdtk 3. Kecepatan angin di laut dapat dihitung dengan menggunakan Gambar 4.2 Grafik hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat. Gambar 4.2 Grafik hubungan antara kecepatan angin di laut dan didarat Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 4.2 di didapat nilai hubungan kecepatan angin di laut dan di darat R L = 1,125 Selanjutnya menentukan kecepatab angin di laut U W Uw = U L x R L = 8,840 x 1,125 = 9,945 mdtk 4. Menghitung kecepatan seret angin U A dengan menggunakan rumus: U A = 0,71 x Uw 1,23 = 0,71 x 9,945 1,23 = 11,976 mdtk 5. Dari hasil perhitungan keceptan seret angin U A dan Fetch yang didapat, tinggi dan periode gelombang dapat dicari dengan menggunakan rumus : Fetch arah timur laut = 150,502 Km Tinggi gelombang H = 1,616 x 10 -2 x U A x Fetch 0,5 = 1,616 x 10 -2 x 11,976 x 150,502 0,5 = 2,374 m Periode gelombang T = 6,238 x 10 -1 x U A x Fetch 13 = 6,238 x 10 -1 x 11,976 x 150,502 13 = 7,591 m

4.4.2 Perhitungan Tinggi Gelombang dan Periodenya Arah Utara

1. Mencari kecepatan dan arah angin yang berpengaruh dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2009 yang dapat menimbulkan gelombang dan periode gelombang. Contoh: kecepatan angin maksimum tahun 2000 pada arah utara sebesar 13 knot. 2. Konversi kecepatan angin menjadi mdt 1 knot = 0,514 mdt Contoh: 13 knot = 0.514 x 13 = 6,682 mdtk Universitas Sumatera Utara 3. Kecepatan angin di laut dapat dihitung dengan menggunakan Gambar 4.3 Grafik hubugan antara kecepatan angin di laut dan di darat. Dari grafik didapat nilai R L = 1,275 Selanjutnya menentukan kecepatab angin di laut U W Uw = U L x R L = 5,746 x 1,275 = 7,326 mdtk 4. Menghitung nilai U A dengan rumus: U A = 0,71 x Uw 1,23 = 0,71 x 7,326 1,23 = 8.223 mdtk 5. Dari nilai UA dan Fetch yang didapat, tinggi dan periode gelombang dapat dicari dengan menggunakan rumus : Fetch arah utara = 140,990 Km Tinggi gelombang H = 1,616 x 10 -2 x U A x Fetch 0,5 = 1,616 x 10 -2 x 8,223 x 140,990 0,5 = 1,577 m Periode gelombang T = 6,238 x 10 -1 x U A x Fetch 13 = 6,238 x 10 -1 x 8,223 x 140,990 13 = 6,553 m Gambar 4.3 Grafik hubungan antara kecepatan angin di laut dan didarat. RL = 1,275 Universitas Sumatera Utara Sedangkan untuk perhitungan selengkapnya dapat dihitung ulang dengan menggunakan cara yang sama mulai tahun 2001 – 2009. Untuk perhitungan tinggi gelombang dan periode yang selengkapnya disajikan dalam Tabel 4.5 untuk arah utara dan Tabel 4.6 untuk arah timur laut. Tabel 4.5 Gelombang arah utara dan periodenya Tahun UL UL mdet RL UW UA Fetch H T 2000 13 5.746 1.275 7.327 8.223 140.990 1.577 6.553 2001 15 6.630 1.225 8.121 9.344 140.990 1.791 6.835 2002 13 5.746 1.275 7.327 8.223 140.990 1.577 6.553 2003 14 6.188 1.250 7.735 8.791 140.990 1.686 6.700 2004 15 6.630 1.225 8.121 9.344 140.990 1.791 6.835 2005 20 8.840 1.125 9.945 11.976 140.990 2.297 7.428 2006 15 6.630 1.225 8.121 9.344 140.990 1.791 6.835 2007 12 5.304 1.300 6.895 7.632 140.990 1.646 6.932 2008 18 7.956 1.150 8.735 10.209 140.990 1.958 7.043 2009 14 6.188 1.250 7.735 8.791 140.990 1.686 6.700 Tabel 4.6 Gelombang arah timur laut dan periodenya Tahun UL UL mdet RL UW UA Fetch H T 2000 20 8.840 1.125 9.945 11.976 150.502 2.374 7.591 2001 19 8.398 1.130 9.489 11.304 150.502 2.241 7.446 2002 20 8.840 1.125 9.945 11.976 150.502 2.374 7.591 2003 30 1.130 0.980 12.995 16.641 150.502 3.299 8.741 2004 20 8.840 1.125 9.945 11.976 150.502 2.374 7.591 2005 22 9.724 1.075 10.453 12.732 150.502 2.524 7.745 2006 20 8.840 1.125 9.945 11.976 150.502 2.374 7.591 2007 24 10.608 1.025 10.873 13.364 150.502 2.649 7.874 2008 20 8.840 1.125 9.945 11.976 150.502 2.374 7.591 2009 16 7.072 1.175 9.049 10.662 150.502 2.113 7.303 Dari hasil perhitungan di atas didapat tinggi gelombang dan periode gelombang untuk arah utara dan timur laut. Untuk hasil selengkapnya disajikan dalam Tabel 4.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Rekapitulasi perhitungan peramalan tinggi telombang Hs dan periode gelombang Ts Tahun Utara Timur Laut Hs m Ts dtk Hs m Ts dtk 2000 1.577 6.553 2.374 7.591 2001 1.791 6.835 2.241 7.446 2002 1.577 6.553 2.374 7.591 2003 1.686 6.700 3.299 8.741 2004 1.791 6.835 2.374 7.591 2005 2.297 7.428 2.524 7.745 2006 1.791 6.835 2.374 7.591 2007 1.646 6.932 2.649 7.874 2008 1.958 7.043 2.374 7.591 2009 1.686 6.700 2.113 7.303

