Etiologi dan Patofisiologi Sistem Renin-Angiotensin

2.6.1. Etiologi dan Patofisiologi

Berdasarkan etiologinya, Hipertensi dibagi atas Hipertensi primer esensial dan Hipertensi skunder. Dikatakan Hipertensi primer bila penyebab timbulnya Hipertensi tidak diketahui, dan Hipertensi jenis ini dijumpai pada 95 kasus Hipertensi. Hal ini dibuktikan pada beberapa penelitian menurut Kaplan 2006 dalam Anggraini 2008. Dimana Hipertensi esensial menjadi penyebab pada 89 - 95 penderita Hipertensi. Mengenai patofisiologi Hipertensi masih banyak terdapat ketidakpastian. Beberapa mekanisme fisiologis terlibat dalam mempertahankan tekanan darah yang normal, dan gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya Hipertensi esensial. Mungkin banyak faktor yang saling berkaitan ikut berperan dalam terjadinya peningkatan tekanan darah, dan faktor-faktor ini dapat berbeda pada masing-masing pasien. Pada kebanyakan bentuk Hipertensi, tinggiya tekanan darah dihubungkan dengan penurunan relaksasi endothelium-dependent. Defek tersebut memperlihatkan kejadian munculnya tekanan darah tinggi dan selalu lebih berakibat daripada penyebab Hipertensi sendiri. Pokok persoalan dalam Hipertensi, disfungsi endotel pada hipertesi dapat mendukung peningkatan tahanan pembulh perifer khususnya jika hal itu terjadi dalam tahanan arteri dan komplikasi-komplikasi penyakit pembulih darah jika terjadi dalam arteri yang berukuran besar dan medium. Sargowo, 2003 Universitas Sumatera Utara Penelitian Framingham menunjukkan LVH akan meninggikan PJK 4 – 5 kali pada penderita usia lanjut. Sumber: Limacher 1992 dalam Supriyono, 2008

2.6.2. Sistem Renin-Angiotensin

Angiotensin II berperan baiksebagai hormon sirkulasi maupun sebagai hormon lokal jaringan dan juga sebagai neuromodulator pada central nervous system. Penelitian ini, dengan menggunakan teknik molekul dan biokimia, menunjukkan bahwa ACE jaringan lokal memiliki mekanisme regulasi yang berbeda-beda pada pembuluh darah, jantung, otak, dan ginjal, serta bahwa ACE jaringan lokal merupakan dasar yang paling penting bagi dinding pembuluh darah koroner. Penelitian biokimia menunjukkan bahwa 90 sampai 99 dari ACE pada tubuh ditemukan dalam jaringan,dengan 10 atau kurang ditemukan didalam sirkulasi. Vanhoutte 1989 dalam sargowo 2003 Kematian mendadak Universitas Sumatera Utara

2.6.3. Sistem Saraf Otonom