digunakan dalam penelitian ini adalah likuiditas. Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan adalah rasio
lancar yaitu rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut :
Current ratio =
bilities CurrentLia
ets CurrentAss
x 100 Alasan digunakannya current ratio adalah karena current ratio lebih berguna
untuk membandingkan likuiditas berbagai perusahaan dalam industri yang sama.
III.6 Metode dan Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang dilakukan dengan analisis statistik dan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows .Dalam penggunaan
metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.
III.6.1 Uji Asumsi Klasik
Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji
autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas menurut Ghozali 2005:110 adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal
Universitas Sumatera Utara
atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan kolmogrov smirnov, dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel
residua l berdistribusi normal. Ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Erlina
2007:106, yaitu: 1 lakukan transformasi data ke bentuk lainnya, dapat dilakukan dalam
bentuk logaritma natural, kemudian data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas,
2 lakukan trimming, yaitu membuang data outlier, 3 lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai
tertentu.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali 2005:91 uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variable independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai
tolerance dan VIF dengan ketentuan bila VIF 10 terjadi masalah multikolinearitas yang serius.
Menurut Ghozali 2005: 95 cara mengobati multikolinearitas, yaitu : 1 menggabungkan data crossection dan time series pooling data,
2 keluarkan satu atau lebih variabel independen yang mempunyai korelas tinggi dari model regresi dan identifikasikan variabel independen lainnya
untuk membantu prediksi, 3 transformasi variabel, dapat dilakukan dalam bentuk logaritma natural dan
first difference atau delta.
c. Heterokedastisitas
Uji heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
Universitas Sumatera Utara
terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka terjadi homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
Menurut Ghozali 2005: 109 cara memperbaiki model jika terdapat heterokedastisitas dapat dilakukan dengan cara :
1 melakukan transformasi dalam bentuk regresi dengan membagi model regresi dengan salah satu variabel independen yang digunakan dalam
model tersebut. 2 melakuka n transformasi logaritma.
d. Uji Autokorelasi