Landasan Teori Proyek Urban High-End Lifestyle, Landmark Dari Kemegahan dan Kemewahan Gaya Hidup Masyarakat Perkotaan di Kota Medan

4 BAB I LANDASAN DAN TINJAUAN TEORI

1.1. Landasan Teori Proyek

Tema dan Kasus Proyek bagi mahasiswa Perancangan Arsitektur 6 kelompok C adalah Sosiologi Perkotaan, dengan Kasus Proyek yaitu Model Permukiman Menengah Atas apartemen rumah bandar dan berlokasi di Jl. Mangkubumi. Gambar 1.1 Foto Satelit Site Proyek tugas Perancangan Arsitektur 6 ini merupakan proyek dari Pihak Pemerintah Kota Pemko Medan yang memutuskan untuk bekerja sama dengan pihak swasta PT Twin Rivers Development dalam proyek mengembangkan Revitalisasi Kawasan Muka Sungai Deli. Kemudian menunjuk Departemen Arsitektur Fakultas Teknik USU untuk membuat usulan rancangan beberapa proyek di sepanjang aliran Sungai Deli. Upaya Universitas Sumatera Utara revitalisasi kawasan ini juga telah didukung dan disetujui oleh pihak penghuni di kawasan terpilih. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mewujudkan satu model penataan, pengembangan, dan revitalisasi kawasan Muka Sungai Deli Riverfront didalam satu perencanaan terpadu yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi upaya dan langkah untuk pengembangan Kawasan Muka Sungai Deli di Kota Medan pada daerah Kelurahan Aur dan Kelurahan Hamdan, merancang bangunan apartemen menengah atas dengan rancangan arsitektural fisik bangunan dan tapak mencerminkan kekhasan tapak kawasan muka sungai di Kota Medan, membangun sebuah model pemukiman dalam konteks untuk efisiensi pembangunan kota, dan menyelaraskan sub-tema sesuai dengan tema Sosiologi Perkotaan. Pendataan awal yang didapat setelah melakukan survey lokasi proyek adalah luas tanah sekitar ± 2,5 Ha dan memiliki kontur lahan menurun mulai dari jalan raya menuju sungai. Pada bagian utara site merupakan pemukiman warga, bagian timur site merupakan Jl. Mangkubumi dan pemukiman warga, bagian selatan site merupakan Jl. Suprapro, dan bagian barat site merupakan Jl. Badur dan Pemukiman warga. Kondisi site merupakan berupa pemukiman, lahan kosong, dan bersebelahan dengan sungai. Potensi pada site memiliki sungai yang dapat dijadikan sebagai ruang terbuka hijau, terletak di pusat kota Medan sehingga mudah untuk diakses dari berbagai arah, lokasi site merupakan lokasi yang strategis sehingga memungkinkan banyak peminat. Permasalahan yang terdapat pada site ini antara lain daerah sungai yang tidak tertata dengan rapi, banyaknya sampah yang tertumpuk di sepanjang pinggiran sungai yang menyebabkan sungai mengalami pedangkalan, banyaknya terdapat bangunan liar di sepanjang sisi sungai Deli, dan lebar luas jalan pada Jl. Badur yang terlalu sempit untuk dilalui oleh 2 mobil sekaligus. Universitas Sumatera Utara Hasil dari analisis lokasi tapak proyek yaitu, luas tapak 25.000 m 2 dan luas bangunan 67.000 m 2 , kemudian memiliki KDB 60 dan KLB 16, GSB pada tapak ini sendiri yaitu pada Jl. Mangkubumi seluas 3 meter, Jl. Badur 5 meter, dan pada Sungai Deli yaitu seluas 15 meter. Bangunan di sekitar lokasi site didominasi oleh bangunan rumah tinggal dan ruko hingga 5 lantai. Site juga bersebelahan dengan tanah kosong yang ditumbuhi cukup banyak vegetasi pepohonan rimbun. Trotoar untuk sirkulasi pejalan kaki tidak memadai, tidak nyaman untuk dilalui, rusak, dan banyak dijadikan tempat untuk orang berjualan kaki lima. Sirkulasi kendaraan menuju ke dalam site bisa dilalui dari Jl. Mangkubumi dan Jl. Badur. Masyarakat warga sekitar daerah site pada umumnya merupakan masyarakat menengah keatas, pekerjaan rata-rata mereka adalah sebagai PNS, pegawai swasta, dan pengusaha. Area site merupakan area komersial yang berisi tentang kebutuhan dan fasilitas kota. Program ruang untuk kebutuhan pada bangunan apartemen yang akan dibangun pada lokasi site ini antara lain, yaitu kebutuhan ruang unit apartemen, terdapat empat tipe unit hunian, yaitu tipe studio, tipe suite, tipe deluxe, tipe family deluxe, dan tipe penthouse. Kebutuhan ruang untuk fasilitas apartemen, yaitu, fitness centre, jogging track, swimming pool jacuzzi, mini theatre, family karaoke, floating restaurant, ampitheatre, garden restaurant, salon spa, private lounge, lounge bar, coffee shop, indoor outdoor playground, dan tennis court. Kebutuhan ruang untuk fasilitas pendukung, yaitu supermarket, laundry, ATM Centre, mushola, smoking room, children care, bakery cake shop. Kebutuhan ruang untuk servis, yaitu kantor pemasaran, kantor pengelola, ruangan mekanikal dan elektrikal. Mengembangkan tema sosiologi perkotaan dari kelompok kasus C, yaitu pembuatan proposal pengembangan rancangan arsitektural model permukiman menengah atas apartemen dan rumah bandar, maka urban juga didefinisikan sebagai gaya hidup orang Universitas Sumatera Utara perkotaan yang serba cepat. Jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan faktor waktu, sehingga teliti dalam mengatur waktu sangat penting bagi masyarakat kota untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Karena gaya hidup masyarakat kota menengah atas yang selalu ingin segala halnya tersedia dengan kualitas yang paling baik, terutama fasilitas-fasilitas yang bisa mereka gunakan disaat waktu senggang mereka. Maka dari itu tema yang diambil untuk kasus proyek ini adalah “Urban High-end Lifestyle” dengan mengambil konsep Arsitektur Metafora. Penerapan “Urban High-end Lifestyle” pada kawasan ini diharapkan akan menjadi kawasan yang melambangkan pusat hunian dengan gaya hidup glamour di kota Medan. Kawasan yang dilengkapi fasilitas- fasilitas kelas satu yang mendukung gaya hidup masyarakat menengah atas. Melestarikan Sungai Deli dan menjadikannya sebagai salah satu pendukung fasilitas, seperti sebagai view restaurant yang berada di atas air floating restaurant. Namun tidak mungkin membiarkan konsumen menikmati hidangan restauran dengan pemandangan sungai yang dipenuhi sampah, maka dari itu perlu dilakukan pelestarian dan pembersihan sungai terlebih dahulu.

1.2. Landasan Teori Sosial, Masyarakat, Ekonomi, dan Peraturan Tapak