4.5 Analisa Gelombang Rencana

Sebagai pelindung bangunan pelabuhan breakwater harus direncanakan agar mampu menahan gaya gelombang yang bekerja padanya. Biasanya didasarkan pada kondisi ekstrim, dimana pada kondisi tersebut bangunan harus tetap aman. Tipe perubahan bentuk gelombang dalam perencanaan breakwater ini akan mengalami proses soaling, refraksi dan gelombang pecah.

4.5.1 Periode Ulang Gelombang

Periode ulang gelombang dihitung dengan menggunakan rumus statistic dengan periode ulang 2,5,10,25,50 dan 100 tahun. Gelombnag dengan periode ulang tertentu dihitung dengan metode analisi frekuensi seperti banyak digunakan dalam analisis hidrologi Triatmodjo, 2011:62. Sehubungan dengan menentukan metode yang bisa dipakai dalam menentukan periode ulang gelombang, maka penulis memilih Distribusi Probabilitas Gumbel. Universitas Sumatera Utara Untuk menentukan periode gelombang rencana data gelombang yang diprediksi adalah berdasarkan data angin maksimum, maka untuk perencanaan tinggi gelombang nilainya direduksi sampai 75 dan hasil selengkapnya disajikan di dalam Tabel 4.10 dan Tabel 4.11. Sedangkan untuk tinggi gelombang masing masing periode disajikan pada Tabel 4.12.

