Latar Belakang Masalah PEMBERDAYAAN SENI BACA TULIS ALQUR’AN MELALUI KEGIATAN QIRO’AH DAN KALIGRAFI PADA SISWA KELAS VI MI NU MIFTAHUT THOLIBIN MEJOBO KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 | Sophya | ELEMENTARY 279 1147 1 PB

PEMBERDAYAAN SENI BACA TULIS AL- QUR’AN MELALUI KEGIATAN QIRO’AH DAN KALIGRAFI PADA SISWA KELAS VI MI NU MIFTAHUT THOLIBIN MEJOBO KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013 Ida Vera Sophya Jurusan Tarbiyah STAIN Kudus Abstract: Teaching al-Qur’an needs to be started to learn and be read by children at early age, because deep reading Qur’an would instill their faith. The beneits of reading and memorizing the Quran for them are straightening out their tongue, reading the right letter, and pronouncing it in accordance with its makhraj. An art of reading Qur’an is one way to learn it more interesting and fun so that children are easier to understand and practice it. Calligraphy as one of working art emphasizes a beauty found in the forms of letters which have been modiied or stylized so as to have an aesthetic value. The purpose of studying calligraphy is to develop talent and students’ creativity in the ield of Arabic literary art, preserve Islamic culture, and provide life skills provision in the form of calligraphy. By the art of Qur’a reading and writing empowerment program through qiro’ah and calligraphy at NU MI Miftahut Tholibin during fasting month, the students ind it helpful to increase their motivations. The empowerment program is supported by the suficient learning infrastructure of MI. While the problems in service activities of MI NU Miftahut Tholibin Mejobo are the limited time, as well as differences in intelligence and students’ character. Then, the obstacles can be overcome by approaching individuals and groups as well as forming peer in service activities. Key words: analysis of community empowerment programs, reading and writing of the Qur’an, Qiro’ah, calligraphy

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya pendidikan adalah usaha atau proses perubahan dan Ida Vera Sophya Pemberdayaan Seni Baca Al-Qur’an melalui Kegiatan Qiro’ah dan Kaligrai pada Siswa Kelas VI MI NU Miftahut Tholibin_ perkembangan manusia menuju ke arah yang lebih baik dan sempurna. 1 Pendidikan agama Islam merupakan kegiatan pendidikan dan pengajaran agama di sekolah yang bertujuan membimbing dan membentuk manusia menjadi hamba Allah yang shaleh, teguh imannya, taat beribadah dan berakhlak terpuji. 2 Selain itu juga tujuan yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan peserta didik untuk memahami Al-Qur’an dan Hadist yang berisi ajaran Islam, sehingga menjadikan seorang muslim yang bertakwa, beriman, dan berakhlak mulia. Dengan demikian, peran guru agama Islam di sekolah sangat berpengaruh dalam pembinaan karakter kepribadian siswa yang dididiknya. Sebab materi pendidikan agama yang diajarkan lebih sering menyentuh masalah moral dan perilaku manusia baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Dalam hal ini, guru agama diharapkaan dapat mengembangkan potensi positif yang dimiliki oleh setiap siswanya. Menurut Abdul Majid menyatakan bahwa agar sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, strategi pembelajaran harus lebih variatif sehingga mampu menyentuh dasar lubuk hatinya. Oleh karena itu diharapkan dengan kesadarannya sendiri bisa menghayati norma-norma dan nilai-nilai agamanya, sehingga secara tidak langsung dapat membentuk kepribadian untuk menjadi siswa yang beriman dan bertaqwa bagi dirinya, masyarakat maupun negaranya. Pada umumnya, Madrasah Ibtidaiyah memberlakukan muatan lokal khususnya muatan lokal keagamaan dengan standar evaluasi yang