5.1.2.5. Kejadian Penyakit Jantung Koroner Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada
Sampel PJK
Jumlah orang Frekuensi
Penyakit PJK 57
75.0 Tidak PJK
19 25.0
Total 76
100
Berdasarkan tabel 5.5 di atas, dari semua pasien Penyakit Jantung Koroner dan Hipertensi 76 orang yang menunjukkan kejadian PJK ada 57
75.0 orang dan sisanya yaitu 19 25.0 orang tidak mengalami PJK
5.1.3. Analisa Statistik Hubungan Kejadian Penyakit Jantung Koroner dengan Tingkat Hipertensi
Tabel 5.6. Tabulasi Silang Kejadian Penyakit Jantung Koroner denga tingkat Hipertensi pada Sampel
Kategori Hipertensi
Kejadian PJK Nilai P
PJK Negatif
Pra hipertensi 4
4 0.0001
Hipertensi derajat 1 12
9 Hipertensi derajat 2
8 6
Total 24
19
Uji Statistik Chi – Square
Tabulasi silang kejadian Penyakit Jantung Koroner dengan tingkat Hipertensi pada tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa semua sampel yang
positif Penyakit Jantung Koroner 57 orang memiliki riwayat Hipertensi. Dari hasil analisis hubungan variabel kejadian Penyakit Jantung Koroner
dengan tingkat Hipertensi melalui uji chi-square dengan CI Confidence Interval 90 diperoleh p value nilai signifikansi adalah 0,0001 p =
0,0001 p = 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, yang berarti ada hubungan yang bermakna secara statistik diantara kedua variabel
Universitas Sumatera Utara
tersebut yaitu ada hubungan antara kejadian Penyakit Jantung Koroner dengan Tingkat Hipertensi.
5.2. Pembahasan 5.2.1. Karakterisrik Sampel
Hasil penelitian terhadap karakteristik sampel berdasarkan jenis kelamin sesuai tabel 5.1 terlihat bahwa kelompok laki-laki, yaitu sebanyak 36
63 orang sedangkan yang berjenis kelamin perempuan hanya 21 36.8 orang. Dari penelitian Muginrarao 2010, menunjukkan laki-laki
lebih banyak dari pada perempuan dari keseluruhan sampel yaitu laki-laki: perempuan adalah 38 : 12., dan ini juga di bnarkan oleh Hariadi 2005,
di dapatkan perbandingan antara laki-laki dan perempuan: 69.9 : 65.5 MenurutAmerican Heart Association AHA 2007, morbiditas penyakit
PJK pada laki-laki dua kali lebih besar dibandingkan dengan wanita dan kondisi ini terjadi hampir 10 tahun lebih dini pada laki-laki dari pada
perempuan, hal ini dikarenakan estrogen endogen bersifat protektif pada perempuan, namun setelah menopouse insiden PJK meningkat dengan
pesat, tetapi tidak sebesar insiden PJK pada laki-laki. Hasil penelitian terhadap karakteristik sampel berdasarkan kelompok umur
sesuai dengan tabel 5.2, ternyata sampel terbanyak berada pada kelompok umur 45 tahun, yaitu 39 68 orang dan sisanya 18 orang berusia diatas
45 tahun. Dari penelitian-Penelitian yang berhubungan dengan PJK, juga membenarkan adanya keterkaitan antara umur yang 45 lebih berisiko
untuk mempunyaki penyakit PJK seperti penelitian Muginrarao 2010, yang menderita PJK 50-59 50, pada penelitian Framingham dalam
buku Anwar 2009 dimana pada laki-laki yang berumur 50 tahun lebih banyak yang menderita PJK dari pada wanita 50 tahun yang menderita
PJK, tapi pada wanita yang berumur 50 tahun yang menderita PJK lebih banyak dari pada laki-laki yang berumur 50 tahun yang menderita PJK.
Universitas Sumatera Utara