Analisa Univariat Hasil Penelitian

39

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini di laksanakan selama 4 bulan mulai dari bulan Januari 2013 sampai Juni 2013. Jumlah seluruh responden pada penelitian ini adalah 60 orang yang terbagi menjadi 30 orang untuk setiap kelompok yaitu kelompok intervensi yang diberi perlakuan berupa teknik relaksasi nafas dalam selama 15 menit dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan tapi hanya diberi leaflet tentang dismenore. Perlakuan teknik relaksasi nafas dalam dilakukan di ruang tata usaha dan ruang kelas pada jam istirahat ataupun jam pulang sekolah. Hasil penelitian ini akan menguraikan karakteristik demografi responden, analisis intensitas dismenore sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol yang hanya di berikan leaflet tentang dismenore, serta analisis perbedaan intensitas dismenore antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan.

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi karakteristik demografi responden, analisis intensitas dismenore sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol yang hanya di berikan leaflet tentang dismenore.

a. Karakteristik Demografi Responden

Deskripsi karakteristik demografi responden terdiri dari usia, suku dan siklus haid responden. Sebaran karakteristik demografi responden pada kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi karakteristik responden di SMK Nusa Penida Medan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 Karakteristik Demografi Responden Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol F F Usia 12 – 15 tahun 16 – 17 tahun 18 – 21 tahun 9 19 2 30.0 63.3 6.7 7 22 1 23.3 73.3 3.3 Suku Jawa Batak Aceh Minang Melayu 10 9 6 3 2 33.3 30.0 20.0 10.0 6.7 13 8 5 3 1 43.3 26.7 16.7 10.0 3.3 Siklus Haid 26 – 30 hari 31 – 35 hari 17 13 56.7 43.3 18 12 60.0 40.0 Intensitas Dismenore Pre-Test Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat 4 24 2 13.3 80.0 6.7 11 17 2 36.7 56.7 6.7 Intensitas Dismenore Post-Test Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat 4 15 11 13.3 50.0 36.7 5 23 2 16.7 76.7 6.7 Dari tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa pada kelompok intervensi mayoritas responden yang mengalami dismenore adalah berada pada rentang usia 16 – 17 tahun adalah 19 orang 60, suku jawa 10 orang 33.3, siklus haid 26 – 30 hari adalah 17 orang 56.7, intensitas dismenore pada saat Pre-test nyeri sedang 24 orang 80., dan intesitas dismenore pada saat post-test nyeri ringan 15 orang 50.0. Pada kelompok kontrol mayoritas responden yang mengalami dismenore berada pada rentang usia 16-17 adalah 22 orang 73.3, suku Universitas Sumatera Utara jawa adalah 13 orang 43.3, siklus 26 – 30 hari adalah 18 orang 60.0, intensitas dismenore pada saat Pre-test nyeri sedang 17 orang 56.7, dan intesitas dismenore pada saat post-test nyeri sedang 23 orang 76.7.

