Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Rumah Pada Crown Property Agency Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KONSUMEN MELAKUKAN PEMBELIAN RUMAH

PADA CROWN PROPERTY AGENCY

MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH

IKA RAHAYU 030502091

DEPARTEMEN MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Ika Rahayu (2007), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Rumah Pada Crown Property Agency Medan. Ketua Departemen Manajemen: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi. Dosen Pembimbing: Dra. Lucy Anna, MS. Dosen Penguji I: Dr. Rismayani, SE, Msi. Dosen Penguji II: Dra. Nisrul Irawati, MBA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor seperti: Harga (X1), Tingkat Pendapatan (X2), Lokasi (X3), dan Fasilitas (X4)

terhadap keputusan pembelian rumah (Y) pada Crown Property Agency Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji simultan, uji parsial, dan analisis determinasi. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Peneliti menggunakan 76 orang responden sebagai sampel.

Hasil analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa Harga (X1), Tingkat Pendapatan (X2), Lokasi (X3), dan

Fasilitas (X4) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian rumah (Y) pada Crown Property Agency Medan dengan koefisien regresi X1= 0.411, X2 = -0.175, X3 = 0.240, dan X4 = 0.021. Pengujian

Fhitung diperoleh sebesar 9.223 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2.53.

Hasil uji thitung satu arah menunjukkan untuk Harga (X1) = 4.606, Tingkat

Pendapatan (X2) = -1.774, Lokasi (X3) = 2.438, dan Fasilitas (X4) = 0.201.

Variabel Harga (X1) dan Lokasi (X3) mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian rumah. Variabel Tingkat Pendapatan (X2) tidak signifikan dan berpengaruh negatif, sedangkan variabel Fasilitas (X4)

mempunyai pengaruh positif, tapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian rumah. Secara parsial dapat dilihat bahwa faktor harga yang paling dominan mempengaruhi konsumen melakukan pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan.

Kata Kunci: Harga, Tingkat Pendapatan, Lokasi, Fasilitas, dan Keputusan Pembelian.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan hidayahNya, serta doa dan restu dari orang tuaku dan adikku tercinta sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dengan judul: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Rumah Pada Crown Property Agency Medan.

Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari berbagai pihak selama perkuliahan sehingga penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara .

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Lucy Anna, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dalam proses membimbing serta memberikan arahan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Ibu Dr. Rismayani SE, MSi selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.


(4)

6. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Semua dosen-dosen dan staf pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara, khususnya pada Departemen Manajemen.

8. Ibu Lily Zainab sebagai pimpinan Crown Property Agency yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut.

9. Seluruh Staf dan Pegawai Crown Property Agency (khususnya Bapak Tagore, Bapak Zulkhairi, Kak Ranti, Kak Silfia, dan Novriadi) yang telah membantu penulis mendapatkan data yang dibutuhkan. Terima kasih banyak atas waktu dan kesediaannya selama ini.

10.Terima kasih tak terhingga buat kedua orang tuaku tercinta Ibunda Vicita S. dan Ayahanda Alm. Edy P. yang merupakan harta yang paling berharga di dunia bagi penulis karena atas kasih sayangnya telah memberikan doa, didikan, bimbingan, motivasi, semangat, dan dukungan dalam segala hal kepada penulis selama ini.

11.Saudaraku terkasih Rizki Andryan, terima kasih banyak atas doa dan dukungannya selama ini.

12.Sahabat seperjuanganku stambuk 2003 yang aku sayangi:

Hana, Tyar, Elisabeth, Vina, Sarjani, Yanne Aksi dan Moy. Thanks buat dukungan, kebersamaan, doa dan persahabatan kita selama ini. Hope our friendship never die forever.


(5)

13.Special thanks for ”someone” who has the biggest place in my heart, thanks for ur sweet love, ur patience, and all ur support for me. (Yo Teamo……… )

14.Buat Teman-teman baikku, Q2H (thanks atas waktu, nasihat, semangat, n dukungannya selama ini), Nurmala (thanks atas doa dan supportnya), Masti (Makacih banyak ya udah bantuin), dan semua anak Manajemen 2003 (khususnya anak ganjil) yang namanya tidak dapat disebut satu persatu, thanks atas dukungan dan doa-doanya selama ini.

15.Buat semua pihak keluarga, rekan, senior, dan sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas doa dan dukungannya selama ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya.

Medan, September 2007 Penulis

Ika Rahayu


(6)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL ...vi

DAFTAR GAMBAR ...vii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Perumusan Masalah...4

C. Kerangka Konseptual ...4

D. Hipotesis...5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...6

1. Tujuan Penelitian ...6

2. Manfaat Penelitian ...6

F. Metode Penelitian ...7

1. Batasan Operasional...7

2. Definisi Operasional ...7

3. Skala Pengukuran Variabel...9

4. Lokasi dan Waktu Penelitian ...10

5. Populasi dan Sampel ...10

6. Jenis dan Sumber Data...11

7. Teknik Pengumpulan Data...12

8. Metode Analisis Data...13

BAB II URAIAN TEORITIS ...17

A. Penelitian Terdahulu ...17

B. Pengertian Perumahan dan Permukiman...17

C. Pengertian Pemasaran ...19

D. Konsep Pemasaran ...20

E. Bauran Pemasaran ...22

F. Roda Analisis Konsumen ...25


(7)

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...29

A. Sejarah Singkat Perusahaan ...29

B. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ...31

C. Sistem Pembayaran Rumah/Ruko Pada Crown Property Agency ...38

D. Produk-Produk Yang Dipasarkan Oleh Crown Property Agency ...39

BAB IV HASIL PENELITIAN ...41

A. Analisis Deskriptif ...41

1. Karakteristik Usia Responden...41

2. Karakteristik Pekerjaan Responden ...42

3. Karakteristik Pendidikan Responden ...42

4. Karakteristik Sumber Dana Pembelian Rumah ...43

5. Karakteristik Tingkat Pendapatan Responden/Bulan ...44

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jawaban ...45

B. Analisis Statistik...50

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ...50

2. Analisis Regresi Linier Berganda ...53

3. Pengujian Goodness of Fit ...55

C. Pengujian Hipotesis...56

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)...56

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ...58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...62

A. Kesimpulan... 62

B. Saran...63 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Penjualan Perumahan CPA Medan Tahun 2004-2006 ...3

Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel...8

Tabel 1.3 Data Penjualan Perumahan Pada CPA Medan Tahun 2004-2006 ...10

Tabel 4.1 Karakteristik Usia Responden...41

Tabel 4.2 Karakteristik Pekerjaan Responden ...42

Tabel 4.3 Karakteristik Pendidikan Responden ...42

Tabel 4.4 Karakteristik Sumber Dana Pembelian Rumah Responden...43

Tabel 4.5 Karakteristik Tingkat Pendapatan Responden/Bulan...44

Tabel 4.6 Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Harga ...45

Tabel 4.7 Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Pendapatan ...46

Tabel 4.8 Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Lokasi ...47

Tabel 4.9 Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Fasilitas ...48

Tabel 4.10 Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Keputusan Pembelian...49

Tabel 4.11 Item Total Statistics...51

Tabel 4.12 Item Total Statistics (Analisis Ulang) ...52

Tabel 4.13 Hasil Regresi Linier Berganda ...53

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Goodness of Fit...55

Table 4.15 Hasil Uji F Hitung ...57


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian ...5 Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian...26 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Crown Property Agency Medan...33


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia perekonomian sekarang ini sudah berkembang dengan pesat. Hal ini mendorong perusahaan untuk mampu bersaing dan mengelola kegiatan-kegiatan operasionalnya serta mampu mengatasi masalah-masalah yang timbul dan mungkin terjadi dalam perusahaan, baik itu secara intern maupun ekstern.

Perkembangan perekonomian dewasa ini salah satunya ditandai dengan munculnya berbagai macam produk properti yang sangat cepat dan terus menerus. Berbagai produk baru yang sebelumnya tidak terbayangkan, kini telah dikenal secara luas oleh masyarakat. Implikasi dari kecenderungan ini adalah di satu pihak, masyarakat sebagai konsumen mempunyai pilihan yang lebih banyak dan di pihak lain, perusahaan sebagai produsen didorong untuk terus mengikuti arah kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan kesempatan yang tersedia dan melihat kemungkinan-kemungkinan teknologi yang dimilikinya dalam pengembangan desain produknya.

Zaman semakin berkembang dan peradaban manusia pun semakin berkembang dari waktu ke waktu menyebabkan kebutuhan akan rumah yang pada mulanya tidak begitu penting, menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi disamping pendidikan dan kesehatan. Melihat perkembangan ini, maka usaha dalam bidang property (perumahan) menjadi terbuka lebar dan berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengelola bisnis properti.


(11)

Crown Property Agency merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada usaha bisnis properti. Produk yang dipasarkan adalah kebutuhan primer yaitu rumah sebagai tempat tinggal yang dibutuhkan oleh semua orang. Artinya, kebutuhan terhadap produk tersebut tidak pernah berhenti (repeat business) seiring dengan meningkatnya angka kelahiran dan bertambahnya jumlah penduduk.

