Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa, sumber informasi utama deskripsi buku adalah daerah judul dan penanggung jawab, edisi, publikasi, deskripsi fisik, seri,
catatan, nomor standar dan harga.
2. Tanda baca
Dalam peraturan katalogisasi deskriftif digunakan tanda baca yang setiap daerah deskripsi nya telah ditentukan. Berikut ini adalah penggunaan tanda baca
terhadap susunan deskripsi seperti yang dituliskan Siahaan, 2013 : 10 a.
Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab Tanda baca unsur deskrpsi bibliografi
Judul utamaa = judul pararel : judul lain atau anak judul pernyataan kepengarangan yang pertama , pernyataan kepengarangan yang kedua dan
selanjutnya ; pernyataan kepengarangan berikutnya yang berbeda peran dan kontribusinya
b. Daerah edisi
Tanda baca unsur deskrpsi bibliografi ,-- Pernyataan edisi pernyataan tanggung jawab ; pernyataan tanggung
jawab kedua dan selanjutnya sesuai dengan edisi
c. Daerah terbitan dan publikasi
Tanda baca unsur deskrpsi bibliografi .-- Tempat terbit : nama penerbit , tahun terbit
d. Daerah deskripsi fisik
Tanda baca unsur deskrpsi bibliografi Jumlah halaman : pernyataan iliustrasi ;ukuran + bahan yang disertakan
e. Daerah seri
Tanda baca unsur deskrpsi bibliografi .--pernyataan seri : pernyataan anak seri ; nomor seri
f. Daerah catatan
Tanpa tanda baca, penulisan pada paragraf baru g.
Daerah nomor standar dan harga Tanpa tanda baca, penulisan pada paragraf baru
2.3.2.2 Penentuan Tajuk Entri Utama
Dalam proses katalogisasi, hal yang dilakukan adalah membuat konsep entri utama, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi suatu buku atau karya. Tajuk entri
utama adalah uraian lengkap katalog dari sebuah buku yang dibuat sebagai dasar untuk pembuatan entri-entri lainnya. Tajuk entri utama biasanya merupakan entri
pengarang, yaitu uraian katalog dengan tajuk biasanya berupa nama pengarang.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Siahaan 2013 : 31 “Tajuk entri utama adalah kata pertama yang dicantumkan dalam katalog utama, disebut juga sebagai tajuk heading suatu karya
bahan pustaka”. Menurut Siregar 2013 : 43 tujuan dari pada pendekataan pada pengarang
adalah untuk mengetahui: a.
Apakah bahan pustaka tertentu dapat diketahui pengarangnya ada dalam koleksi perpustakaan.
b. Bahan pustaka apa saja dari pengarang tertentu ada dalam koleksi
perpustakaan. A.
Cara menentukan tajuk badan korporasi menurut jenis karyanya Menurut Siahaan, 2013 : 31 badan korporasi ditetapkan sebagai tajuk entri
utama pada suatu karya, apabila karya tersebut memuat berhubungan dengan a.
Administrasi yang berhubungan dengan badan korporasi yang bersangkutan, misalnya: laporan tahunan, kebijaksanaan, kegiatan,
keuangan, personalia, hak milik, dsb b.
Suatu hukum atau kumpulan, peraturan administrasi, perjanjian c.
Suatu laporan panitia, komisi d.
Suatu teks liturgy gereja, sekte e.
Suatu koleksi makalah yang disajikan pada suatu konferensi seperti prosiding.
B. Menurut Siregar 2013 : 43 ada beberapa jenis dari karya, diantaranya adalah
sebagai berikut: 1.
Karya pengarang tunggal Karya pengarang tunggal adalah karya yang disusun atau dikarang oleh
seorang pengaraang. 2.
Karya pengarang ganda Karya pengarang ganda adalah karya dua orang atau lebih, yang bersama-
sama menciptakan suatu karya. 3.
Karya redaktur Karya redaktur yang dimaksud disini adalah hanya karya pengarang ganda
yang terdiri dari tiga pengarang dan berada dibawah pimpinan seorang redaktur.
4. Karya campuran
Karya campuran yang dimaksud disini adalah karya terjemahan, saduran, dan sebagainya.
