Metode destruksi basah lainnya adalah dengan menggunakan campuran HNO
3
dan HCLO
4
atau kombinasi antara HNO
3
dan H
2
O
2
Teknik destruksi basah adalah dengan memanaskan sampel organik dengan penambahan asam pengoksidasi atau campuran dari asam asam tersebut.
Penembahan asam pengoksidasi dan pemanasan yang cukup dalam beberapa menit dapat mengoksidasi sampel secara sempurna, sehingga menghasilkan ion
logam dalam larutan asam sebagai sampel anorganik untuk dianalisis selanjutnya. Destruksi basah biasanya menggunakan HNO3, HClO4, H2SO4, atau campuran
dari ketiga asam tersebut. Laing, 2003.
2.3.3 Spektrofotometri Serapan Atom
Spektrofotometri serapan atom adalah suatu metode yang digunakan untuk mendeteksi atom-atom logam dalam fase gas. Metode ini seringkali
mengandalkan nyala untuk mengubah logam dalam larutan sampel menjadi atom- atom logam berbentuk gas yag digunakan untuk analisis kuantitatif dari logam
dalam sampel. Prinsip dari spektofotometer serapan atom adalah atom atom pada keadaan
dasar mampu menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang pada umumnya adalah panjang gelombang radiasi yang akan dipancarkan atom atom
itu bila tereksitasi dari keadaan dasar. Jika pada cahaya dengan panjang gelombang tertentu dilewatkan nyala yang mengandung atom atom yang
bersangkutan maka sebagian cahaya itu akan diserap dan banyaknya penyerapan akan berbandig lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam
nyala.
Universitas Sumatera Utara
Metode spektrofotometri serapan atom berdasarkan pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom- atom akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu,
tergantung pada sifat unsurnya. Dasar analisis menggunakan teknik spektrofotometri serapan atom adalah bahwa dengan mengukur besarnya absorbsi
oleh atom analit, maka konsentrasi analit tersebut dapat ditentukan
Gambar 2.1 Komponen Spektrofotometer Serapan Atom
Pemilihan bahan bakar dan gas pengoksidasi serta komposisi perbandingannya sangat mempengaruhi suhu nyala Rohman, 2009. Umumnya
bahan bakar yang digunakan adalah propana, butana, hidrogen dan asetilen,
sedangkan oksidatornya adalah udara, oksigen dan N2O Khopkar, 1990.
Gangguan-gangguan interference yang ada pada AAS adalah peristiwa- peristiwa yang menyebabkan pembacaan absorbansi unsur yang dianalisis
menjadi lebih kecil atau lebih besar dari nilai yang sesuai dengan konsentrasinya
dalam sampel Rohman, 2009. 2.4 Validasi Metode Analisis
Universitas Sumatera Utara
Validasi adalah suatu tindakan penilaian terhadap perameter tertentu pada prosedur penetapan yang dipakai untuk membuktikan bahwa parameter
tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya Harmita, 2004. Beberapa parameter validasi diuraikan di bawah ini.
2.4.1 Uji Perolehan Kembali Recovery Test