5 KementerianLembaga SKPD wajib menyajikan realisasi pengeluaran yang berasal dari pendapatan hibah khusus dalam bentuk uang, sebagai belanja di
LRA KL 6 Sisa penerimaan hibah khusus berbentuk uangkas, apabila masih terdapat sisa
pada akhir kegiatan, maka hibah harus disetor ke Kas NegaraDaerah.
D. Akuntansi Pendapatan Hibah Khusus
1.
Hibah dalam Bentuk UangKas a.
Pengakuan Basis Kas Menuju Akrual 1
Pemerintah Pusat
a Pada saat Kas diterima oleh KL akan dijurnal: ‒ Pengakuan Pendapatan di LRA BUN atau LRA KL ditentukan
oleh Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat: DR
Utang kepada KUN xxx
CR Pendapatan hibah
xxx ‒ Pengakuan Kas yang diterima di Neraca KL:
DR Kas Lainnya dari hibah
xxx CR
Ekuitas Dana Lancar xxx
b Pada saat dana tersebut dibelanjakan ‒ Pengakuan Belanja di LRA KL:
DR Belanja BarangModal
xxx CR
Piutang dari KUN xxx
‒ Pengakuan Pengeluaran Kas di Neraca KL: DR
Ekuitas Dana Lancar xxx
CR Kas Lainnya dari hibah
xxx ‒ Apabila pengeluaran tersebut menghasilkan aset tetap, maka
dijurnal: DR
Aset Tetap xxx
CR Diinvestasikan pada aset Tetap
xxx
2 Pemerintah Daerah
Akuntansi Hibah Khusus pada Pemerintah Daerah sama dengan akuntansi Hibah Murni, karena diterima di Bendaharawan Umum Daerah
a. Pengakuan Basis Akrual
21
1 Pemerintah Pusat
a Pada saat dana diterima ‒ Pengakuan Pendapatan di LRA KL atau BUN
DR Utang kepada KUNDue From
xxx CR
Pendapatan Hibah LRA xxx
‒ Pengakuan Kas yang diterima di Neraca dan di Laporan Operasional KL
DR Kas Lainnya
xxx CR
Pendapatan Hibah -LO xxx
b Pada saat dana tersebut dibelanjakan ‒ Pengakuan Belanja di LRA KL:
DR Belanja BarangModal
xxx CR
Piutang kepada KUNDue To xxx
‒ Pengakuan Pengeluaran Kas di Neraca dan LO KL DR
Beban Barang-LOAset Tetap xxx
CR Kas Lainnya dari hibah
xxx
2 Pemerintah Daerah
Akuntansi Hibah Khusus pada Pemerintah Daerah sama dengan akuntansi Hibah Murni, karena diterima di Bendaharawan Umum Daerah
2.
Hibah Langsung dalam Bentuk Non Kas
Dalam praktek, sering terjadi suatu entitas akuntansipelaporan menerima hibah secara langsung dalam bentuk barangjasa. Hibah berupa barang dan jasa diakui
pada saat barangjasa diterima hak kepemilikan berpindah.
Transaksi ini dicatat di Neraca Satker KLSKPD dengan jurnal untuk mengakui pendapatan hibah non kas tersebut adalah:
a.
Basis Kas Menuju Akrual DR
Aset Tetap xxx
CR Diinvestasikan dalam Aset Tetap
xxx
b.
Basis Akrual: DR
Aset Tetap xxx
CR Pendapatan hibah-LO
xxx
3.
Pengukuran
a Untuk pendapatan hibah dicatat sebesar nilai nominal pada saat terjadi penerimaan dan pengeluaran hibah.
22
b Perolehan hibah dari entitas lain dapat berbentuk barang seperti pemberian mobil ambulan, maupun berbentuk jasa seperti pemberian fasilitas
pendidikan short course dan lain-lain. Apabila pihak donor tidak menyertakan nilaiharga barang danatau jasa tersebut, dilakukan penilaian
dengan berdasarkan:
1 Menurut biayanya; 2 Menurut harga pasar; dan
3 Menurut perkiraantaksiran harga wajar. Penilaian yang akan digunakan berdasarkan keandalan informasi yang
tersedia pada saat perolehan.
c Untuk pendapatan hibah berupa jasa seringkali satuan kerjapemerintah kesulitan dalam mengukur nilai nominal dari jasa yang telah diberikan
pelatihan, asistensi, tugas belajar, dan lain-lain walaupun dengan menggunakan perkiraantaksiran. Apabila kesulitan ini terjadi maka
penerimaan hibah dalam bentuk jasa cukup diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
4.
Penyajian
Realisasi pendapatan hibah disajikan dalam mata uang rupiah di LRA. Apabila Realisasi pendapatan dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam
mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs transaksi Bank Sentral pada tanggal transaksi.
Pada penerapan akuntansi berbasis akrual, pendapatan hibah juga disajikan pada Laporan Operasional.
5.
Pengungkapan
Di samping disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Operasional, transaksi hibah juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada
Catatan atas Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan dan belanja hibah yang
diterimadikeluarkan.
Jenis informasi atas transaksi hibah yang dapat dijelaskan pada Catatan atas Laporan Keuangan, antara lain:
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan, dan
pengukuran atas transaksi hibah; b.
Penjelasan pencapaian transaksi hibah terhadap target yang ditetapkan dalam undang-undang APBN, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi
dalam pencapaian target selama tahun pelaporan;
c. Informasi lebih rinci tentang sumber-sumber atau jenis-jenis hibah;
d. Informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak
disajikan pada lembar muka laporan keuangan. e.
Jenis hibah, apakah berupa uang, barang ataupun jasa.
4.2. Belanja Hibah Khusus