4.5.2 Perhitungan Gelombang Rencana dan Periodenya Hd Arah Utara

Contoh: perhitungan gelombang rencana menggunakan distribusi probabilitas gumbel Hd arah utara dengan periode ulang gelombang untuk 2 tahun disajikan pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil perhitungan distribusi probabilitas Gumbel Hd arah utara No Tahun H max X X rata-rata X-X rata-rata X-X rata-rata 2 1 2000 1.577 1.7800 -0.2030 0.0412 2 2001 1.791 1.7800 0.0110 0.0001 3 2002 1.577 1.7800 -0.2030 0.0412 4 2003 1.686 1.7800 -0.0940 0.0088 5 2004 1.791 1.7800 0.0110 0.0001 6 2005 2.297 1.7800 0.5170 0.2673 7 2006 1.791 1.7800 0.0110 0.0001 8 2007 1.646 1.7800 -0.1340 0.0180 9 2008 1.958 1.7800 0.1780 0.0317 10 2009 1.686 1.7800 -0.0940 0.0088 ∑ 17.800 0.4174 Standar deviasi s S = √ . = 0.2154   1 n X X S n 1 i 2 i      Universitas Sumatera Utara Dengan jumlah data n = 10 maka didapat : Yn = 0,4952 Sn = 0,9497 Yt = 0,3065 Tabel 4.9 Periode kala ulang Tr Tahun Yt 2 0,3065 5 1,4999 10 2,2504 20 2,9702 25 3,1255 50 3,9019 100 4,6001 Mencari periode ulang untuk 2 tahun : Untuk mencari nilai Kt = − = , − , , = -0,1987 Untuk mencari nilai Hd = X rata-rata + S x Kt = 1.7800 + 0,2154 x -0,1987 = 1,7372 m Untuk mencari nilai Hd 75 = 0,75 x Hd = 0,75 x 1,7372 = 1,3029 m Sedangkan untuk perhitungan periode gelombang arah utara tetap menggunakan cara yang sama. Adapun untuk perhitungan kala ulang 5,10,20,25,50 dan 100 tahun dengan menggunakan cara yang sama namun ada Universitas Sumatera Utara penambahan nilai untuk masing-masing yang disajikan pada Tabel 4.9. Adapun perhitungan yang lengkap untuk arah timur laut dan utara disajikan dalam Tabel 4.10. Tabel 4.10 Rekapitulasi gelombang rencana dan periode sebelum dan sesudah reduksi 75 Periode Hd m Hd 75 Td det Td 75 Utara Timur Laut Utara Timur Laut Utara Timur Laut Utara Timur Laut 2 1.7372 2.4051 1.3029 1.8038 6.7901 7.6281 5.0926 5.7211 5 2.0078 2.8130 1.5059 2.1097 7.1144 8.1232 5.3358 6.0924 10 2.1780 3.0695 1.6335 2.3021 7.3184 8.4346 5.4888 6.3259 20 2.3412 3.3155 1.7559 2.4866 7.5140 8.7332 5.6355 6.5499 25 2.3764 3.3686 1.7823 2.5264 7.5562 8.7976 5.6671 6.5942 50 2.5525 3.6339 1.9144 2.7254 7.7671 9.1197 5.8254 6.8398 100 2.7108 3.8725 2.0331 2.9044 7.9569 9.4094 5.9677 7.0570

4.5.3 Pemilihan Periode Ulang Gelombang

Pemilihan periode ulang gelombang didasarkan pada tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh gelombang. Kerusakan yang ditimbulkan oleh gelombang akan tampak apabila didaerah pantai terdapat bangunan pantai. Tingkat kerusakan yang dibolehkan berkisar antara 0 – 30. Pada perencanaan tambahan ini dipilih periode ulang gelombang 25 tahun dengan arah utara adalah 1,7823 m dan timur laut 2,5264 m dengan tingkat kerusakan 5 – 10. Berdasarkan hasil perhitungan gelomabang yang dapat mengakibatkan kerusakan H arah utara 1.9248 m dan arah timur laut sebesar 2,7285. Adapun perhitungan selengkapnya disajikan pada Tabel 4.11 dan Tabel 4.12. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Tinggi gelombang berdasarkan tingkat kerusakan arah utara 25 tahun Tingkat kerusakan 0-5 5-10 10-15 15-20 20-30 HHD=0 1.00 1.08 1.19 1.27 1.37 H m 1.7823 1.9248 2.1209 2.2635 2.4417 Tabel 4.12 Tinggi berdasarkan tingkat kerusakan arah timur laut 25 tahun Tingkat kerusakan 0-5 5-10 10-15 15-20 20-30 HHD=0 1.00 1.08 1.19 1.27 1.37 H m 2.5264 2.7285 3.0064 3.2085 3.4611

