Regulasi Terkait Hibah Pasal 23 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dapat memberikan Pasal 24 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintah dapat memberikan Pasal 24 ayat 2 menyatakan bahwa pemberian pinjamanhibahpenyertaan mo

BAB II REGULASI TERKAIT DENGAN HIBAH

2.1. Regulasi Terkait Hibah

2.1.1.Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara a. Pasal 22 ayat 2 menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman danatau hibah kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya;

b. Pasal 23 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dapat memberikan

hibahpinjaman kepada atau menerima hibahpinjaman dari pemerintahlembaga asing dengan persetujuan DPR; c. Pasal 23 ayat 2 menyatakan bahwa pinjaman danatau hibah yang diterima Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat diteruspinjamkan kepada Pemerintah DaerahPerusahaan NegaraPerusahaan Daerah;

d. Pasal 24 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintah dapat memberikan

pinjamanhibahpenyertaan modal kepada dan menerima pinjamanhibah dari perusahaan negaradaerah;

e. Pasal 24 ayat 2 menyatakan bahwa pemberian pinjamanhibahpenyertaan modal dan

penerimaan pinjamanhibah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 terlebih dahulu ditetapkan dalam APBNAPBD; 2.1.2.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara a. Tentang Belanja Hibah: 1 Pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman atau hibah kepada Pemerintah DaerahBUMNBUMD sesuai dengan yang tercantumditetapkan dalam UU tentang APBN; 2 Pasal 33 ayat 2 menyatakan bahwa Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman atau hibah kepada lembaga asing sesuai dengan yang tercantumditetapkan dalam UU tentang APBN;

b. Tentang pendapatan hibah: 1

Pasal 38 ayat 1 menyatakan Menteri Keuangan dapat menunjuk pejabat yang diberi kuasa atas nama Menteri Keuangan untuk mengadakan utang negara atau menerima hibah yang berasal dari dalam negeri ataupun dari luar negeri sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undang-undang APBN. 2 Pasal 38 ayat 2 menyatakan UtangHibah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diteruspinjamkan kepada Pemerintah DaerahBUMNBUMD. 3 Pasal 38 ayat 3 menyatakan Biaya berkenaan dengan proses pengadaan utang atau hibah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dibebankan pada Anggaran Belanja Negara. 4 Pasal 38 ayat 4 menyatakan Tata cara pengadaan utang danatau penerimaan hibah baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri serta penerusan utang atau hibah luar negeri kepada Pemerintah DaerahBUMNBUMD, diatur dengan peraturan pemerintah. 6 2.1.3.Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

a. Pasal 1 poin 28 menyatakan bahwa hibah adalah penerimaan daerah yang berasal dari