Pasar properti ditentukan oleh besarnya jumlah permintaan dan penawaran, sehingga secara langsung akan mempengaruhi harga. Situasi pasar pada Crown Property Agency terus mengalami pergerakan harga dan transaksi penjualan untuk berbagai jenis produk dengan trend yang bersifat fluktuatif. Kebutuhan dan keinginan setiap orang untuk membeli rumah sangat ditentukan oleh daya beli dan kemampuan orang tersebut, dengan kata lain, faktor keuangan seseorang sangat menentukan tipe dan jenis perumahan yang bagaimana yang akan dibelinya.

Lokasi perumahan juga memegang peranan yang sangat penting. Hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana akses untuk ke kantor, ke dokter, ke sekolah, dan lain-lain. Pertimbangan lainnya adalah untuk apa memiliki rumah bagus, kompleknya asri, tapi jauh dari mana-mana. Oleh karena itu, untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan harus dapat memberikan keunggulan-keunggulan dan fasilitas-fasilitas yang berbeda dari perusahaan pesaingnya kepada pembeli rumah sesuai dengan kebutuhan dan fungsi akan rumah tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dimengerti bahwa faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi, dan fasilitas turut mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian rumah.


(12)

Tabel 1.1 Data Penjualan Perumahan Crown Property Agency MedanTahun 2004 - 2006 No. Periode Total Transaksi

Penjualan (pertahun/unit) Rata-Rata Penjualan (unit) Total Realisasi Penjualan (pertahun/Rp) Rata-Rata Penjualan (Rp)

1 Jan-Des 2004 128 11 34.929.987.069,00 2.910.832.255,75

2 Jan-Des 2005 101 8 27.856.931.219,00 2.321.410.934,91

3 Jan-Des 2006 89 7 19.013.891.500,00 1.584.490.958,33

Total 318 26 81.800.809.788,00 6.816.734.118,99 Sumber: Crown Property Agency (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa transaksi penjualan Crown Property Agency mengalami penurunan penjualan pada tahun 2005 sebesar 27 unit rumah dengan realisasi penjualan yang menurun sebesar Rp 7.073.055.850,-. Tetapi penurunan tidak begitu signifikan dibandingkan tahun 2006 yang menurun drastis sebesar 39 unit rumah dengan realisasi penjualan yang menurun sebesar Rp 15.916.095.569,-.

Sigit (http://www.republika.co.id) menyatakan bahwa kendati industri properti sempat mengalami pasang surut sejak krisis ekonomi, namun pada tahun 2007 ini secara perlahan sudah kembali mengalami masa normalisasi. Sejalan dengan kegiatan perekonomian yang makin dinamis, permintaan terhadap properti semakin meningkat. Ini terlihat dari lonjakan realisasi kredit sektor properti dan makin tersebarnya lokasi properti di seluruh Indonesia.

Ir. Ciputra (http://www.bisnisindonesia.com) menyatakan bahwa sektor properti Indonesia kini mulai menunjukkan tanda-tanda membaik. Perbaikan sektor properti ini dipicu oleh turunnya suku bunga dan demand konsumen yang tertahan selama empat tahun krisis. Bisnis perumahan sekarang ini baik disebabkan oleh bunga bank yang turun sampai dengan 9%. Jadi, properti bagus bukan tanda ekonomi sudah normal, tetapi karena bunga turun dan orang berbondong-bondong mengambil KPR (Kredit Pemilikan Rumah).


(13)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi, dan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan.

2. Faktor manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan konsumen terhadap pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan.

C. Kerangka Konseptual

Harga merupakan salah satu faktor yang paling menentukan bagi sebagian besar konsumen. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler, 2001:439).

Kebutuhan dan keinginan setiap orang untuk membeli rumah sangat ditentukan oleh daya beli dan kemampuan orang tersebut, dengan kata lain faktor keuangan seseorang sangat menentukan kemampuannya membayar cicilan kredit rumah. Hal ini dapat diukur dari besarnya pendapatan atau penghasilan yang diperoleh seseorang setiap bulannya.

Tempat atau lokasi perumahan sangat menentukan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Lokasi perumahan yang baik harus dibangun dekat dengan sarana umum dan sarana sosial yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana olahraga, dan lain-lain. Perumahan


(14)

Faktor Harga (X1)

Faktor Tingkat Pendapatan

(X2)

Faktor Lokasi (X3)

Keputusan Pembelian Rumah

(Y)

Faktor Fasilitas (X4)

yang baik juga harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Variabel-variabel yang mempengaruhi proses keputusan pembelian oleh konsumen sangat bermanfaat sebagai tahap pengenalan kebutuhan dan pencarian informasi, yang akan membangkitkan kesadaran konsumen untuk melakukan evaluasi alternatif yang akan menghasilkan keputusan pembelian.

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, dan penjelasan tersebut, maka kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Kotler (2000)

D. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi, dan fasilitas secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan.


(15)

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui pengaruh faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi, dan fasilitas terhadap pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan.

b. Mengetahui dan menganalisis faktor mana yang paling dominan yang mempengaruhi konsumen melakukan pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang penulis peroleh di bangku kuliah dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen pemasaran, khususnya dalam bidang riset pasar.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi, dan fasilitas terhadap keputusan konsumen untuk membeli rumah, agar dapat ditentukan strategi apa yang digunakan dalam pemasaran rumah pada Crown Property Agency Medan.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.


(16)

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen melakukan pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan dengan tujuan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan. Variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

X1 = faktor harga

X2 = faktor tingkat pendapatan

X3 = faktor lokasi

X4 = faktor fasilitas

Y = keputusan pembelian rumah pada CPA Medan

2. Definisi Operasional

Variabel-variabel yang sudah diidentifikasi kemudian diberikan definisi operasional dari masing-masing variabel sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Definisi variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

a. Faktor Harga (X1), adalah harga rumah atau sejumlah uang yang dibayarkan

konsumen untuk membeli rumah pada Crown Property Agency Medan. b. Faktor Tingkat Pendapatan (X2), adalah seberapa besar penghasilan

konsumen yang menjadi responden. Penghasilan konsumen dapat dijadikan acuan tentang kemampuan membayar cicilan kredit rumah.

c. Faktor Lokasi (X3), adalah jarak rumah / ruko dengan tempat-tempat penting


(17)

d. Faktor Fasilitas (X4), adalah sarana yang disediakan oleh Crown Property

Agency kepada konsumen.

e. Keputusan Pembelian rumah (Y), merupakan sikap konsumen dalam

memutuskan membeli serta menggunakan rumah yang mereka inginkan. Semua variabel ini dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai berikut:

Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

Ukur

X1 (Harga) Harga rumah atau sejumlah

uang yang dibayarkan konsumen untuk membeli rumah pada Crown Property Agency Medan.

• Kemampuan konsumen

membayar sejumlah harga.

• Ketelitian dalam mencari informasi harga sebelum membeli.

• Harga jual kembali.

Likert

X2

(Pendapatan)

Seberapa besar penghasilan konsumen yang menjadi responden.

• Besarnya pendapatan responden perbulan.

• Penghasilan tetap setiap bulan.

• Tingkat pendapatan sangat menentukan keputusan pembelian.

• Terjaminnya kelancaran

pembayaran kredit rumah.

Likert

X3 (Lokasi) Jarak rumah/ruko dengan

tempat-tempat penting lainnya.

• Lokasi rumah/ruko dengan kota.

• Lokasi rumah/ruko dengan pasar/swalayan.

• Lokasi rumah/ruko dengan sarana umum.

• Lokasi rumah/ruko dengan Likert


(18)

sarana pendidikan. X4 (Fasilitas) Sarana yang disediakan oleh

Crown Property Agency Medan.

• Fasilitas keamanan.

• Fasilitas listrik, telepon, dan air.

• Fasilitas tempat bermain untuk anak-anak..

Likert

Y (Keputusan Pembelian)

Sikap konsumen dalam memutuskan membeli dan menggunakan rumah yang mereka inginkan.

• Keputusan yang tepat dalam membeli rumah/ruko pada CPA.

• Ketepatan memilih lokasi rumah/ruko.

• Kepuasan terhadap harga rumah/ruko yang dibeli.

Likert

Sumber: Kotler (2001), data diolah

3. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah likert scale. Responden pada skala ini menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju tentang berbagai pertanyaan mengenai perilaku, objek, orang atau kejadian.

Biasanya skala yang diajukan terdiri dari 5 atau 7 titik (Kuncoro, 2003:157). Pengukuran dengan skala likert ini dilakukan dengan pembagian:

a. Jawaban sangat tidak setuju mendapat nilai 1 b. Jawaban tidak setuju mendapat nilai 2

c. Jawaban ragu-ragu mendapat nilai 3 d. Jawaban setuju mendapat nilai 4 e. Jawaban sangat setuju mendapat nilai 5


(19)

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada Crown Property Agency, yang berlokasi

di Jl. Brigjend Katamso No. 39-N Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2007 - Maret 2007.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:103). Total transaksi penjualan rumah dan ruko Crown Property Agency tahun 2004-2006 dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut:

Tabel 1.3 Total Transaksi Penjualan Rumah dan Ruko Crown Property Agency Medan Tahun 2004-2006

No. Periode Total Transaksi Penjualan (pertahun/unit)

1 Januari-Desember 2004 128

2 Januari-Desember 2005 101

3 Januari-Desember 2006 89

Total 318

Sumber : Crown Property Agency

Pada penelitian ini, populasi adalah konsumen yang pernah membeli rumah / ruko pada Crown Property Agency Medan yaitu sebanyak 318 orang.