4.6 Gelombang Desain Arah Timur Laut

Gelombang desain yang digunakan sebagai acuan perencanaan breakwater ditentukan dengan membandingkan nilai H dan nilai H 1 . Penentuan tinggi gelombang pada lokasi perencanaan diperoleh melalui analisis deformasi gelombang. Kedalaman yang ditinjau pada kedalaman 0,500 – 8,500 dengan T = 6,5942 dan arah data ng gelombang α = γ6 o , H = 2,5264 m

4.6.1 Perhitungan Koefisien Refraksi K

r Perhitungan gelombang di laut dalam L O L O = 1,56 x T 2 = 1,56 x 6,5942 2 = 67,8342 m Menghitung cepat rambat gelmbang di laut dalam C O C O = L = , , = 10,2869 Menentukan peretambahan nilai d L O Universitas Sumatera Utara d L O = , , = 0,0073 Untuk nilai d L O diatas dapat dicari dengan menggunakan Tabel 4.13 fungsi dL untuk pertambahan nilai dL O Triatmodjo,1996. Tabel 4.13 Fungsi dL untuk pertambahan nilai dLo dL O dL 2 �dL Tanh 2 �dL Sinh 2 �dL Cosh 2 �d L Ks K 4 �dL Sinh 2 �dL Cosh 2 �dL n 0.0060 0.0311 0.1954 0.1929 0.1966 1.0191 1.62 0.9812 0.3908 0.4008 1.077 0.9875 0.0061 0.0314 0.197 0.1945 0.1983 1.0195 1.614 0.9809 0.3941 0.4043 1.079 0.9873 0.0062 0.0316 0.1987 0.1961 0.2 1.0198 1.607 0.9806 0.3973 0.4079 1.08 0.9871 0.0063 0.0319 0.2003 0.1976 0.2016 1.0201 1.601 0.9803 0.4006 0.4114 1.081 0.9869 0.0064 0.0321 0.2019 0.1992 0.2033 1.0204 1.595 0.98 0.4038 0.4148 1.083 0.9867 0.0065 0.0324 0.2035 0.2007 0.2049 0.0208 1.589 0.9796 0.407 0.4183 1.084 0.9865 0.0066 0.0326 0.2051 0.2022 0.2065 1.0211 1.583 0.9793 0.4101 0.4217 1.085 0.9863 0.0067 0.0329 0.2066 0.2037 0.2081 1.0214 1.578 0.979 0.4133 0.4251 1.086 0.986 0.0068 0.0331 0.2082 0.2052 0.2097 1.0217 1.572 0.9787 0.4164 0.4285 1.087 0.9858 0.0069 0.0334 0.2097 0.2067 0.2113 1.0221 1.567 0.9784 0.4195 0.4319 1.088 0.9856 0.007 0.0336 0.2113 0.2082 0.2128 1.0224 1.561 0.9781 0.4225 0.4352 1.091 0.9854 0.0071 0.0339 0.2118 0.2096 0.2144 1.0227 1.556 0.9778 0.4256 0.4386 1.092 0.9852 0.0072 0.0341 0.2143 0.2111 0.216 1.0231 1.551 0.9775 0.4286 0.4419 1.093 0.9852 0.0073 0.0344 0.2158 0.2125 0.2175 1.0234 1.546 0.9772 0.4316 0.4452 1.095 0.9848 0.0074 0.0346 0.2173 0.214 0.219 1.0237 1.541 0.9768 0.4346 0.4484 1.096 0.9846 0.0075 0.0348 0.2188 0.2154 0.2206 1.024 1.536 0.9765 0.4376 0.4517 1.096 0.9844 0.0076 0.0351 0.2203 0.2168 0.2221 1.0244 1.531 0.9762 0.4406 0.4549 1.099 0.9842 0.0077 0.0353 0.2217 0.2182 0.2236 1.0247 1.526 0.9759 0.4435 0.4582 1.098 0.984 0.0078 0.0355 0.2232 0.2196 0.2251 1.025 1.521 0.9756 0.4464 0.4614 1.1 0.9838 0.0079 0.0358 0.2247 0.2209 0.2265 1.0253 1.517 0.9753 0.4493 0.4646 1.103 0.9836 Universitas Sumatera Utara d L = 0,03435 Panjang gelombang di pantai L dapat dihitung dengan rumus: L = 0,500 0,03435 = 14,5560 m Cepat rambat gelombang di pantai C 1 dapat dihitung dengan rumus: C 1 = L T = 14,5560 6,5942 = 2,2073 mdet Arah datang gelombang pada kedalaman 0,500 m dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Sin α 1 = C 1 C sin α 36 o = 2,2073 10,2869 sin α 36 o = 0,2145 sin α 36 o = 0,1260 Koefisien reflaksi K r dapat dihitung dengan menggunkan rumus: K r = √ α α = √ , = 0,8994