tidak terukur sehingga evaluasi dilakukan tanpa standarisasi sesuai kurikulum yang ideal. Evalusi sebagai komponen penting dalam kurikulum juga sering tidak dirumuskan secara jelas, meskipun tidak semua aspek penilaian itu di ukur dengan angka. Amalan membaca al-Quran merupakan suatu keperluan dan juga tanggung jawab secara fardhu ain bagi umat Islam agar menguasai dalam membaca al-Quran, memahami dan mengamalkannya. Oleh karena itu, tidak hanya isi al-Qur’an yang menjadi pedoman hidup manusia, tetapi membaca juga dapat menenangkan jiwa dan merupakan suatu ibadat. Hal ini dapat dilihat dalam hadis: 1 Moh Roqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan pendidikan Integratif di Sekolah,Keluarga, dan Masyarakat LKis, Yogyakarta, 2009, hlm.18. 2 Zakiyah Drajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, CV Ruhama, Jakarta, 1995. ELEMENTARY Vol. 1 | No. 1 | Juli - Desember 2013 ”…Tidak berhimpunnya satu-satu kaum itu dirumah Allah membaca ayat-ayat al-Quran dan mempelajarinya melainkan turun ke atasnya ketenangan, diliputi dengan rahmat Allah dan Allah sentiasa menyebut mereka” 3 Belajar Al-Qur’an adalah keharusan bagi setiap muslim dan merupakan suatu tanggungjawab untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Setiap mukmin yakin bahwa membaca dan mendengarkan Al-Qur’an sudah termasuk amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, hal ini sesuai dengan irman Allah SWT pada surat Al A’rof ayat 204 yang berbunyi: ٤٠٢ : فرعاا َن ْوُمح ْرُت ْمُكَلَعَلاوُت ِصْنَا َو هَل ْاوُعِمتْسَاف ُنا ْرُقْلا َءا ِرُق َاذِا َو Artinya : “Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik – baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” 4 Pengajaran Al-Quran itu perlu dipelajari dan dibaca oleh anak-anak pada usia sejak dini, kerana membaca al-Quran akan menanamkan keimanan mereka. Manfaat membaca dan menghafal Al Quran bagi mereka adalah, mereka dapat belajar meluruskan lidahnya, membaca huruf dengan tepat, dan mengucapkannya sesuai dengan makhrajnya. Quraish Shihab 2004 menyatakan bahawa, Allah s.w.t memuliakan umat Islam dengan kitab al- Quran sebagai kalam terbaik. Dalam al-Quran telah dikumpulkan segala yang diperlukan oleh manusia berbentuk kisah terdahulu, nasihat-nasihat, pelbagai perumpamaan, adab, kepastian hukum, hujah-hujah yang kuat dan jelas sebagai bukti keesaan-Nya. Allah s.w.t mewajibkan manusia supaya bersikap baik terhadap kitab-kitab-Nya, termasuk perlakuan ini adalah menjelaskan adab-adab pembaca, membimbing mereka melaksanakan ajaran al-Quran serta megingatkan manusia dengan nasihat-nasihat yang baik. Dalam rangka menumbuh - kembangkan dan mempermudah dalam membaca ayat – ayat suci Al Qur’an perlu kiranya disampaikan pelajaran 3 Http:engkizarquran.wordpress.com20111105konsep pengajaran dan pembelajaran membaca al-qur’an dalam pendidikan Islam 4 Lembaga Percetakan Al-Qur’an Raja Fahd, Al-Qur,an dan Terjemahnya, Saudi Arabia,1424 H, hlm. 256 Ida Vera Sophya Pemberdayaan Seni Baca Al-Qur’an melalui Kegiatan Qiro’ah dan Kaligrai pada Siswa Kelas VI MI NU Miftahut Tholibin_ seni baca Al Qur’an. Pembelajaran Qiro’atul Qur’an diupayakan mampu menumbuhkan gairah peserta didik terhadap Al-Qur’an untuk lebih mempelajari, memahami dan menyakini kebenarannya serta mengamalkan ajaran-ajaran atau nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh aspek kehidupannya. 