b. Uji Perbandingan Pengukuran Skala Intensitas Dismenore Pre-test dan

Post-test Pada Kelompok Intervensi. Intensitas dismenore pada kedua kelompok diukur dengan menggunakan skala pengukuran nyeri Verbal Numerical Rating Scale VNRS dengan derajat nyeri di beri skor 1-10, dimana 1-3 nyeri ringan, 4-7 nyeri sedang dan 8-10 merupakan nyeri paling buruk. Pada kelompok intervensi pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah dilakukannya teknik relaksasi nafas dalam selama 15 menit. Distribusi skala pengukuran pada kelompok intervensi dapat dilihat dalam tabel 5.2 berikut: Tabel 5.2 Distribusi Tingkat Dismenore pada Kelompok Intervensi N=30 Sebelum dan Sesudah dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam di SMK Nusa Penida Medan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 Variabel Tingkat Dismenore Pre- Test Tingkat Dismenore Post- Test Mean SD Mean SD Kelompok Intervensi 4.83 1.464 2.90 1.626 Dari 30 subjek yang diamati pada kelompok intervensi terlihat bahwa rata-rata dismenore siswi sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah 4.83 dan rata-rata dismenore yang dirasakan siswi sesudah dilakukan Universitas Sumatera Utara relaksasi nafas dalam adalah 2.90. dapat dilihat ada perbedaan dari nilai rata-rata sebelum dan sesudah dilakukannya teknik relaksasi nafas dalam. Untuk melihat kebermaknaan dari perberdaan diatas maka dilakukan uji Paired t-test uji t berpasangan, yang dapat dilihat dari tabel 5.3 berikut: Tabel 5.3 Perbandingan Tingkat Dismenore pada Kelompok Intervensi N=30 sebelum dan Sesudah dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam di SMK Nusa Penida Medan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 Variabel Mean T P Value Intensitas Dismenore sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam 1.933 12.794 0.000 Pada Tabel 5.3. Secara statistik terlihat perbedaan nilai rata-rata antara pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah 1.933 dengan nilai t = 12.794, dan nilai p value =0.000 maka dapat disimpulkan bahwa nilai P α0.05, hal ini menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata dismenore sebelum dengan sesudah dilakukannya teknik relaksasi nafas dalam.

c. Uji Perbandingan Pengukuran Skala Intensitas Dismenore Pre-test dan

Post-test Pada Kelompok Kontrol Pengukuran pada kelompok kontrol dilakukan juga pre-test dan post- test, hanya saja berbeda dengan kelompok intervensi, pada kelompok kontrol siswi atau responden tidak diberi perlakuan, melainkan diberi leaflet tentang dismenore. Tetapi, pengukuran Pre-test dan Post-test pada kelompok ini tetap diukur selama 15 menit seperti perlakuan pada kelompok Universitas Sumatera Utara intervensi. Distribusi skala pengukuran pada kelompok Kontrol dapat dilihat dalam tabel 5.4 berikut: Tabel 5.4 Distribusi Tingkat Dismenore pada Kelompok Kontrol N=30 Sebelum dan Sesudah diberikan Leaflet tentang Dismenore di SMK Nusa Penida Medan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 Variabel Tingkat Dismenore Pre- Test Tingkat Dismenore Post- Test Mean SD Mean SD Kelompok Kontrol 4,07 1.660 4.90 1.626 Dari 30 responden yang diamati pada kelompok kontrol terlihat bahwa rata-rata dismenore yang dirasakan responden pada saat pre-test adalah 4.07 dan rata –rata dismenore yang dirasakan responden pada saat Post-test adalah 4.90. Dapat dilihat ada perbedaan dari nilai rata-rata pada saat Pre-test dan Post-test dilakukan. Untuk melihat kebermaknaan dari perberdaan nilai diatas maka dilakukan uji Paired t-test uji t berpasangan, yang dapat dilihat dari tabel 5.5 berikut : Tabel 5.5 Perbandingan Tingkat Dismenore pada Kelompok Kontrol N=30 Sebelum dan Sesudah diberikan Leaflet tentang Dismenore di SMK NusaPenida Medan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 Variabel Mean T P Value Intensitas Dismenore pada Pre-test dan Post-test kelompok kontrol - 0.833 - 5.221 0.000 Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 5.5. Tersebut terlihat bahwa rata – rata perbedaan antara pre-test dan post-test pada kelompok kontrol adalah sebesar – 0.833, tanda minus - menunjukkan bahwa nyeri pada saat post-test lebih berat dari pada nyeri pada saat pre-test. Artinya ada peningkatan nyeri pada saat pre-test dengan rata-rata peningkatan tersebut adalah 0.833, dengan nilai t = 5.221, dan nilai p value =0.000 maka dapat disimpulkan bahwa nilai P α0.05, hal ini menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata dismenore pada saat Pre-test dan Post-test pada kelompok kontrol, yaitu meningkatnya nyeri pada saat post-test, hal ini di karenakan tidak diberikannya relaksasi nafas dalam pada kelompok kontrol.

2. Analisa Bivariat