4.6.2 Perhitungan Koefisien Shoaling Ks

Untuk menghitung koefisien pendangkalan dicari nilai n dengan menggunakan Lampiran B.2 fungsi dL untuk pertambahan nilai dLo berdasarkan nilai dLo di atas 0,0073, maka di dapat n 1 = 0,9848 dan n = 0,5 untuk parameter di laut dalam Koefisien pendangkalan K s dapat dihitung dengan menggunakan rumus: K s = √ . . = √ , , , , = 1,5382 Universitas Sumatera Utara Penentuan ketinggian gelombang di pantai H 1 dapat di hitung dengan menggunkan rumus: H 1 = K s . K r . H = 1,5382 x 0,8994 x 2,5264 = 3,4951 Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa: H 1 = 3,4951 H = 2,5264 Untuk hasil perhitungan selengkapnya penentuan ketinggian gelombang desain di pantai arah timur laut pada masing-masing kedalaman maupun periode dapat dilihat pada Tabel 4.14 sedangkan untuk fungsi dL untuk pertambahan nilai dLo dapat dilihat pada Lampiran B.1 sampai B.15. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Perhitungan gelombang pantai arah timur laut T d LO α Co dLO dL L C1 Si α Kr Ks Ho H1 det meter meter meter meter meter 6.5942 0.500 67.8342 36 10.2869 0.0073 0.03435 14.5560 2.2073 0.1261 0.8994 1.5382 2.5264 3.4951 6.5942 1.000 67.8342 36 10.2869 0.0147 0.04910 20.3666 3.0886 0.1765 0.8994 1.3105 2.5264 2.9778 6.5942 1.500 67.8342 36 10.2869 0.0221 0.06070 24.7117 3.7475 0.2141 0.8994 1.1990 2.5264 2.7244 6.5942 2.000 67.8342 36 10.2869 0.0295 0.07070 28.2885 4.2899 0.2451 0.8994 1.1289 2.5264 2.5651 6.5942 2.500 67.8342 36 10.2869 0.0369 0.07980 31.3283 4.7509 0.2714 0.8994 1.0820 2.5264 2.4586 6.5942 3.000 67.8342 36 10.2869 0.0442 0.08800 34.0909 5.1698 0.2954 0.8994 1.0450 2.5264 2.3745 6.5942 3.500 67.8342 36 10.2869 0.0516 0.09580 36.5344 5.5404 0.3165 0.8994 1.0173 2.5264 2.3116 6.5942 4.000 67.8342 36 10.2869 0.0590 0.10331 38.7184 5.8716 0.3354 0.8994 0.9960 2.5264 2.2632 6.5942 4.500 67.8342 36 10.2869 0.0663 0.11040 40.7609 6.1813 0.3531 0.8994 0.9782 2.5264 2.2227 6.5942 5.000 67.8342 36 10.2869 0.0737 0.11740 42.5894 6.4586 0.3690 0.8994 0.9645 2.5264 2.1916 6.5942 5.500 67.8342 36 10.2869 0.0811 0.12414 44.3048 6.7188 0.3838 0.8994 0.9526 2.5264 2.1645 6.5942 6.000 67.8342 36 10.2869 0.0885 0.13090 45.8365 6.9510 0.3971 0.8994 0.9443 2.5264 2.1457 6.5942 6.500 67.8342 36 10.2869 0.0958 0.13730 47.3416 7.1793 0.4102 0.8994 0.9362 2.5264 2.1273 6.5942 7.000 67.8342 36 10.2869 0.1032 0.14380 48.6787 7.3821 0.4217 0.8994 0.9303 2.5264 2.1139 6.5942 7.500 67.8342 36 10.2869 0.1106 0.15010 49.9667 7.5774 0.4329 0.8994 0.9253 2.5264 2.1025 6.5942 8.000 67.8342 36 10.2869 0.1179 0.15640 51.1509 7.7570 0.4432 0.8994 0.9220 2.5264 2.0950 6.5942 8.500 67.8342 36 10.2869 0.1253 0.16260 52.2755 7.9275 0.4529 0.8994 0.9183 2.5264 2.0866 Universitas Sumatera Utara

