Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

c. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Menguji kemungkinan terjadinya autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.Priyatno 2012:172 model regresi yang baik adalah regresi yang tidak terjadi masalah autokorelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi kita harus melihat nilai uji Durbin-Watson DW testdengan ketentuan sebagai berikut: 1. DUDW4-DU maka tidak terjadi autokorelasi 2. DWDL atau DW4-DL maka terjadi autokorelasi 3. DLDWDU atau 4-DUDW4-DL, artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti. Tabel 8 Uji Durbin –Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .661 a .438 .348 .72440 2.005 a. Predictors: Constant, ROE, PBV, EPS, Leverage ratio b. Dependent Variable: Return Saham Sumber: Data sekunder yang diolah Hasil uji Durbin-Watson pada tabel 8 menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson DW sebesar 2,005. Sedangkan besarnya DW-tabel: dl batas luar = 1,1426 du batas dalam =1,7386; 4 – du =2,2614 ; dan 4 – dl =2,8574 . Dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut berada pada posisi DU DW 4-DU yaitu 1,7382,0052,2614 artinya tidak terjadi autokorelasi.

d. Uji Asumsi Klasik Heteroskedasitisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas Priyatno 2012:158.Untuk menentukan heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan model regresi layak digunakan. Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot di tunjukkan pada Gambar berikut ini: Sumber: Data sekunder yang diolah Gambar 3. Grafik Scatterplot Dengan melihat grafik scatterplot pada gambar 3 di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi yang digunakan. Uji heteroskedastisitas lainnya yaitu uji koefisien korelasi Spearman’s Rho yaitu dengan mengorelasikan variabel independen dengan nilai unstandardized residual. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan uji koefisien korelasi Spearman’s Rho: Tabel 9 Uji Koefisien Korelasi Spearmans Rho Correlations EPS PBV Leverage ratio ROE Unstandar dized Residual Spearmans rho EPS Correlation Coefficient 1.000 .575 -.643 .388 -.204 Sig. 2-tailed . .001 .000 .034 .278 N 30 30 30 30 30 PBV Correlation Coefficient .575 1.000 -.572 .237 -.060 Sig. 2-tailed .001 . .001 .208 .752 N 30 30 30 30 30 Leverage ratio Correlation Coefficient -.643 -.572 1.000 -.299 .182 Sig. 2-tailed .000 .001 . .109 .336 N 30 30 30 30 30 ROE Correlation Coefficient .388 .237 -.299 1.000 -.195 Sig. 2-tailed .034 .208 .109 . .303 N 30 30 30 30 30 Unstandardized Residual Correlation Coefficient -.204 -.060 .182 -.195 1.000 Sig. 2-tailed .278 .752 .336 .303 . N 30 30 30 30 30 . Correlation is significant at the 0.01 level 2- tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2- tailed. Sumber: Data sekunder yang diolah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Pengaruh Price Book Value (PBV), Price To Earning Ratio (PER), Debt To Earning Ratio (DER) Dan Beta Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Industri Rokok Di Bei

14 110 103

Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 105 93

Pengaruh Analisis Price Earning Ratio, Price Book Value, dan Economic Value Added terhadap Return Saham

4 73 101

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, dan Price To Book Value terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Hotel dan Pariwisata yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 - 2011

0 25 102

Analisis pengaruh rasio modal saham terhadap return yang diterima oleh pemegang saham (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2004-2008)

0 4 96

Analisis faktor fundamental perusahaan terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai dasar penilaian saham perusahaan berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013

0 6 168

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124