(20)

Penulis menggunakan rumus Slovin (Umar, 2001:50) untuk menentukan jumlah sampel yaitu sebagai berikut:

Dimana:

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

e = Kelonggaran ketelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir

yaitu 10 %

2 ) 1 , 0 ( 318 1

318

+ =

n

n = 76 orang

Pemilihan sampel dilakukan melalui purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih dengan kriteria tertentu (Sugiyono, 2004:78). Kriterianya adalah konsumen yang pernah membeli rumah / ruko pada Crown Property Agency Medan.

6. Jenis dan Sumber Data

Suatu tulisan ilmiah membutuhkan data-data yang dianalisa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Adapun data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung dari responden dengan memberikan kuesioner, melakukan observasi pada

2

1 Ne

N n

+ =


(21)

perusahaan dan lokasi perumahan, serta wawancara langsung kepada staf dan karyawan Crown Property Agency bagian pemasaran.

b. Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data, dalam hal ini peneliti mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian yaitu lokasi rumah / ruko.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada staf dan karyawan Crown Property Agency bagian pemasaran. c. Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk diisi oleh para responden.

d. Studi Dokumen

Studi dokumen yaitu mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, dan internet yang berkaitan dengan penelitian.


(22)

8. Metode Analisis Data

a. Metode Analisis Deskriptif

Merupakan metode yang digunakan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menginterpretasi data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta, masalah, serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

b. Metode Analisis Statistik

Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh harga, tingkat pendapatan, lokasi, dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan. Bentuk pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliable artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan peneliti lain.

2) Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua. Peneliti menggunakan bantuan program Software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 12.0 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(23)

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Dimana: Y = Keputusan Pembelian Rumah a = Konstanta

b1-4 = Koefisien Regresi yang akan dicari

X1 = Harga

X2 = Tingkat Pendapatan

X3 = Lokasi

X4 = Fasilitas

e = Standard error

Ada 3 (tiga) jenis kriteria ketepatan dalam analisis regresi ini yaitu: 1) Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Kuncoro, 2003:19).

Bentuk pengujiannya :

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya variabel independen secara simultan

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha : b1, b2, b3, b4≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Nilai Fhitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi

software SPSS 12.0 for Windows. Selanjutnya nilai Fhitung akan

dibandingkan dengan Ftabel dengan tingkat kesalahan ( = 5%) dan


(24)

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada CI = 95%

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada CI = 95%

2) Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah :

Ho : bi = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha : bi ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Nilai thitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi

software SPSS 12.0 for Windows. Nilai thitung selanjutnya akan

dibandingkan dengan ttabel dengan tingkat kesalahan ( = 5%) dan derajat

kebebasan (df) = (n – k).

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika thitung < ttabel pada CI = 95%.

Ha diterima jika thitung > ttabel pada CI = 95%.

3) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat pada suatu persamaan regresi. Koefisien determinasi


(25)

menunjukkan kemampuan variabel X (X1, X2, X3, dan X4) yang

merupakan variabel bebas menerangkan atau menjelaskan variabel Y yang merupakan variabel terikat. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y (Suharyadi dan Purwanto, 2004:323).


(26)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelanggan Melakukan Pembelian Di Pajak USU (PAJUS)” oleh Pasaribu (2006), mengemukakan hasil penelitiannya sebagai berikut:

a. Faktor produk, harga, dan tempat mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di Pajak USU.

b. Variabel tempat (X3) dinyatakan yang paling dominan mempengaruhi

keputusan pelanggan melakukan pembelian di Pajak USU.

B. Pengertian Perumahan Dan Permukiman

Perumahan berasal dari kata per-rumah-an. Rumah adalah tempat tinggal untuk berlindung manusia dari lingkungan alam luar. Per-an merupakan imbuhan yang berarti kata benda yang menunjukkan kumpulan. Perumahan adalah kumpulan dari rumah-rumah yang digunakan untuk berlindung bagi keluarga yang layak huni, dilengkapi dengan sarana dan prasarana (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:967).

Perumahan dan permukiman merupakan kebutuhan dasar manusia dan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak serta kepribadian seseorang. Perumahan dan permukiman tidak dapat dilihat sebagai sarana kebutuhan hidup semata-mata, tapi lebih dari itu merupakan proses bermukim manusia dalam menciptakan ruang kehidupan untuk memasyarakatkan dirinya dan menampakkan jati dirinya.


(27)

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengembang (developer) dalam membangun perumahan (http://www.google.com), antara lain:

1. Adanya Prasarana Lingkungan, seperti: a. Jalan

b. Saluran air limbah dan instalasi pengolahan air limbah c. Saluran air hujan (drainase)

2. Tersedianya Utilitas Umum, seperti: a. Jaringan listrik

b. Jaringan telepon c. Jaringan gas

d. Penyediaan air bersih e. Pembuangan sampah

3. Tersedianya Sarana Umum dan Sarana Sosial, seperti: a. Sarana pendidikan

b. Sarana kesehatan

c. Sarana olahraga dan lapangan terbuka d. Sarana pemerintahan dan pelayanan umum e. Sarana peribadatan

f. Sarana pemakaman sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku


(28)

C. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh, sedangkan istilah penjualan, perdagangan, promosi, dan distribusi merupakan bagian atau suatu kegiatan dalam sistem pemasaran. Beberapa ahli telah mengemukakan tentang definisi pemasaran yang terlihat berbeda satu dengan yang lain karena sudut pandang yang berbeda-beda dan adanya penekanan terhadap faktor-faktor yang dianggap penting.

Kotler (2000:11) mendefinisikan:

“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain”

Berdasarkan definisi pemasaran tersebut, dapat diketahui bahwa proses dan kegiatan pemasaran sebenarnya terjadi dan dimulai sebelum barang-barang diproduksi. Artinya, pada saat produsen menetapkan barang apa yang akan diproduksi, siapa calon pembelinya, berapa harga dan keuntungan yang diharapkan, bagaimana mempromosikan dan mendistribusikannya sampai ke tangan konsumen, maka semua itu termasuk dalam kegiatan dan proses pemasaran.

Kegiatan pemasaran harus dikoordinasikan dan dikelola dengan baik sehingga dikenal istilah manajemen pemasaran, yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, penentuan harga, promosi dan distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.


(29)

D. Konsep Pemasaran

Setiap perusahaan pada umumnya menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan sebagai dasar dari setiap kegiatannya dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring dengan perjalanan waktu, konsep ini mengalami perkembangan atau evolusi pemikiran. Konsep pemasaran tertentu dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya nilai-nilai dan visi manajemen, lingkungan eksternal perusahaan.

Perkembangan konsep pemasaran menurut Tjiptono (2005:3), antara lain sebagai berikut:

1. Konsep Produksi

Pemasar yang berpegang pada konsep ini berorientasi pada proses produksi/operasi (internal). Asumsi yang diyakini adalah konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah dan gampang diperoleh, sehingga kegiatan organisasi harus difokuskan pada efisiensi biaya (produksi) dan ketersediaan produk (distribusi) agar perusahaan dapat memperoleh keuntungan.

2. Konsep Produk

Pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur (features), atau penampilan superior. Konsekuensinya, pencapaian tujuan bisnis perusahaan dilakukan melalui inovasi produk, riset dan pengembangan, dan pengendalian kualitas secara berkesinambungan.


(30)

3. Konsep Penjualan

Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat penjualan (internal), dimana pemasar beranggapan bahwa konsumen harus dipengaruhi (bila perlu, dibujuk) agar penjualan meningkat, sehingga tercapai laba maksimum sebagaimana menjadi tujuan perusahaan. Adapun fokus kegiatan pemasaran adalah usaha-usaha memperbaiki teknik-teknik penjualan, meningkatkan kegiatan promosi secara intensif dan agresif agar mampu mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli, sehingga pada gilirannya penjualan dapat meningkat.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkungan eksternal), dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. Implikasinya, fokus aktivitas pemasaran dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan adalah berusaha memuaskan pelanggan melalui pemahaman perilaku konsumen secara menyeluruh yang dijabarkan dalam kegiatan pemasaran yang mengintegrasikan kegiatan-kegiatan fungsional lainnya (seperti produksi / operasi, keuangan, personalia, riset dan pengembangan dan lain-lain) secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

5. Konsep Pemasaran Sosial

Pemasar beranggapan bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginannya serta berkontribusi pada kesejahteraan lingkungan sosial konsumen.


