Pasal 1 poin 9 menyatakan bahwa H ibah Daerah adalah pemberian dengan Dalam pasal 4 ayat 1 disebutkan bahwa hibah kepada Pemerintah Daerah berasal Dalam pasal 8 ayat 1 disebutkan bahwa Hibah dari Pemerintah Daerah

2.1.5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah Peraturan Pemerintah ini memberikan pengaturan terkait dengan hibah sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dan hibah daerah sebagai salah satu jenis belanja daerah. Beberapa definisi dan pengaturan yang terkait dengan Buletin teknis ini adalah sebagai berikut:

a. Pasal 1 poin 9 menyatakan bahwa H ibah Daerah adalah pemberian dengan

pengalihan hak atas sesuatu dari Pemerintah atau pihak lain kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan dilakukan melalui perjanjian.

b. Dalam pasal 4 ayat 1 disebutkan bahwa hibah kepada Pemerintah Daerah berasal

dari Pemerintah, badan, lembaga, atau organisasi dalam negeri; danatau kelompok masyarakat atau perorangan dalam negeri.

c. Dalam pasal 8 ayat 1 disebutkan bahwa Hibah dari Pemerintah Daerah dapat

diberikan kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah Lain, badan usaha milik negara 2.1.6. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah Peraturan Pemerintah ini memberikan pengaturan terkait dengan penerimaan hibah pemerintah sebagai berikut: a. Pasal 2 menyatakan bahwa penerimaan hibah harus memenuhi prinsip: 1 Transparan; 2 Akuntabel; 3 Efisien dan efektif; 4 Kehati-hatian; 5 Tidak disertai ikatan politik; dan 6 Tidak memiliki muatan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan negara. b. Pasal 42 memberikan uraian tentang hibah yang diterima pemerintah dapat berbentuk 4 hal yaitu uang tunai; uang untuk membiayai kegiatan; barangjasa; danatau surat berharga. c. Pasal 43 :Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk uang tunai disetorkan langsung ke Rekening Kas Umum Negara atau rekening yang ditentukan oleh Menteri sebagai bagian dari penerimaan APBN. d. Pasal 44 :Hibah yang diterima Pemerintah dalam bentuk uang untuk membiayai kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat 1 huruf b dicantumkan dalam dokumen pelaksanaan anggaran DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan. e. Pasal 48 memberikan gambaran tentang penerimaan hibah menurut jenisnya yaitu hibah yang direncanakan danatau hibah langsung. f. Pasal 48 memberikan gambaran tentang sumber dana hibah yang dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. g. Dalam pasal 50 ayat 1 disebutkan bahwa penerimaan hibah dalam negeri berasal dari lembaga keuangan dalam negeri; lembaga non keuangan dalam negeri; Pemerintah Daerah; perusahaan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan di wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia; lembaga lainnya; dan perorangan. h. Sementara pasal 50 ayat 2 disebutkan bahwa penerimaan hibah luar negeri berasal dari negara asing; lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa; lembaga multilateral; 8 lembaga keuangan asing; lembaga non keuangan asing; lembaga keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia; dan perorangan. i. Pasal 57 ayat 1 menyebutkan bahwa sepanjang diatur dalam Perjanjian Hibah, Hibah yang bersumber dari luar negeri dapat: diterushibahkan atau dipinjamkan kepada Pemerintah Daerah; atau dipinjamkan kepada BUMN.

j. Pasal 56 : MenteriPimpinan Lembaga dapat menerima Hibah langsung dari Pemberi