4.7 Gelombang Desain Arah Utara

Penentuan tinggi gelombang pada lokasi perencanaan diperoleh melalui analisis deformasi gelombang. Kedalaman yang ditinjau pada kedalaman 0.500 – 8.500 dengan T = 5.6671 dan arah dating gelombang α = γ6 o , H = 1.7823

4.7.1 Perhitungan Koefisien Refraksi Kr

L O = 1,56 x T 2 = 1,56 x 5,6671 2 = 50.1010 m C O = L = , , = 8,8407 d L O = , , = 0,0100 Untuk nilai d L O diatas dapat dicari dengan meggunakan Tabel 4.15 fungsi d L untuk pertambahan nilai d L O Triatmodjo,1996. � Tabel 4.15 Fungsi dL untuk pertambahan nilai dL O dLo dL 2 �dL tanh 2 �dL sinh 2 �dL cosh 2 �dL ks K 4 �dL sinh 2 �dL cosh 2 �dL n 0.0090 0.0382 0.2401 0.2356 0.2424 1.0290 1.4710 0.9719 0.4801 0.4988 1.1170 0.9813 0.0091 0.0384 0.2414 0.2368 0.2438 1.0293 1.4670 0.9715 0.4828 0.5018 1.1190 0.9811 0.0092 0.0386 0.2428 0.2381 0.2452 1.0296 1.4630 0.9712 0.4855 0.5048 1.1200 0.9809 0.0093 0.0389 0.2441 0.2394 0.2465 1.0299 1.4590 0.9709 0.4882 0.5078 1.1220 0.9807 0.0094 0.0391 0.2454 0.2406 0.2479 1.0303 1.4560 0.9706 0.4909 0.5108 1.1230 0.9805 0.0095 0.0393 0.2468 0.2419 0.2493 1.0306 1.4520 0.9703 0.4935 0.5138 1.1240 0.9803 0.0096 0.0395 0.2481 0.2431 0.2506 1.0309 1.4490 0.9700 0.4962 0.5168 1.1260 0.9801 0.0097 0.0397 0.2494 0.2444 0.2520 1.0313 1.4450 0.9697 0.4988 0.5198 1.1270 0.9799 0.0098 0.0399 0.2507 0.2456 0.2534 1.0316 1.4420 0.9694 0.5014 0.5227 1.1280 0.9796 0.0099 0.0401 0.2520 0.2468 0.2547 1.0319 1.4380 0.9691 0.5040 0.5257 1.1300 0.9794 0.0100 0.0403 0.2533 0.2480 0.2560 1.0323 1.4350 0.9688 0.5066 0.5286 1.1310 0.9792 0.0110 0.0423 0.2560 0.2599 0.2691 1.0356 1.4030 0.9656 0.5319 0.5574 1.1450 0.9772 0.0120 0.4426 0.2781 0.2711 0.2817 1.0389 1.3750 0.9625 0.5562 0.5853 1.1590 0.9751 d L = 0,04032 L = 0,500 0,04032= 12,4008 m C 1 = L T = 12,4008 5.6671 = 2,1882 mdet Universitas Sumatera Utara Arah datang gelombang pada kedalaman 0,500 m dihitung: Sin α 1 = C 1 C sin α 36 o = β,188β 8.8407 sin α 36 o = 0.1455 Koefisien reflaksi dihitung dengan rumus: Kr = √ α α = √ . = 0,8994