(31)

E. Bauran Pemasaran

Suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasarannya dihadapkan pada faktor-faktor di dalam perusahaan (intern) yang dapat dikendalikan dan faktor-faktor di luar perusahaan (ekstern) yang tidak dapat dikendalikan. Faktor-faktor ekstern yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan seperti:

a. Keadaan perekonomian, baik di dalam maupun luar negeri b. Lingkungan sosial

c. Situasi politik

d. Perkembangan IPTEK e. Peraturan-peraturan saingan

Faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan disebut juga faktor internal perusahaan yang sepenuhnya dapat dikuasai dan dipengaruhi oleh perusahaan, merupakan senjata bagi perusahaan untuk dapat berdiri dan berkembang dalam memenuhi permintaan pasar. Faktor-faktor inilah yang dinamakan marketing mix atau bauran pemasaran.

Tjiptono (2005:30) mendefinisikan:

”Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek.”

1. Product (Produk)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Apa saja yang bisa ditawarkan ke dalam pasar yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dapat dikategorikan sebagai produk (Simamora, 2003:53).


(32)

2. Pricing (Harga)

Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga adalah yang dipertukarkan konsumen untuk satu manfaat atas pengkonsumsian, penggunaan atau kepemilikan barang atau jasa (Kotler, 2001:742). Jadi harga tidak selalu berbentuk uang karena harga bisa berbentuk barang, tenaga, waktu, dan keahlian.

3. Promotion (Promosi)

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode-metode tersebut meliputi periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relation.

4. Place (Tempat)

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik, keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesabilitas jasa bagi para pelanggan dan keputusan nonlokasi yang ditetapkan demi ketersediaan jasa. 5. People (Orang)

Orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Di lain pihak, dalam industri jasa, setiap orang merupakan ’part-time marketer’ yang tindakan dan perilakunya memiliki dampak langsung pada output yang diterima pelanggan. Oleh sebab itu, setiap organisasi jasa harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.


(33)

6. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan resiko yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa.

7. Process (Proses)

Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen high-contact service, yang seringkali juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan. Pelanggan restoran, misalnya, sangat terpengaruh oleh cara staf melayani mereka dan lamanya menunggu selama proses produksi.

8. Customer Service (Layanan Pelanggan)

Makna layanan pelanggan berbeda antar organisasi. Layanan pelanggan dalam sektor jasa dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur bauran pemasaran ini tidak bisa diisolasi hanya pada departemen layanan pelanggan, tetapi menjadi perhatian dan tanggung jawab semua personil produksi, baik yang dipekerjakan oleh organisasi jasa maupun oleh pemasok.


(34)

F. Roda Analisis Konsumen

Peter dan Olson (2002:22) menyatakan bahwa dalam menganalisis konsumen dapat digunakan roda analisis konsumen yang terdiri dari 3 (tiga) elemen yaitu:

1. Afeksi dan Kognisi Konsumen

Afeksi dan kognisi mengacu pada 2 (dua) tipe tanggapan internal psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Afeksi melibatkan emosi dari konsumen. Kognisi mengacu pada proses mental dan struktur pengetahuan yang dilibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya.

2. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen mengacu pada tindakan nyata konsumen yang dapat diobservasi secara langsung, seperti menonton iklan di TV, mengunjungi toko atau membeli produk. Perilaku konsumen berhubungan dengan apa yang sebenarnya dilakukan konsumen.

3. Lingkungan Konsumen

Lingkungan konsumen mengacu pada rangsangan fisik dan sosial yang kompleks di dunia eksternal konsumen. Termasuk di dalamnya benda-benda, tempat/lokasi, dan orang lain yang mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen serta perilakunya. Pemasar khususnya tertarik untuk menafsirkan kata lingkungan, yang terkadang disebut lingkungan fungsional, karena dapat mempengaruhi tindakan konsumen. Penerimaan lingkungan pada setiap konsumen berbeda, disebabkan setiap konsumen memiliki pengetahuan, pengertian, dan keyakinan yang berbeda.


(35)

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Membeli

Perilaku Setelah Pembelian Pengenalan

Masalah

G. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja pada tahap-tahap itu (Setiadi, 2003:16).

Secara umum proses itu dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut:

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber: Setiadi (2003:16)

Gambar 2.1 menyiratkan bahwa konsumen melewati kelima tahap seluruhnya pada setiap pembelian. Adapun dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen seringkali melompati atau membalik beberapa tahap ini. Seorang wanita yang membeli pasta gigi merek yang sudah biasa akan mengenali kebutuhan dan langsung kepada keputusan pembelian, melompati tahap pencarian informasi dan evaluasi. Model tersebut menunjukkan semua pertimbangan akan muncul ketika konsumen menghadapi situasi membeli yang kompleks dan baru.

Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan


(36)

internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang atau rangsangan eksternal seseorang.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan pembelian. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu:

a. Sumber Pribadi : keluarga, teman, tetangga, dan kenalan

b. Sumber Komersil : iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, pameran c. Sumber Umum : media massa, organisasi konsumen

d. Sumber Pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan produk 3. Evaluasi Alternatif

Ada beberapa proses evaluasi alternatif keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan Membeli

Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada 2 (dua) hal yaitu:


(37)

a. Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen.

b. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.

Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya.

Faktor yang kedua adalah situasi yang tidak dapat diantisipasi. Konsumen membentuk suatu maksud pembelian, atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi untuk mengubah maksud pembelian tersebut.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna produk tersebut di bawah harapan pelanggan, pelanggan tersebut akan merasa dikecewakan, jika memenuhi harapan, pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi harapan, maka pelanggan tersebut akan merasa sangat puas.


(38)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Crown Property Agency merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada bulan Mei tahun 2000 yang berkedudukan di Jln. Brigjend. Katamso No.39N Medan. Crown Property Agency ini menyediakan layanan lengkap di bidang properti melalui jasa pelayanan jual beli dan sewa properti melalui kegiatan listing dan selling property. Kegiatan listing dan selling property ini maksudnya adalah para pengembang (developer) langsung memberikan hak kepada Crown Property Agency untuk memasarkan propertinya kepada orang lain.

Crown Property Agency membuka diri sebagai bagian dari agen properti yang memberikan wadah untuk menyalurkan orang-orang yang berkompeten dalam dunia bisnis jasa properti. Adapun yang menjadi pusat perhatian Crown Property Agency adalah banyaknya bisnis properti yang tumbuh dan berkembang di kota Medan serta banyaknya orang-orang yang berpotensi untuk menjual tetapi tidak mempunyai kesempatan untuk menjual. Hal inilah yang menjadi latar belakang berdirinya Crown Property Agency ini.

Crown Property Agency dalam pelaksanaan kegiatan perusahaannya memperoleh dana dari komisi yang diberikan oleh pengembang (developer) atas terjualnya proyek-proyek yang dibangun oleh developer dimana Crown Property Agency telah diberikan kekuasaan penuh untuk memasarkan atau menjualkan proyek-proyek tersebut kepada konsumen. Pengembang (developer) dalam hal ini memberikan komisi Crown Property Agency dalam sebesar 2.5 % dari setiap unit proyek yang terjual. Dana inilah yang digunakan oleh Crown Property Agency


(39)

untuk membiayai seluruh keperluan perusahaan seperti gaji pegawai, biaya listrik, air, telepon, dan lain-lain.

Seluruh tenaga marketing yang bekerjasama dengan perusahaan Agency ini dalam bidang pemasaran propertinya, tidak diberikan gaji (salary) setiap bulannya. Mereka hanya memperoleh komisi dari penjualan setiap unit proyek yang berhasil mereka jual kepada pelanggan dimana seluruh tenaga marketing memperoleh 0,6 % dari setiap satu unit proyek yang berhasil mereka jual.

Crown Property Agency juga didukung oleh orang-orang atau tenaga-tenaga yang siap membantu dengan latar belakang ahli dibidangnya masing-masing. Penyeragaman pandangan kepada sumber daya manusia yang terampil juga perlu dilakukan untuk mencapai sasaran yang dibangun dengan visi, misi, dan sasaran serta strategi pengelolaan.

1. Visi Crown Property Agency

Cown Property Agency mempunyai visi: “Memberikan kesempatan kepada mereka yang berpotensi dan bertekad mengembangkan kemampuannya dalam menjual untuk maju bersama dan menjadi tulang punggung keluarga besar Crown Property Agency”.

2. Misi Crown Property Agency

Crown Property Agency dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, juga mempunyai misi sebagai berikut:

a. Membangun satu jaringan pemasaran yang tangguh yang terdiri dari individu yang terpilih dan terlatih sebagai bagian dari suatu sistem penjualan yang efektif dan dinamis.


(40)

b. Memberikan service (layanan) yang terbaik kepada masyarakat dan dapat memberikan keuntungan kepada semua pihak dalam bisnis pemasaran properti.

3. Sasaran Crown Property Agency

Melalui visi dan misi yang telah ditetapkan, maka Crown Property Agency dapat mencapai sasaran yang telah ditentukan yaitu target pendapatan setiap tahunnya dan standardisasi dalam usaha bisnis property.

