Gelombang Rencana dan Periodenya

Gambar 2.6 Penentuan tinggi gelombang pecah

2.3.8 Gelombang Rencana dan Periodenya

Dalam perencanaan bangunan pantai, frekuensi gelombang-gelombang besar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhinya. Untuk menentukan gelombang dengan periode ulang tertentu dibutuhkan data gelombang dalam jangka waktu pengukuran cukup panjang beberapa tahun. Data tersebut bisa berupa data pengukuran gelombang atau data gelombang hasil prediksi peramalan berdasarkan data angin Triatmodjo, 1999. Tinggi gelombang rencana dan periodenya dihitung berdasarkan kala ulang rencana, menurut jenis konstruksi yang akan dibangun dan nilai daerah yang akan dilindungi. Semakin tinggi nilai daerah yang dilindungi, makin besar kala ulang gelombang rencana yang dipakai. Periode ulang kejadian gelombang dihitung dengan rumus distribusi probabilitas Gumbel. Universitas Sumatera Utara H S = Σ H Si ……………………………β.β5 s = √ Σ H Si −H S − ……………………………β.β6 H ST = H S + s � − ……………………………β.β7 Y TR = - ln − ln T r -1 T r ………..…………………..2.28 di mana: H ST = tinggi gelombang signifikan untuk periode ulang T tahun m; H S = tinggi gelombang signifikan rata-rata m; S = standar deviasi m; N = jumlah data; Y TR, � , � = parameter statistik, Tabel 2.2, 2.3, 2.4. Pemilihan periode ulang gelombang ditentukan berdasarkan pada tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh gelombang tersebut CERC b, 1984:7-212. Tingkat kerusakan yang diizinkan berkisar antara 0 sd 30 dan dihitung dengan rumus sebagai berikut : � � �= = K ………….……………………………….. β.β9 di mana : H = tinggi gelombang yang dapat mengakibatkan kerusakan tertentu m; H D=0 = tinggi gelombang dengan tingkat kerusakan 0-5 m; K = koefisien kerusakan Tabel 2.4. Untuk menentukan besarnya nilai Yn,Sn dan tingkat kerusakan pada suatu konstruksi bangunan pelindung disajikan pada Tabel 2.2 sampai Tabel 2.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Hubungan Yn dengan besarnya sampel n Soemarto, 1985 : 149 n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0.495 0.500 0.504 0.507 0.510 0.513 0.513 0.518 0.520 0.522 20 0.524 0.525 0.527 0.528 0.530 0.531 0.532 0.533 0.534 0.535 30 0.536 0.537 0.538 0.539 0.540 0.540 0.541 0.542 0.542 0.543 40 0.544 0.544 0.545 0.545 0.546 0.546 0.547 0.547 0.548 0.548 Tabel 2.3 Hubungan Sn dengan besarnya sampel n Soemarto, 1985 : 149 n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0.950 0.968 0.983 0.997 1.010 0.021 1.032 1.041 1.049 1.057 20 1.063 1.070 1.075 1.081 1.086 1.086 1.092 1.100 1.105 1.109 30 1.112 1.116 1.119 1.123 1.126 1.129 1.131 1.134 1.136 1.139 40 1.141 1.114 1.146 1.148 1.150 1.152 1.154 1.156 1.157 1.159 Tabel 2.4 Tingkat kerusakan CERC, 1984:7-212 Tingkat kerusakan 0-5 5-10 10-15 15-20 20-25 � � = 1.000 1.080 1.190 1.270 1.370

2.3.9 Gelombang yang Terjadi di Pantai