4.7.2 Perhitungan Koefisien Shoaling Ks

Untuk menghitung koefisien pendangkalan dicari nilai n dengan menggunakan lampiran-1 fungsi dL untuk pertambahan nilai dLo berdasarkan nilai dLo di atas 0,04032, maka di dapat n 1 = 0,9792 dan n = 0,5 untuk parameter di laut dalam. Koefisien pendangkalan dihitung dengan rumus: K s = √ . . = √ , . , , = 1,4363 H 1 = K s . K r . H = 1,4363 x 0,8994 x 1,7823 = 2,3024 m Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan : H 1 = 2,3024 H = 1,7823 Untuk hasil perhitungan selengkapnya penentuan ketinggian gelombang desain arah utara pada masing-masing kedalaman maupun periode dapat dilihat pada Tabel 4.16 sedangkan untuk fungsi dL untuk pertambahan nilai dL O dapat dilihat pada Lampiran B.1 sampai B.15. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Perhitungan gelombang pantai arah utara T d LO α Co dLO dL L C1 Si α Kr Ks Ho H1 det meter meter meter meter meter 5.6671 0.500 50.1010 36 8.8407 0.0100 0.04032 12.4008 2.1882 0.1455 0.8994 1.4363 1.7823 2.3024 5.6671 1.000 50.1010 36 8.8407 0.0200 0.05763 17.3521 3.0619 0.2035 0.8994 1.2270 1.7823 1.9669 5.6671 1.500 50.1010 36 8.8407 0.0299 0.07130 21.0379 3.7123 0.2468 0.8994 1.1265 1.7823 1.8058 5.6671 2.000 50.1010 36 8.8407 0.0399 0.08320 24.0385 4.2418 0.2820 0.8994 1.0650 1.7823 1.7072 5.6671 2.500 50.1010 36 8.8407 0.0499 0.09405 26.5816 4.6905 0.3118 0.8994 1.0238 1.7823 1.6412 5.6671 3.000 50.1010 36 8.8407 0.0599 0.10425 28.7770 5.0779 0.3376 0.8994 0.9943 1.7823 1.5939 5.6671 3.500 50.1010 36 8.8407 0.0699 0.11386 30.7395 5.4242 0.3606 0.8994 0.9724 1.7823 1.5588 5.6671 4.000 50.1010 36 8.8407 0.0798 0.12300 32.5203 5.7384 0.3815 0.8994 0.9548 1.7823 1.5305 5.6671 4.500 50.1010 36 8.8407 0.0898 0.13200 34.0909 6.0156 0.3999 0.8994 0.9422 1.7823 1.5103 5.6671 5.000 50.1010 36 8.8407 0.0998 0.14080 35.5114 6.2662 0.4166 0.8994 0.9329 1.7823 1.4954 5.6671 5.500 50.1010 36 8.8407 0.1098 0.14940 36.8139 6.4961 0.4318 0.8994 0.9257 1.7823 1.4839 5.6671 6.000 50.1010 36 8.8407 0.1198 0.15800 37.9747 6.7009 0.4455 0.8994 0.9298 1.7823 1.4905 5.6671 6.500 50.1010 36 8.8407 0.1297 0.16630 39.0860 6.8970 0.4585 0.8994 0.9167 1.7823 1.4695 5.6671 7.000 50.1010 36 8.8407 0.1397 0.17470 40.0687 7.0704 0.4700 0.8994 0.9145 1.7823 1.4659 5.6671 7.500 50.1010 36 8.8407 0.1497 0.18331 40.9143 7.2196 0.4799 0.8994 0.9140 1.7823 1.4651 5.6671 8.000 50.1010 36 8.8407 0.1597 0.19140 41.7973 7.3754 0.4903 0.8994 0.9130 1.7823 1.4635 5.6671 8.500 50.1010 36 8.8407 0.1697 0.19970 42.5638 7.5107 0.4993 0.8994 0.9134 1.7823 1.4642 Universitas Sumatera Utara