4. Strategi Crown Property Agency

Crown Property Agency telah menentukan strategi yang digunakan untuk mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut:

a. Membangun jaringan yang solid.

b. Melengkapi setiap anggota dengan pengetahuan, ketrampilan yang terpakai dan fasilitas yang tepat guna.

c. Membina setiap pribadi menjadi pribadi yang dinamis dan produktif d. Mengembangkan hasil kerja secara konsisten dan maksimal.

B. Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan dan mekanisme produk dimana suatu organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan suatu pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian atau orang-orang di dalam suatu organisasi yang di dalamnya berisi penjelasan mengenai aktifitas, tugas, wewenang, tanggung jawab dari setiap tugas dari orang-orang tersebut.


(41)

Suatu organisasi dapat terbentuk karena adanya kelompok manusia yang bekerja sama guna mencapai tujuan kelompok yang sudah ditetapkan. Crown Property Agency mendukung pelaksanaan rencana serta program kerja dari memerlukan adanya perangkat organisasi yang lengkap dengan personalia dan ditempatkan pada bidangnya masing-masing serta memiliki pengetahuan teknis dengan kecakapan yang sesuai dengan volume dan jenis pekerjaan yang dilaksanakan.

Struktur organisasi perusahaan hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga setiap bagian atau unit kerja dapat bertanggung jawab dan bekerjasama antara satu dengan yang lainnya. Masing-masing bagian diberi wewenang penuh dan sarana yang cukup diperlukan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara efektif. Adanya struktur organisasi yang jelas, lengkap, terarah, dan mantap sehingga masing-masing bagian dapat mengetahui secara jelas wewenang dan tanggung jawabnya serta kepada siapa harus bertanggung jawab.

Struktur organisasi Crown Property Agency dapat kita lihat pada Gambar 3.1 berikut ini:


(42)

(43)

Tugas dan tanggung jawab masing-masing perangkat organisasi Crown Property Agency dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Tugasnya:

a. Rapat Umum Pemegang Saham ini mempunyai kekuasaan tertinggi dalam perusahaan.

b. Rapat ini diadakan paling sedikit satu kali dalam setahun atau enam bulan sekali.

c. Keputusan rapat diambil dengan suara terbanyak.

d. Jika salah seorang pemegang saham tidak hadir dalam RUPS maka dapat menyerahkan hak suaranya kepada orang lain.

2. Komisaris Tugasnya:

a. Bertanggung jawab atas keseluruhan kelangsungan kegiatan perusahaan (baik intern maupun ekstern).

b. Merencanakan, mengorganisasikan, serta mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan.

c. Menentukan kebijakan pelaksanaan operasional perusahaan dan

menetapkan peraturan-peraturan untuk manajer-manajer dibawahnya. d. Mengadakan hubungan dan memperluas relasi dalam rangka pemasaran. e. Menandatangani perjanjian-perjanjian / surat-surat berharga dan


(44)

3. Direktur Tugasnya:

a. Bertanggung jawab atas jalannya kegiatan operasional perusahaan. b. Memberikan pelayanan yang baik kepada customer (pelanggan). c. Melakukan pembinaan SDM (Sumber Daya Manusia).

d. Bertanggung jawab atas target pendapatan dan standardisasi pada perusahaan.

e. Memimpin all division (semua divisi) seperti administrasi, finance (keuangan), primary manager dan secondary manager.

4. Administrasi Tugasnya:

a. Bertanggung jawab atas pembukuan perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas kegiatan surat-menyurat dan arsip yang diperlukan perusahaan.

c. Menyelenggarakan administrasi personalia seperti menyimpan data-data pegawai.

d. Menjawab setiap panggilan customer (menerima telepon).

5. Finance (Keuangan)

Tugasnya:

a. Bertanggung jawab atas cash flow (arus kas) keuangan perusahaan baik arus kas masuk maupun arus kas keluar.


(45)

c. Pengelolaan keuangan wajib dilakukan dengan prinsip-prinsip kebijakan manajemen yang sehat.

d. Memberikan otorisasi terhadap penerimaan dan pengeluaran kas.

6. Primary Manager

Tugasnya:

a. Mengelola dan memberdayakan sumber daya pemasaran secara optimal, sehingga tercapainya kepuasan pelanggan dan pemasok.

b. Memimpin team marketing dalam memasarkan proyek-proyek perumahan dari para developer (pengembang) secara langsung (proyek-proyek yang baru dibangun atau sedang dibangun).

c. Mengikuti rapat mingguan.

d. Membuat laporan berkala mengenai prestasi kerja.

7. Secondary Manager

Tugasnya:

a. Mengelola dan memberdayakan sumber daya pemasaran secara optimal, sehingga tercapainya kepuasan pelanggan dan pemasok.

b. Memimpin team marketing dalam memasarkan rumah, ruko, tanah, gedung, pabrik, dan lain-lain yang bersifat bekas atau pernah dipakai, kemudian dijual kembali (resale).

c. Mengikuti rapat mingguan.


(46)

8. Marketing (Pemasar)

Tugasnya:

a. Memasarkan seluruh proyek-proyek perumahan baik yang baru maupun yang bekas sebagai produk yang tersedia di perusahaan.

b. Mencari prospek konsumen yang potensial.

c. Memahami kebutuhan konsumen akan rumah yang diinginkannya. d. Memberikan informasi pemasaran produk kepada konsumen. e. Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.

f. Memberikan dukungan program iklan perusahaan.

KETERANGAN:

Komisaris : Lyly Zainab

Direktur : Tianna Tay

Administrasi : Ranti S.

Finance : Silfia Y.

Primary Manager : Daniel, Pheiyin Secondary Manager : Zulkhairi


(47)

C. Sistem Pembayaran Rumah / Ruko Pada Crown Property Agency

Sistem pembayaran rumah / ruko yang dipasarkan oleh Crown Property Agency dapat dilakukan melalui 3 (tiga) cara dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pembayaran Tunai

a. Booking Fee sebesar Rp 10.000.000,- b. Sisa pembayaran dibayar lunas sekaligus. c. Cash (kontan) akan diberikan diskon khusus. 2. Kredit Tanpa Bunga

a. Booking Fee sebesar Rp 10.000.000,- (dibayar pada saat pemesanan). b. Down Payment 20 % (dibayar dalam waktu 7 hari kalender setelah

diterimanya Booking Fee).

c. Sisa pembayaran dibagi selama 10 bulan tanpa dikenakan bunga. 3. Kredit Melalui Bank

a. Booking Fee sebesar Rp

10.000.000,-b. Down Payment 30 % (dibayar dalam waktu 7 hari kalender setelah diterimanya Booking Fee dan dapat dicicil selama 3 bulan tanpa dikenakan bunga dan diharuskan untuk menyerahkan Bilyet Giro mundur).

c. Sisa 70 % kredit melalui bank.

KETERANGAN:

1. Pembayaran Booking Fee yang tidak dilanjutkan dengan Down Payment dalam jangka waktu 15 hari dianggap BATAL dan Booking Fee yang telah dibayar menjadi milik pihak penjual.


(48)

D. Produk-Produk Yang Dipasarkan Oleh Crown Property Agency

Adapun produk-produk yang dipasarkan oleh Crown Property Agency adalah sebagai berikut:

1. Medan Fair Plaza : Jl. Gatot Subroto

2. Grand Palladium : Jl. Kapt. Maulana Lubis

3. Makro Permai : Jl. BLKI Makro

4. Setia Budi Bisnis Centre : Jl. Setia Budi 5. Sutomo Bisnis Centre : Jl. Sutomo

6. Citra Garden : Jl. Jamin Ginting

7. Lotus Garden : Jl. Kapt. Muslim

8. Ampera Garden : Jl. Ampera

9. Ruko Ayahanda : Jl. Ayahanda

10.Ruko Serbaguna : Jl. Serbaguna Brayan

11.Ruko Bakti Centre : Jl. Bakti

12.Ruko Katamso : Jl. Katamso

13.Ruko Laksana : Jl. Laksana

14.Ruko Cemara : Jl. Cemara

15.Ruko Serdang Niaga : Jl. Prof. H.M. Yamin,SH 16.Ruko Niaga Cilincing : Jl. Cilincing

17.Ruko Percut Indah : Jl. Madong Lubis

18.Graha S.M. Raja : Jl. S.M. Raja

19.Jemadi Mas : Jl. Jemadi

20.Taman Aquarius : Jl. Sunggal


(49)

22.Graha Kuswari : Jl. Kasuari

23.Graha Krakatau : Jl. Krakatau

24.Griya Jemadi : Jl. Jemadi

25.Griya Tuasan Indah : Jl. Tuasan 26.Griya Pasar III : Jl. Pasar III

27.Tuasan Garden : Jl. Tuasan

28.Taj Mahal Residence : Jl. Sei Silau 29.Krakatau Indah : Jl. Pendidikan 30.Graha Karya Jaya : Jl. Karya Jaya 31.Nippon Marelan Permai : Jl. Marelan Raya 32.The Paradis Residence : Jl. Sei Berantas 33.The Somerset Regency : Jl. Sunggal 34.Kompleks Makmur Asri : Jl. Makmur 35.Kompleks Bilal Residence : Jl. Bilal

