Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner PJK Pengertian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner PJK

PJK tidak hanya menyerang laki-laki saja, wanita juga berisiko terkena PJK meskipun kasusnya tidak sebesar pada laki-laki. Pada orang yang berumur 65 tahun ke atas, ditemukan 20 PJK pada laki-laki dan 12 pada wanita. Pada tahun 2002, WHO memperkirakan bahwa sekitar 17 juta orang meninggal tiap akibat penyakit kardiovaskuler, terutama PJK 7,2 juta dan stroke 5,5 juta. WHO, 2002 Secara umum angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah PJPD di Indonesia belum diteliti secara akurat. Di Amerika Serikat pada tahun 1996 dilaporkan kematian akibat PJPD mencapai 959.277 penderita, yakni 41,4 dari seluruh kematian. Setiap hari 2600 penduduk meninggal akibat penyakit ini. Meskipun berbagai pertolongan mutakhir telah diupayakan, namun setiap 33 detik tetap saja seorang warga Amerika meninggal akibat penyakit ini. Dari jumlah tersebut 476.124 kematian disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner. Huon, keith D, john M, lain A 2002 dalam Supriyono, 2008 Tabel 2.1. Penyebab Utama Kematian di Amerika Serikat, Tahun 1996. No Jenis Penyakit Kejadian Jumlah Kematian 1 Penyakit Jantung Koroner 476.124 2 Penyakit jantung dan pembuluh darah lain 483.103 3 Carsinoma 539.533 4 Kecelakaan 94.948 5 AIDS 31.130 Jumlah 1.624.838 Universitas Sumatera Utara Kenyataan lain menunjukkan bahwa, di Inggris penyakit kardiovaskuler membunuh satu dari dua penduduk dalam populasi, dan menyebabkan hampir sebesar 250.000 kematian pada tahun 1998. Satu dari empat laki-laki dan satu dari lima perempuan meninggal setiap tahun karena PJK, yang merepresentasikan sekitar setengah kematian akibat penyakit kardiovaskuler. Merupakan konsep yang salah bahwa PJK jarang terjadi pada perempuan, faktanya tidak banyak perbedaan antara perempuan dibandingkan laki-laki dalam insiden penyakit ini dihitung berdasarkan harapan hidup yang lebih panjang. Massie and Amidon 2003 dalam Supriyono 2008

4.2. Pengertian

Menurut WHO 1997, Penyakit Jantung Koroner coronary heart diseases merupakan ketidaksanggupan jantung akut maupun kronik yang timbul karena kekurangan suplai darah pada miokardium sehubungan dengan proses penyakit pada system nadi koroner. Menurut American Heart Assosiation AHA 1980, Penyakit Jantung Koroner merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner dimana terdapat penebalan dalam dinding dalam pembuluh darah disertai adanya plak yang mengganggu aliran darah ke otot jantung yang akibatnya dapat mengganggu fungsi jantung. Penyakit Jantung Koroner PJK bervariasi tergantung pada derajat aliran dalam arteri koroner. Bila aliran koroner masih mencukupi kebutuhan jaringan tak akan timbul keluhan atau manifestasi klinik, dalam keadaan normal, dimana areteri koroner tidak mengalami penyempitan atau spasme, peningkatan kebutuhan jaringan otot miokard dipenuhi oleh peningkatan aliran darah, sebab aliran darah koroner dapat ditingkatkan sampai 5 kali dibandingkan saat istirahat, yaitu dengan cara meningkatkan frekuensi denyut jantung dan isi sekuncup seperti pada saat melakukan aktifitas fisik, Universitas Sumatera Utara bekerja atau olah raga. Mekanisme pengaturan aliran koroner mengusahakan agar pasok maupun kebutuhan jaringan terpenuhi, sehingga setiap jaringan mampu melakukan fungsi secara optimal. Rilantono, 1996 Penyakit Jantung Koroner dapat memberikan manifestasi klinis yang berbeda-beda. Untuk menentukan manifestasi klinisnya perlu melakukan pemeriksaan yang seksama. Dengan memperhatikan klinis penderita, riwayat perjalanan penyakit, pemeriksaan fisik, elektrokardiografi saat istirahat, foto dada, pemeriksaan enzim jantung dapat membedakan subset klinis PJK. 1. Asimptomatik Silent Myocardial Ischemia 2. Angina Pektoris a. Angina Pectoris Stabil b. Angina Pectoris tidak Stabil c. Variant Angina Prinzmetal Angina 3. Infark Miokard Akut 4. Dekompensasi kordis 5. Aritmia Jantung 6. Mati mendadak suddent death 7. Syncope. Joewono, 2003

4.3. Faktor Risiko PJK