4.8 Perhitungan Gelombang Pecah Arah Timur Laut

Berdasarkan pete bathimetri, kemiringan dasar laut 1 : 30 = 0,03. Gelombang pada laut dalam H = 2,5264 m, T = 6,5942 detik, K r = 0,8994 dan L0 = 67,8342 m Tinggi gelombang laut ekivalen H’ dapat dihitung dengan menggunakan rumus: H’ = K r . H O = 0,8994 x 2,5264 = 2,2722 m H′ g .T = , , X , = 0,0053 Untuk nilai H′ g .T = 0,0053 dengan kemiringan pantai m = 0,03 diperoleh dari Gambar 4.4 Triatmodjo,2012:51 Gambar 4.4 Penentuan tinggi gelombang pecah 0,0053 1,12 Universitas Sumatera Utara H H’ = 1,2 Menghitung kedalaman gelombang pecah H b dapat dihitung dengan menggunakan rumus: H b = 2,2722 x 1,2 = 2,7267 m Tinggi gelombang pecah dapat di hitung dengan menggunakan rumus: H g .T = , , , = 0,0064 H dapat dicari dengan menggunakan Gambar 4.5 Triatmodjo, 2012:52. Gambar 4.5 Penentuan kedalaman gelombang pecah Dengan menggunakan Gambar 4.5 Penentuan kedalaman gelombang pecah nilai yang didapat adalah: H = 1,1700 1,17 0,0064 Universitas Sumatera Utara Setelah tinggi gelombang pecah diperoleh, selanjutnya dihitung kedalaman air pada saat gelombang pecah d b dengan menggunan rumus: d b = � H b . H b = 1,1700 x 2,7267 = 3,1902 m Untuk Perhitungan selanjutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama. Namun diperlukan ketelitian yang sangat akurat guna mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun perhitungan selengkapnya di sajikan pada Tabel 4.17. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17 Perhitungan gelombang pecah arah timur laut T HO g Kr L0 H0 H0Gt2 HbH0 Hb HbGt2 dbHb db det m ms m m 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 6.5942 2.5264 9.8100 0.8994 67.8342 2.2722 0.0053 1.2000 2.7267 0.0064 1.1700 3.1902 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Rekapitulasi hasil perhitungan gelombang pecah arah timur laut d db Timur Laut Hdesain Keterangan Hpantai Hpecah 0.5 3.1902 3.4951 2.7267 2.7267 Tidak diterima 1 3.1902 2.9778 2.7267 2.7267 Tidak diterima 1.5 3.1902 2.7244 2.7267 2.7244 Diterima 2 3.1902 2.5651 2.7267 2.5651 Diterima 2.5 3.1902 2.4586 2.7267 2.4586 Diterima 3 3.1902 2.3745 2.7267 2.3745 Diterima 3.5 3.1902 2.3116 2.7267 2.3116 Diterima 4 3.1902 2.2632 2.7267 2.2632 Diterima 4.5 3.1902 2.2227 2.7267 2.2227 Diterima 5 3.1902 2.1916 2.7267 2.1916 Diterima 5.5 3.1902 2.1645 2.7267 2.1645 Diterima 6 3.1902 2.1457 2.7267 2.1457 Diterima 6.5 3.1902 2.1273 2.7267 2.1273 Diterima 7 3.1902 2.1139 2.7267 2.1139 Diterima 7.5 3.1902 2.1025 2.7267 2.1025 Diterima 8 3.1902 2.0950 2.7267 2.0950 Diterima 8.5 3.1902 2.0866 2.7267 2.0866 Diterima

4.9 Perhitungan Gelombang Pecah Arah Utara