36.Puri Mestika : Jl. Mestika

37.Graham Patriot : Jl. Patriot

38.Taman Krakatau Permai : Jl. Krakatau 39.Bilal Permai Regency : Jl. Bayangkara

40.Deli Graha : Jl. Brigjend. Hamid

41.Bukit Mas : Jl. Binjai Km 16,5

42.SECONDARY MARKET


(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Analisis Deskriptif

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli rumah / ruko pada Crown Property Agency Medan. Gambaran umum tentang responden dapat diketahui dengan menggunakan analisis deskriptif sebagai berikut:

1. Karakteristik Usia Responden

Karakteristik usia responden dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Usia Responden

USIA JUMLAH (ORANG) PERSENTASE (%)

< 30 tahun 8 10.53

31-40 tahun 22 28.95

41-50 tahun 38 50.00

51-60 tahun 6 7.89

61 tahun ke atas 2 2.63

Total 76 100

Sumber : Hasil Penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa 50 % responden yang membeli rumah / ruko pada Crown Property Agency adalah mereka yang berusia 41-50 tahun berjumlah 38 orang, selanjutnya usia 31-40 tahun berjumlah 22 orang dengan persentase 28.95 %, sedangkan usia di bawah 30 tahun berjumlah 8 orang dengan persentase 10.53 %, usia 51-60 tahun berjumlah 6 orang dengan persentase 7.89 %, dan yang paling sedikit adalah usia 61 tahun ke atas berjumlah 2 orang dengan persentase 2.63 %.


(51)

2. Karakteristik Pekerjaan Responden

Karakteristik pekerjaan responden dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Karakteristik Pekerjaan Responden

PEKERJAAN JUMLAH (ORANG) PERSENTASE (%)

Pegawai Negeri Sipil 12 15.79

Pegawai Swasta 27 35.53

Wira Swasta 33 43.42

Pensiunan 4 5.26

Lain-lain 0 0

Total 76 100

Sumber : Hasil Penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah responden yang membeli rumah / ruko pada Crown Property Agency adalah mereka yang pekerjaannya Wira Swasta yang berjumlah 33 orang dengan persentase sebesar 43.42 %, sedangkan responden yang pekerjaannya Pegawai Swasta berjumlah 27 orang dengan persentase 35.53 %, kemudian responden yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil berjumlah 12 orang dengan persentase 15.79 %, dan Pensiunan berjumlah 4 orang dengan persentase 5.26 %.

3. Karakteristik Pendidikan Responden

Karakteristik pendidikan responden dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

Karakteristik Pendidikan Responden

PENDIDIKAN TERAKHIR JUMLAH (ORANG) PERSENTASE (%)

Sekolah Lanjutan (SMP/SMU ) 15 19.74

Sarjana Muda (D-3) 11 14.47

Sarjana (S-1) 34 44.74

Pasca Sarjana (S2/S3) 16 21.05

Lain-lain 0 0

Total 76 100


(52)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah responden yang pendidikannya Sarjana (S-1) adalah yang mendominasi pembelian rumah / ruko pada Crown Property Agency yaitu berjumlah 34 orang dengan persentase 44.74 %, kemudian Pasca Sarjana (S2/S3) berjumlah 16 orang dengan persentase 21.05 %, Sekolah Lanjutan (SMP/SMU) berjumlah 15 orang dengan persentase 19.74 %, dan yang terakhir adalah responden yang berpendidikan Sarjana Muda (D-3) yang berjumlah 11 orang dengan persentase sebesar 14.47 %. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden yang membeli rumah / ruko pada Crown Property Agency mempunyai latar belakang pendidikan yang baik.

4. Karakteristik Sumber Dana Pembelian Rumah Responden

Karakteristik sumber dana pembelian rumah responden dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Sumber Dana Pembelian Rumah Responden

SUMBER DANA PEMBELIAN RUMAH

JUMLAH (ORANG) PERSENTASE (%)

Warisan Orang Tua 6 7.90

Jual Asset 11 14.47

Pendapatan 38 50.00

Tabungan 21 27.63

Usaha Lain-lain 0 0

Total 76 100

Sumber : Hasil Penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 50 % sumber dana pembelian rumah responden adalah hasil pendapatan mereka yaitu sebanyak 38 orang, kemudian sumber dana yang berasal dari tabungan berjumlah 21 orang dengan persentase sebesar 27.63 %, sumber dana yang berasal dari jual asset berjumlah 11 orang


(53)

dengan persentase 14.47 %, dan sumber dana pembelian rumah yang berasal dari warisan orang tua berjumlah 6 orang dengan persentase sebesar 7.90 %.

5. Karakteristik Tingkat Pendapatan Responden/Bulan

Karakteristik tingkat pendapatan responden/bulan dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Karakteristik Tingkat Pendapatan Responden/Bulan

PENDAPATAN/BULAN (RP) JUMLAH (ORANG) PERSENTASE (%)

1.000.000 s/d 3.000.000 6 7.90

3.100.000 s/d 5.000.000 9 11.84

5.100.000 s/d 7.000.000 17 22.37

7.100.000 s/d 9.000.000 31 40.79

> 9.100.000 13 17.10

Total 76 100

Sumber : Hasil Penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 40.79 % dari responden, yakni sebanyak 31 orang mempunyai pendapatan antara Rp 7.100.000 s/d Rp 9.000.000, kemudian 22.37 % mempunyai pendapatan antara Rp 5.100.000 s/d Rp 7.000.000 sebanyak 17 orang, 17.10 % mempunyai pendapatan diatas Rp 9.100.000 sebanyak 13 orang, 11.84 % mempunyai pendapatan antara Rp 3.100.000 s/d Rp 5.000.000 sebanyak 9 orang, dan 7.90 % responden mempunyai pendapatan antara Rp 1.000.000 s/d Rp 3.000.000 sebanyak 6 orang. Ini menunjukkan bahwa responden yang paling banyak membeli rumah / ruko pada Crown Property Agency adalah mereka yang mempunyai pendapatan antara Rp 7.100.000 s/d Rp 9.000.000.


(54)

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jawaban.

Ada 5 (lima) nilai jawaban yang terdapat dalam kuesioner yaitu : a. Jawaban sangat tidak setuju mendapat nilai 1

b. Jawaban tidak setuju mendapat nilai 2 c. Jawaban ragu-ragu mendapat nilai 3 d. Jawaban setuju mendapat nilai 4 e. Jawaban sangat setuju mendapat nilai 5

Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Keputusan Pembelian Rumah / Ruko Pada Crown Property Agency Medan.

Tabel-tabel berikut akan menunjukkan persentase jawaban 76 orang responden terhadap pertanyaan variabel keputusan pembelian rumah / ruko pada Crown Property Agency Medan (Y).

1) Persentase jawaban responden terhadap pertanyaan variabel harga dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Harga JAWABAN RESPONDEN

5 (SS) 4 (S) 3 (RG) 2 (TS) 1 (STS) TOTAL ALTERNATIF

PENELITIAN/

PERTANYAAN F % F % F % F % F % F %

1 28 36.84 31 40.79 15 19.74 2 2.63 0 0 76 100

2 36 47.37 30 39.47 10 13.16 0 0 0 0 76 100

3 24 31.58 36 47.37 16 21.05 0 0 0 0 76 100

Sumber: Hasil penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.6menjelaskan:

a. Pertanyaan 1, dari 76 orang responden, 28 orang (36.84 %) responden menyatakan sangat setuju, 31 orang (40.79 %) responden menyatakan


(55)

setuju, 15 orang (19.74%) responden menyatakan ragu-ragu, dan 2 orang (2.63 %) responden menyatakan tidak setuju.

b. Pertanyaan 2, dari 76 orang responden, 36 orang (47.37 %) responden menyatakan sangat setuju, 30 orang (39.47 %) responden menyatakan setuju, dan 10 orang (13.16 %) responden menyatakan ragu-ragu.

c. Pertanyaan 3, dari 76 orang responden, 24 orang (31.58 %) responden menyatakan sangat setuju, 36 orang (47.37 %) responden menyatakan setuju, dan 16 orang (21.05 %) responden menyatakan ragu-ragu.

2) Persentase jawaban responden terhadap pertanyaan variabel pendapatan dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Pendapatan

JAWABAN RESPONDEN

5 (SS) 4 (S) 3 (RG) 2 (TS) 1 (STS) TOTAL ALTERNATIF

PENELITIAN/

PERTANYAAN F % F % F F % % F % F %

1 14 18.42 31 40.79 29 38.16 2 2.63 0 0 76 100

2 16 21.06 21 27.63 28 36.84 11 14.47 0 0 76 100

3 18 23.68 24 31.58 31 40.79 2 2.63 1 1.32 76 100

4 12 15.79 20 26.31 43 56.58 1 1.32 0 0 76 100

Sumber: Hasil penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.7 menjelaskan:

a. Pertanyaan 1, dari 76 orang responden, 14 orang (18.42 %) responden menyatakan sangat setuju, 31 orang (40.79 %) responden menyatakan setuju, 29 orang (38.16 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 2 orang (2.63 %) responden menyatakan tidak setuju.

b. Pertanyaan 2, dari 76 orang responden, 16 orang (21.06 %) responden menyatakan sangat setuju, 21 orang (27.63 %) responden menyatakan


(56)

setuju, 28 orang (36.84 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 11 orang (14.47 %) responden menyatakan tidak setuju. .

c. Pertanyaan 3, dari 76 orang responden, 18 orang (23.68 %) responden menyatakan sangat setuju, 24 orang (31.58 %) responden menyatakan setuju, dan 31 orang (40.79 %) responden menyatakan ragu-ragu, 2 orang (2.63 %) responden menyatakan tidak setuju, dan 1 orang (1.32 %) responden menyatakan sangat tidak setuju.

d. Pertanyaan 4, dari 76 orang responden, 12 orang (15.79 %) responden menyatakan sangat setuju, 20 orang (26.31 %) responden menyatakan setuju, 43 orang (56.58 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 1 orang (1.32 %) responden menyatakan tidak setuju.

