HASIL PENELITIAN Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Terjadinya Stomatitis Nikotina Pada Pegawai Non-Akademik Universitas Sumatera Utara.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Data Demografis Subjek Penelitian

Sampel dalam penelitian ini melibatkan 85 orang pegawai laki-laki yang mempunyai kebiasaan merokok di Universitas Sumatera Utara. Pada penelitian ini, usia rata-rata untuk sampel perokok adalah 30,26 tahun. Kelompok sampel di antara 21-30 tahun mencapai jumlah yang paling tinggi yaitu sebanyak 46 orang 54,12. Usia sampel perokok termuda yang didapati sepanjang penelitian ini adalah 16 tahun dan usia tertinggi adalah 48 tahun. TABEL 1. DISTRIBUSI SUBJEK PENELITIAN PEROKOK Usia Jumlah orang Persentase 20 tahun 5 5,88 21-30 tahun 46 54,12 31-40 tahun 21 24,71 40 tahun 13 15,29 Total 85 100,0

4.2 Data Riwayat Kebiasaan Merokok Subjek Penelitian

Tabel 2 menunjukan persentase distribusi subjek perokok menurut usia mulai merokok, terlihat pada tabel 2 bahwa kebanyakan dari pegawai USU mulai merokok sejak usia kurang dari 20 tahun, yaitu sebanyak 60 orang 70,6. Selama penelitian ini dilaksanakan, hanya terdapat 1 orang yang mulai merokok pada usia antara 31-40 tahun 1,2. Rata-rata pegawai non-akademik di USU mulai mempunyai kebiasaan merokok sejak usia 14,5 tahun. TABEL 2. PERSENTASE USIA MULAI MEROKOK SUBJEK PENELITIAN Usia Jumlah orang Persentase 20 tahun 60 70,6 21-30 tahun 24 28,8 31-40 tahun 1 1,2 Total 85 100,0 Tabel 3 menunjukkan persentase subjek penelitian menurut lama merokok, terlihat bahwa pengawai non-akademik di Universitas Sumatera Utara paling banyak mempunyai kebiasaan merokok lebih dari 10 tahun 47,1. Dari jumlah sampel yang diteliti selama penelitian, hanya terdapat 20 orang yang telah merokok selama 5- 10 tahun 23,5. TABEL 3. PERSENTASE PEROKOK MENURUT LAMA MEROKOK Lama Merokok Jumlah orang Persentase 5 tahun 25 29,4 5-10 tahun 20 23,5 10 tahun 40 47,1 Total 85 100,0 Tabel 4 menunjukkan persentase jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari, terlihat bahwa kebanyakan pegawai di USU hanya merokok 1-10 batang setiap hari. Kelompok ini mencapai frekuensi yang tertinggi yaitu sebanyak 44 orang 51,8. Dari hasil penelitian, tidak banyak pegawai USU yang merokok lebih dari 20 batang rokok per hari, yaitu hanya 17 orang 20,0. TABEL 4. PERSENTASE PEROKOK MENURUT JUMLAH ROKOK YANG DIHISAP PER HARI Jumlah Rokok Hari Jumlah orang Persentase 1-10 batang 44 51,8 11-20 batang 24 28,2 20 batang 17 20,0 Total 85 100,0 Tabel 5 menunjukkan persentase jenis rokok yang dihisap oleh pegawai non- akademik di Universitas Sumatera Utara, terlihat bahwa frekuensi konsumsi rokok putih 61,2 lebih tinggi dibandingkan dengan rokok kretek 38,8. TABEL 5. PERSENTASE PEROKOK MENURUT JENIS ROKOK YANG DIHISAP Jenis Rokok Jumlah orang Persentase Rokok Putih 52 61,2 Rokok Kretek 33 38,8 Total 85 100,0 Tabel 6 menunjukkan persentase lama terpapar terhadap kebiasaan merokok di kalangan pegawai non-akademik Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan tabel 6, terdapat 36 orang subjek yang mempunyai lama terpapar kurang dari 500 jam 42,35 dan merupakan kelompok dengan jumlah yang paling tinggi. Pada kelompok di antara 1501-2000 jam, hanya terdapat 5 orang subjek 27,06 dan merupakan kelompok dengan jumlah orang yang paling rendah. Rata-rata lama terpapar sampel penelitian ini adalah 1072,94 jam dengan nilai terendah 20 jam dan nilai ter tinggi 6840 jam. TABEL 6. PERSENTASE PEROKOK MENURUT LAMA TERPAPAR Lama Terpapar jam Jumlah orang Persentase 500 36 42,35 501-1000 23 27,06 1001-1500 11 12,94 1501-2000 5 5,88 2000 10 11,76 Total 85 100