5 Karena membaca Al- Qur’an merupakan langkah awal dalam memahami isi Al-Qur’an. Setelah memahami isi Al-Qur’an dan mengamalkan ajaran isi Al-Qur’an dengan baik kelak akan mendapat kebahagiaan hidup di dunia dan akherat. Dari Ibnu Majah Nabi bersabda ” Belajarlah Al-Qur’an dan bacalah 6 Di sini Nabi menyuruh membaca Al-Qur’an setelah belajar terlebih dahulu. Karena belajar membaca Al-Qur’an merupakan hal yang sangat dasar untuk mampu atau memiliki ketrampilan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah-kaidah yang ada, serta memiliki ketrampilan tilawah yang indah, karena seringkali kita jumpai banyak orang yang bisa membaca Al-Qur’an, tetapi tidak sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, bahkan jarang sekali yang memiliki ketrampilan tilawah yang indah. Oleh karena itu diperlukan suatu belajar atau latihan Qiro’atul Qur’an yang bersifat rutinitas agar dapat mengembangkan keterampilan tilawah atau Qiro’atul Qur’an. Pada umumnya setiap siswa memiliki ketrampilan tilawah yang berbeda-beda dalam ketrampilan Qiro’atul Qur’an, untuk itu seorang guru diharapkan mampu untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Karena pada dasarnya Qiro’atul Qur’an dalam hal ini merupakan seni baca Al-Qur’an yang dimaksudkan melagukan bacaan Al-Qur’an. Secara umum, lagu Al-Qur’an adalah setiap lagu apa saja dapat diterapkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an, dengan berbagai variasi dan nada suara yang teratur dan harmonis, tanpa menyalahi hukum-hukum bacaan yang digariskan dalam ilmu Tajwid. 7 Keberadan Qiro’atul Qur’an tidak sekedar realisasi dari irman Allah dalam surah Al-Muzammil ayat 4 ” Dan bacaalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan” akan tetapi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari eksistensi manusia sebagai makhluk yang berbudaya yang memilki cipta, rasa, dan karsa. Hubungan antara cara baca tartil dan lagu demikian erat, secara proporsional saling mengisi dan melengkapi. Tartil 5 Adri Eferi, Materi Dan Pembelajaran Qur’an Hadist MTs- MA, Stain Kudus Press, Kudus, 2009, hal 2 6 Ibnu Majah, Al-Haidz Muhammad bin Haidz, Sunan Ibnu Mjah, Darul Fikr, juz 10, hal. 780 7 Saiful Mujab , Ilmu Nagham Kaidah Seni Baca Al-Qur’an, STAIN Kudus, Kudus. 2011, hal. 13 ELEMENTARY Vol. 1 | No. 1 | Juli - Desember 2013 memberikan batasan-batasan panjang atau pendek dalam melagukan Al- Qur’an. Membaca Al-Qur’an dengan tartil atau dengan menerapkan kaidah ilmu Tajwid hukumnya wajib dan melagukan bacaan Al-Qur’an dengan nagham Al-Qur’an atau seni baca Al-Qur’an dan kaidah-kaidah lagu-lagu Al- Qur’an hukumnya adalah sunnah. Jadi, irama nagham Al-Qur’an yang sesuai dengan kaidah Al-Qur’an harus mengikuti kaidah ilmu Tajwid. Adapun lagu- lagu dalam nagham Al-Qur’an atau seni baca Al-Qur’an antara lain sebagai berikut : Bayyati, hijaz, shobaa, rast, jiharkah, sika, nawahand. 8 Selain ketrampilan membaca al-Qur’an, dalam pembelajaran BTQ juga diterapkan ketrampilan menulis. Menulis dan membaca adalah kegiatan berbahasa tulis. Pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca dan dijembatani melalui lambang bahasa yang ditulis. Menurut Kompskin dan Hoskisson, baca tulis merupakan suatu kegiatan yang menjadikan penulis sebagai pembaca dan pembaca adalah sebagai penulis. 9 Penulisan kaligrai merupakan salah satu bentuk keindahan Alquran yang disebut juga seni menulis indah. Kaligrai diciptakan dan dikembangkan oleh kaum Muslim sejak kedatangan Islam. Dibandingkan seni Islam yang lain, kaligrai memperoleh kedudukan yang paling tinggi dan merupakan ekspresi semangat Islam yang sangat khas. Oleh karena itu, kaligrai sering disebut sebagai ‘seninya seni Islam’. Peningkatan pembelajaran seni baca tulis al-Qur’an bisa dilakukan dengan cara seni membaca qiro’ah dan seni menulis kaligrai. Harapannya dengan pemberdayaan ini akan membantu keefektifan mereka dalam pembelajaran baca tulis al-qur’an terutama siswa kelas VI MI NU Miftahut Tholibin Mejobo Kudus.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25