3) Persentase jawaban responden terhadap pertanyaan variabel lokasi dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Lokasi JAWABAN RESPONDEN

5 (SS) 4 (S) 3 (RG) 2 (TS) 1 (STS) TOTAL ALTERNATIF

PENELITIAN/

PERTANYAAN F % F % F F % % F % F %

1 6 7.90 22 28.95 35 46.05 9 11.84 4 5.26 76 100

2 5 6.58 20 26.31 41 53.95 8 10.52 2 2.63 76 100

3 23 30.26 24 31.58 26 34.21 3 3.95 0 0 76 100

4 24 31.58 33 43.42 18 23.68 1 1.32 0 0 76 100

Sumber: Hasil penelitian (data primer) 2007

Tabel 4.8 menjelaskan:

a. Pertanyaan 1, dari 76 orang responden, 6 orang (7.90 %) responden menyatakan sangat setuju, 22 orang (28.95 %) responden menyatakan setuju, 35 orang (46.05 %) responden menyatakan ragu-ragu, 9 orang


(57)

(11.84 %) responden menyatakan tidak setuju, dan 4 orang (5.26 %) responden menyatakan sangat tidak setuju.

b. Pertanyaan 2, dari 76 orang responden, 5 orang (6.58 %) responden menyatakan sangat setuju, 20 orang (26.31 %) responden menyatakan setuju, 41 orang (53.95 %) responden menyatakan ragu-ragu, 8 orang (10.52 %) responden menyatakan tidak setuju, dan 2 orang (2.63 %) responden menyatakan sangat tidak setuju.

c. Pertanyaan 3, dari 76 orang responden, 23 orang (30.26 %) responden menyatakan sangat setuju, 24 orang (31.58 %) responden menyatakan setuju, 26 orang (34.21 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 3 orang (3.95 %) responden menyatakan tidak setuju.

d. Pertanyaan 4, dari 76 orang responden, 24 orang (31.58 %) responden menyatakan sangat setuju, 33 orang (43.42 %) responden menyatakan setuju, 18 orang (23.68 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 1 orang (1.32 %) responden menyatakan tidak setuju.

4) Persentase jawaban responden terhadap pertanyaan variabel fasilitas dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9

Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Fasilitas

JAWABAN RESPONDEN

5 (SS) 4 (S) 3 (RG) 2 (TS) 1 (STS) TOTAL ALTERNATIF

PENELITIAN/

PERTANYAAN F % F % F F % % F % F %

1 3 3.95 33 43.42 27 35.53 13 17.10 0 0 76 100

2 6 7.90 25 32.89 35 46.05 10 13.16 0 0 76 100

3 4 5.26 18 23.68 46 60.53 8 10.53 0 0 76 100


(58)

Tabel 4.9 menjelaskan:

a. Pertanyaan 1, dari 76 orang responden, 3 orang (3.95 %) responden menyatakan sangat setuju, 33 orang (43.42 %) responden menyatakan setuju, 27 orang (35.53 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 13 orang (17.10 %) responden menyatakan tidak setuju.

b. Pertanyaan 2, dari 76 orang responden, 6 orang (7.90 %) responden menyatakan sangat setuju, 25 orang (32.89 %) responden menyatakan setuju, 35 orang (46.05 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 10 orang (13.16 %) responden menyatakan tidak setuju.

c. Pertanyaan 3, dari 76 orang responden, 4 orang (5.26 %) responden menyatakan sangat setuju, 18 orang (23.68 %) responden menyatakan setuju, 46 orang (60.53 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 8 orang (10.53 %) responden menyatakan tidak setuju..

5) Persentase jawaban responden terhadap pertanyaan variabel keputusan pembelian dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut:

Tabel 4.10

Persentase Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Keputusan Pembelian

JAWABAN RESPONDEN

5 (SS) 4 (S) 3 (RG) 2 (TS) 1 (STS) TOTAL ALTERNATIF

PENELITIAN/

PERTANYAAN F % F % F F % % F % F %

1 5 6.58 18 23.68 44 57.90 9 11.84 0 0 76 100

2 20 26.32 30 39.47 24 31.58 2 2.63 0 0 76 100

3 33 43.42 33 43.42 10 13.16 0 0 0 0 76 100


(59)

Tabel 4.10 menjelaskan:

a. Pertanyaan 1, dari 76 orang responden, 5 orang (6.58 %) responden menyatakan sangat setuju, 18 orang (23.68 %) responden menyatakan setuju, 44 orang (57.90 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 9 orang (11.84 %) responden menyatakan tidak setuju.

b. Pertanyaan 2, dari 76 orang responden, 20 orang (26.32 %) responden menyatakan sangat setuju, 30 orang (39.47 %) responden menyatakan setuju, 24 orang (31.58 %) responden menyatakan ragu-ragu, dan 2 orang (2.63 %) responden menyatakan tidak setuju.

c. Pertanyaan 3, dari 76 orang responden, 33 orang (43.42 %) responden menyatakan sangat setuju, 33 orang (43.42 %) responden menyatakan setuju, dan 10 orang (13.63 %) responden menyatakan ragu-ragu.

B. Analisis Statistik

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dan Reliabilitas digunakan untuk menguji apakah daftar pertanyaan (kuesioner) layak digunakan sebagai instrument penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui daftar pertanyaan dapat menjawab tujuan penelitian. Reliable artinya data yang diperoleh dari hasil daftar pertanyaan konsisten bila digunakan peneliti lain untuk mengukur objek yang sama. Uji Validitas dan Reliabilitas ini menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 12.0 for Windows. Uji Validitas dan Realibitas ini menggunakan 30 kuesioner.


(60)

Tabel 4.11

Item-Total Statistics

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Keterangan

Pertanyaan 1 ,637 ,900 Valid Pertanyaan 2 -,094 ,911 Tidak Valid Pertanyaan 3 ,572 ,901 Valid Pertanyaan 4 ,603 ,900 Valid Pertanyaan 5 ,597 ,901 Valid Pertanyaan 6 ,575 ,901 Valid Pertanyaan 7 ,767 ,897 Valid Pertanyaan 8 ,720 ,897 Valid Pertanyaan 9 ,556 ,902 Valid Pertanyaan 10 ,383 ,906 Valid Pertanyaan 11 ,548 ,902 Valid Pertanyaan 12 ,703 ,897 Valid Pertanyaan 13 ,779 ,895 Valid Pertanyaan 14 ,500 ,903 Valid Pertanyaan 15 ,730 ,897 Valid Pertanyaan 16 ,305 ,907 Tidak Valid Pertanyaan 17 ,001 ,911 Tidak Valid Pertanyaan 18 ,597 ,901 Valid Pertanyaan 19 ,575 ,901 Valid Pertanyaan 20 ,542 ,902 Valid

Sumber: Pengolahan SPSS 12.0 for windows

Nilai tabel r dapat ditentukan dengan ketentuan df = jumlah kasus – jumlah pertanyaan masing-masing variabel = 30 - 4 = 26. Tingkat signifikansi 5 % maka angkanya 0.374.

Jika dibandingkan dengan angka r table sebesar 0.374 maka pertanyaan nomor 2,16, dan 17 dengan nilai sebesar -0.094, 0.305 dan 0.001 lebih kecil, sehingga dinyatakan tidak valid. Oleh karena itu, pertanyaan tersebut harus dihilangkan.


(61)

Proses analisis dilakukan sekali lagi dan hasilnya dapat kita lihat pada Tabel 4.12 berikut ini :

Tabel 4.12

Item-Total Statistics (Analisis Ulang)

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Keterangan

Pertanyaan 1 ,680 ,913 Valid Pertanyaan 3 ,615 ,914 Valid Pertanyaan 4 ,619 ,914 Valid Pertanyaan 5 ,582 ,916 Valid Pertanyaan 6 ,596 ,915 Valid Pertanyaan 7 ,754 ,911 Valid Pertanyaan 8 ,736 ,911 Valid Pertanyaan 9 ,574 ,916 Valid Pertanyaan 10 ,341 ,921 Valid Pertanyaan 11 ,553 ,916 Valid Pertanyaan 12 ,690 ,912 Valid Pertanyaan 13 ,787 ,909 Valid Pertanyaan 14 ,491 ,917 Valid Pertanyaan 15 ,741 ,911 Valid Pertanyaan 18 ,582 ,916 Valid Pertanyaan 19 ,596 ,915 Valid Pertanyaan 20 ,523 ,917 Valid

Sumber: Pengolahan SPSS 12.0 for windows

Semua butir pertanyaan yang dianalisis ulang sudah valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation-nya sudah lebih besar dari angka r table sebesar 0.374. Kriteria menyebutkan jika nilai korelasi sama dengan atau lebih besar dari 0.8 maka butir-butir pertanyaan reliable. Terlihat dari hasil analsiis kedua bahwa semua butir pertanyaan pada kolom Cronbach’s Alpha mempunyai nilai diatas 0.8. Kesimpulannya, semua butir pertanyaan diatas sudah reliable.


