pancang. Tanah bekas pengeboran dipompa keatas permukaan tanah kemudian mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton,
dengan sistem dipompa. Setelah proses pengecoran adukan beton selesai sampai pada bagian atas permukaan tanah, kemudian melakukan
pemasangan stek besi beton sesuai dengan ketentuan teknis yang ditelah diatur dan ditentukan.
4.2.2. Sistem Struktur dan Konstruksi Rangka Bangunan
Rangka bangunan merupakan bagian dari bangunan yang merupakan struktur utama pendukung berat bangunan dan beban luar yang bekerja
padanya. Rangka bangunan apartemen ini menggunakan struktur rangka baja, dikarenakan struktur rangka baja memiliki kemampuan untuk stabil
dari gaya lateral, dan keamanan dalam menggunakan rangka baja ini sendiri adalah ketahanannya terhadap bahaya kebakaran, kemudian
kemudahan sirkulasi vertikal yaitu pada lift elevator, dan kemudahan pemasangan sistem mekanikal dan elektrikal. Konstruksi baja selain
dapat didesain secara elastis, juga dapat didesain secara plastis sehingga kemampuan untuk memikul gaya beban yang sama dengan desain elastis
namun ukuran baja yang digunakan bisa lebih kecil sehingga pengaruh biaya pemasangan yang jauh lebih murah.
4.2.3. Sistem Struktur dan Konstruksi Kolom
Kolom merupakan batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok, yang berfungsi sebagai penerus beban seluruh
bangunan ke pondasi dan memiliki struktur yang terbuat dari besi dan beton yang merupakan material yang tahan terhadap tarikan dan tekanan
ref: http:www.scribd.comdoc211571751Metode-Konstruksi-High-
Universitas Sumatera Utara
Rise-Building . Setelah memperhitungkan beban pada bangunan, maka
kolom yang digunakan pada bangunan apartemen ini merupakan kolom spiral spiral column dengan ukuran 80 cm dan jarak bentang 8m x 8m.
Metode pelaksanaan pekerjaan kolom antara lain diawali oleh pekerjaan lantai kerja dan beton decking, lalu melakukan pembesian yang
dilanjutkan oleh bekisting, kemudian pengetesan kualitas kolom yang kemudian dilanjutkan oleh pengecoran kolom yang dilakukan dengan
readymix truck dan untuk mempercepat proses dapat dibantu dengan penggunaan concrete pump, kemudian untuk meratakan campuran beton
dibantu menggunakan alat vibrator, dan berikutnya melaksankanan curing yang dilakukan 24 jam setelah pengecoran selesai dengan
meletakkan karung goni yang dibasahi dengan air untuk menjaga tetap dalam keadaan basah.
4.2.4. Sistem Struktur dan Konstruksi Pelat Lantai
Pelat lantai yang digunakan pada bangunan apartemen ini adalah pelat lantai beton, dikarenakan pelat lantai beton mampu menahan beban
besar, dapat mengisolasi kebisingan, tidak dapat terbakar dan dapat dibuat lapisan kedap air, sehingga bisa dibangun dapur dan kamar mandi,
dapat dipasang tegel agar memperindah lantai, kemudian merupakan bahan yang kuat dan awet sehingga tidak memerlukan perawatan dan
dapat berumur panjang. Untuk proses pelaksanaan pemasangan pelat lantai beton pada awalnya membuat cetakan dari papan kayu yang
ditopang oleh tiang-tiang perancah, yang juga berfungsi untuk menahan tulangan dan adukan beton yang masih basah dan yang belum memiliki
kekuatan dan memberi bentuk agar beton sesuai dengan ukuran yang
Universitas Sumatera Utara
ditentukan. Pelat lantai pada ruangan biasa dibuat rata dengan balok penumpunya, namun untuk pelat lantai pada ruangan kamar mandi dibuat
rata bawah, sehingga lebih rendah daripada lantai ruangan biasa, tujuannya antara lain untuk peletakkan pipa sanitasi agar tertanam dan
menghindari air merembes keruangan lain apabila pelat lantai nantinya mengalami kebocoran. Pembokaran bekesting hanya dapat dilakukan
apabila beton sudah berumur 3 minggu, yaitu waktu dimana beton sudah menjadi keras dan kuat untuk menahan beban yang terdapat diatasnya.
Kemudian kepingan plat harus dilebihkan keluar yang kemudian dililit pada stek-stek tulang yang disiapkan pada balok, dibuat menyatu dengan
balok penumpunya untuk mencegah kepingan plat lepas disaat bangunan digoncang gempa.
4.2.5. Sistem Struktur dan Konstruksi Dinding