5. Karya anonim.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2.3.Mengindeks Menentukan Tajuk Subjek
Penentuan tajuk subjek adalah suatu kegiatan menentukan subjek isi buku dalam bentuk kata. Tajuk subjek dapat ditentukan dari judul, daftar isi, pendahuluan
atau timbangan buku. Penentuan tajuk subjek berguna untuk mengetahui masalah yang akan dibicarakan dalam suatu terbitan dan untuk memudahkan bahan pustaka
yang membahas suatu pokok masalah tertentu yang sedang dicari oleh pengguna. Menurut Siregar, 2014 : 21.Fungsi daftar tajuk subjek adalah:
1. Mencatat istilah-istilah yang digunakan dalam katalog, indeks, atau pangkalan
data.daftar hendak untuk istilah indeks kata-kata indeks dan bentuknya. 2.
Member rekomendasi menguasai pembuatan acuan, untuk memandu pemakai dalam hal istilah yang berkaitan menunjukkan hubungan semantik khusus
nya. Dalam penentuan tajuk subjek ada beberapa pedoman yang dapat digunakan
oleh perpustakaan untuk menjaga keseragaman dalam mengindeks, seperti yang dikemukakan oleh Perpustakaan Nasional, 1994: 22.
Untuk menentukan tajuk subjek suatu buku biasanya dipergunakan beberapa pedoman yaitu:
1. Library Of Congress Subject Heading LCSH
Pedoman ini digunakan pada perpustakaan yang memiliki bahan pustaka dalam jumlah besar, dipergunakan untuk menentukan subjek buku ini secara
detail.
2. Sears Lists Subject Headings
Pedoman penentuan subjek secara umum, biasanya digunakan pada perpustakaan yang memiliki bahan pustaka dalam jumlah yang tidak terlalu
besar.
3. Medical Subjek Headings MeSH
Pedoman ini digunakan khusus untuk bidang kesehatan dan kedokteran. 4.
Pedoman tajuk subjek untuk perpustakaan, yang diterbitkan oleh pusat pembinaan perpustakaan departemen pendidikan dan kebudayaan
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 klasifikasi
Klasifikasi merupakan suatu pengelompokan yang sistematis dari sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-benda lain kedalam kelas atau golongan tertentu
berdasarkan cirri-ciri yang sama. Menurut Siregar, dalam temu kembali informasi yang didalam hal ini disebut
kelas adalah kelompok dokumen yang paling sedikit mempunyai cirri yang sama. Kegiatan pengelompokan atau pembentukan kelas disebut klasifikasi, yang dalam
kaitannya dengan temu kembali informasi sering disebut klasifikasi perpusataan library classification atau klasifikasi bibliografi bibliographic classification
Siregar, 2013 : 27.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi perpustakaan adalah proses pengelompokan bahan pustaka menurut nomor kelas dan subjek guna
untuk menyajikan sistem temu balik informasi lebih relevan. Secara umum klasifikasi terbagi dalam dua jenis, seperti yang dikemukakan
oleh Suwano 2007 : 66 yaitu: 1.
Klasifikasi artificial artificial classification, yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan sifat-sifat yang secar kebetulan ada pada bahan pustaka tersebut.
Misalnya, bahan pustaka berdasarkan warna kulit buku: buku yang berwarna merah dikelompokkan dengan warna merah, warna kuning dengan warna
kuning dan sebagainya.
2. Klasifikasi fundamental fundamental classification, yaitu klasifikasi bahan
pustaka berdasarkan isi atau objek buku, yaitu sifat yang tetap pada bahan pustaka meskipun kulitnya berganti-ganti atau formatnya diubah.
Dari kedua jenis klasifikasi diatas, dapat diketahui kegunaan klasifikasi bagi perpustakaan yaitu:
1. Untuk menyusun buku-buku dalam penyimpanannya dirak. Untuk
kepentingan ini, buku yang diberi label untuk tanda buku yang salah satu unsurnya adalah notasi klasifikasi.
2. Untuk menyusun katalog berdasarkan nomor klasifikasi clsified catalog.
Suwarno 2007 : 67
Universitas Sumatera Utara