4.3 Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Dengan Terjadinya Stomatitis Nikotina

Selama penelitian dilaksanakan, hanya terdapat 2 subjek yang mempunyai lesi stomatitis nikotina dari jumlah 85 sampel penelitian. Kedua subjek tersebut mempunyai kebiasaan merokok. TABEL 7. PREVALENSI STOMATITIS NIKOTINA Stomatitis Nikotina Ya Tidak Jumlah Orang 2 83 Persentase 2,35 97,65 Analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan tabulasi silang cross-tab untuk menguji tingkat kemaknaan antara kebiasaan merokok usia mulai merokok, jumlah rokok per hari, jenis rokok dan lama terpapar terhadap terjadinya lesi stomatitis nikotina. Tabel 8 menunjukkan persentase stomatitis nikotina yang ada berdasarkan lama merokok dalam hitungan tahun. Berdasarkan tabel, terlihat bahwa stomatitis nikotina hanya terjadi pada subjek yang menghisap rokok lebih dari 10 tahun yaitu sebanyak 2 orang 2,35. Hasil uji statistik Chi-Square mendapat nilai P=0,316 dimana menunjukkan tidak ada hubungan antara lama merokok dengan terjadinya stomatitis nikotina. TABEL 8. HASIL UJI STATISTIK ANTARA LAMA MEROKOK DENGAN TERJADINYA STOMATITIS NIKOTINA lama merokok stomatitis nikotina total nilai P ya tidak 5 tahun 25 29,41 25 0,316 5-10 tahun 20 23,53 20 10 tahun 2 2,35 38 44,71 40 = signifikan Tabel 9 menunjukkan persentase stomatitis nikotina yang ada berdasarkan jumlah rokok yang dihisap per hari. Berdasarkan tabel 8, terlihat bahwa lesi stomatitis nikotina hanya terjadi pada subjek yang menghisap rokok lebih dari 20 batang per hari, yaitu sebanyak 2 orang 2,35. Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara jumlah konsumsi rokok per hari dengan terjadinya stomatitis nikotina dimana P=0,017. Hal ini menunjukkan bahwa H ditolak atau Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah rokok per hari berpengaruh terhadap terjadinya stomatitis nikotina karena nilai P 0,05. TABEL 9. HASIL UJI STATISTIK ANTARA JUMLAH ROKOK PER HARI DENGAN TERJADINYA STOMATITIS NIKOTINA jumlah rokokhari stomatitis nikotina total nilai P ya tidak 1-10 batang 44 51,76 44 0,017 11-20 batang 24 28,24 24 20 batang 2 2,35 15 16,47 17 = signifikan Tabel 10 menunjukkan persentase stomatitis nikotina yang ada berdasarkan jenis rokok yang dihisap. Berdasarkan tabel, terlihat bahwa terdapat 1 orang subjek yang menghisap rokok putih 1,18 dan 1 orang subjek yang menghisap rokok kretek 1,18. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis rokok yang dihisap dengan terjadinya stomatitis nikotina dimana nilai P=0,743. TABEL 10. HASIL UJI STATISTIK ANTARA JENIS ROKOK DENGAN TERJADINYA STOMATITIS NIKOTINA jenis rokok stomatitis nikotina total nilai P ya tidak rokok putih 1 1,18 51 60,0 52 0,743 rokok kretek 1 1,18 32 37,64 33 = signifikan Tabel 11 menunjukkan persentase stomatitis nikotina yang ditemui berdasarkan hitungan lama terpapar. Berdasarkan tabel, terlihat bahwa stomatitis nikotina hanya terdapat pada subjek yang mempunyai lama terpapar kurang dari 500 jam. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara lama terpapar dengan terjadinya stomatitis nikotina dimana nilai P=0,852. TABEL 11. HASIL UJI STATISTIK ANTARA LAMA TERPAPAR TERHADAP KEBIASAAN MEROKOK DENGAN TERJADINYA STOMATITIS NIKOTINA lama terpapar jam stomatitis nikotina total nilai P ya tidak 500 2 2,35 34 40,0 36 0,852 501-1000 23 27,06 23 1001-1500 11 12,94 11 1501-2000 5 5,88 5 2000 10 11,76 10 = signifikan

BAB 5 PEMBAHASAN