(62)

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis linier regresi digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel Keputusan Pembelian (Y) dengan memperhatikan variabel Harga (X1), Tingkat

Pendapatan (X2), Lokasi (X3), dan Fasilitas (X4). Hasil analisis dapat diketahui

besarnya pengaruh 4 (empat) variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) pada Tabel 4.13 sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Regresi Linier Berganda Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6,117 1,221 5,010 ,000

HARGA ,411 ,089 ,486 4,606 ,000

PENDAPATAN -,175 ,099 -,265 -1,774 ,080

LOKASI ,240 ,098 ,353 2,438 ,017

FASILITAS ,021 ,105 ,025 ,201 ,842

Sumber : Pengolahan data dengan SPSS 12.0 for Windows

Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada Tabel 4.13 kolom kedua (Unstandardized Coefficient) bagian B, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda yaitu :

Y = 6.117 + 0.411 X1 – 0.175 X2 + 0.240 X3 + 0.021 X4

Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 6.117, artinya jika tidak terdapat pengaruh dari keseluruhan variabel bebas, maka nilai Y akan tetap sebesar 6.117 satuan keputusan pembelian rumah pada Crown Property Agency Medan .

b. Koefisien regresi X1 (b1) = 0.411, menunjukkan bahwa harga berpengaruh


(1)

Ika Rahayu : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Rumah..., 2007 USU Repository © 2009

No.

C. Variabel Lokasi

STS TS

RG

S

SS

1.

Lokasi rumah/ruko yang saya beli sesuai

dengan keinginan saya, yaitu dekat

dengan kota.

2.

Lokasi rumah/ruko yang saya beli dekat

dengan pasar/swalayan.

3. Lokasi rumah/ruko dekat dengan sarana

umum, seperti: bandara, rumah sakit,

tempat ibadah, dan lain-lain.

4. Lokasi rumah/ruko dekat dengan sarana

pendidikan.

No.

D. Variabel Fasilitas

STS TS

RG

S

SS

1. Saya sangat mempertimbangkan faktor

keamanan dalam memilih rumah.

2.

Listrik, telepon, dan air yang ditawarkan

CPA ini sangat memadai dan sesuai

kebutuhan saya.

3.

Saya lebih memilih perumahan dengan

adanya fasilitas tempat bermain untuk


(2)

No.

E. Variabel Keputusan Pembelian

Rumah

STS TS

RG S SS

1. Saya yakin bahwa saya mengambil

keputusan yang tepat saat membeli

rumah/ruko melalui CPA.

2. Keputusan saya dalam memilih lokasi

rumah/ruko yang saya beli adalah tepat.

3. Saya merasa puas dengan harga

rumah/ruko yang saya beli.


(3)

Ika Rahayu : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Rumah..., 2007 USU Repository © 2009

Lampiran 2

JAWABAN KUESIONER SELURUH RESPONDEN Pertanyaan

Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 3 4 3 3 2 3 3 1 2 3 4 2 2 3 2 3 5

2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4

3 3 4 3 3 2 2 3 1 3 4 3 2 2 3 2 3 5

4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 4 4 4 4 3 5 3 3 3 5 5 3 3 3 3 4 5

6 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 3 5 5

7 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 5 5

8 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 5

9 5 5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 5

10 4 5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4

11 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 3 5 5 5

12 4 5 5 3 2 5 3 3 3 3 5 2 2 3 2 5 5

13 4 5 4 4 3 5 3 3 3 5 5 4 4 3 3 5 5

14 4 3 4 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 4 4

15 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5

16 5 5 5 3 5 3 5 2 5 5 5 3 3 3 4 3 3

17 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 4 4 5

18 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5

19 5 5 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4

21 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4

22 5 5 5 4 3 4 3 4 3 5 5 4 5 3 4 3 5

23 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4

24 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

25 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4

26 5 5 4 4 5 4 3 3 3 5 5 2 3 3 3 3 4

27 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5

28 4 5 4 4 4 5 5 3 2 5 4 4 4 3 4 4 4

29 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 2 3 3 4

30 4 3 3 3 3 1 3 1 1 3 4 3 3 3 4 3 5

31 5 5 5 4 2 3 4 2 4 5 4 4 3 3 3 3 4

32 2 5 4 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 4 3 4 5

33 5 5 5 5 2 4 4 4 2 5 5 2 3 3 3 3 5

34 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3

35 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4

36 5 5 5 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4

37 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 5 3 4 5

38 2 3 4 4 2 2 4 2 1 3 4 2 2 2 2 2 4

39 4 4 4 2 4 3 4 1 3 3 4 3 3 3 3 4 3

40 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 5 4

41 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4

42 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3

43 3 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4

44 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

45 4 4 4 4 3 5 3 3 3 5 5 4 4 3 3 5 5


(4)

47 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5

48 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 3 3 3 3 4 5

49 5 5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4

50 4 5 3 3 2 3 5 3 3 3 3 4 4 3 3 5 5

51 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 2 2 3 2 5 5

52 4 5 5 3 2 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 3

53 3 3 3 3 4 3 5 2 3 3 4 3 3 3 4 3 5

54 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4

55 5 5 5 5 3 5 4 5 4 3 5 4 4 2 2 4 4

56 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 5 5 2 2 4 3

57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3

58 5 5 5 2 5 4 5 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4

59 5 4 5 3 5 5 3 5 5 4 5 3 3 3 3 4 4

60 5 5 4 5 3 3 5 4 4 5 5 3 3 3 3 4 5

61 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 2 2 2 3 2 4

62 4 5 4 4 3 5 3 3 3 5 5 4 4 3 3 5 5

63 4 3 4 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 4 4

64 4 4 5 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5

65 5 5 5 3 5 3 3 2 5 5 5 3 3 3 4 3 3

66 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 5

67 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 5 5

68 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4

69 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4

70 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 5 4

71 5 5 5 4 3 4 3 4 3 5 5 4 2 3 2 3 4

72 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4

73 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4

73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5

75 5 4 5 4 5 4 4 4 4 2 5 5 5 5 5 5 4


(5)

Ika Rahayu : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Melakukan Pembelian Rumah..., 2007 USU Repository © 2009

Lampiran 3

Output

Analisis Regresi Linier Berganda

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

KEPUTUSAN_PEMBELIAN

11,45 1,620 76

HARGA 9,93 1,914 76

PENDAPATAN 14,39 2,450 76

LOKASI 14,61 2,384 76

FASILITAS 12,57 1,928 76

Correlations

KEPUTUSAN_

PEMBELIAN HARGA

PENDA

PATAN LOKASI

FASILIT AS Pearson

Correlation

KEPUTUSAN_PEM

BELIAN 1,000 ,530 ,183 ,364 ,178

HARGA ,530 1,000 ,370 ,386 ,238

PENDAPATAN ,183 ,370 1,000 ,719 ,607

LOKASI ,364 ,386 ,719 1,000 ,563

FASILITAS ,178 ,238 ,607 ,563 1,000

Sig. (1-tailed) KEPUTUSAN_PEM

BELIAN . ,000 ,056 ,001 ,062

HARGA ,000 . ,001 ,000 ,019

PENDAPATAN ,056 ,001 . ,000 ,000

LOKASI ,001 ,000 ,000 . ,000

FASILITAS ,062 ,019 ,000 ,000 .

N KEPUTUSAN_PEM

BELIAN 76 76 76 76 76

HARGA 76 76 76 76 76

PENDAPATAN 76 76 76 76 76

LOKASI 76 76 76 76 76


(6)

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1

FASILITAS, HARGA, LOKASI, PENDAPATAN(a)

. Enter

a All requested variables entered.

b Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 ,585(a) ,342 ,305 1,351 1,681

a Predictors: (Constant), FASILITAS, HARGA, LOKASI, PENDAPATAN b Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regressio

n 67,287 4 16,822 9,223 ,000(a)

Residual 129,502 71 1,824

1

Total 196,789 75

a Predictors: (Constant), FASILITAS, HARGA, LOKASI, PENDAPATAN b Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Model

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6,117 1,221 5,010 ,000

HARGA ,411 ,089 ,486 4,606 ,000

PENDAPATAN -,175 ,099 -,265 -1,774 ,080

LOKASI ,240 ,098 ,353 2,438 ,017

FASILITAS ,021 ,105 ,025 ,201 ,842