Cara Dingin TINJAUAN PUSTAKA

13 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menghasilkan fibrosis. Contoh inflamasi kronik adalah inflamasi akibat tuberkolosis Pringgoutomo et al, 2000.

2.6 Obat

– Obat Antiinflamasi 2.6.1 Antiinflamasi Steroid Efek antiradang Antiinflamasi Steroid berhubungan dengan kemampuannya untuk merangsang biosintesis protein lipomodulin yang dapat menghambat kerja enzimatik fosfolipase sehingga mencegah pelepasan mediator nyeri yaitu asam arakidonat dan metabolitnya, seperti prostaglandin, leukotrin, tromboksan, dan prostasiklin. Obat ini dapat memblok jalur siklooksigenase dan lipoksigenase sedangkan Antiinflamasi Non Steroid AINS hanya memblok siklooksigenase. Oleh karena itu efeknya lebih baik dibanding AINS, namun efek sampingnya lebih berbahaya pada dosis tinggi dan penggunaan lama Tjay Rahardja, 2007.

2.6.2 Antiinflamasi Non Steroid AINS

AINS merupakan obat yang secara luas telah digunakan sebagai terapi penyakit yang berkaitan dengan proses inflamasi. Selain memiliki efek antiinflamasi, sebagian besar AINS juga memiliki efek antipiretik dan analgesik. Mekanisme kerja golongan obat ini dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi PGG 2 PGH Endoperoksid terganggu. Setiap obat menghambat siklooksigenase dengan kekuatan dan selektivitas yang berbeda. Wilmana dan Sulistia, 2007.

2.6.3 Natrium Diklofenak

Pemeriannya berupa serbuk kristal, higroskopis, berwarna putih hingga kekuningan, mudah larut dalam metanol, larut dalam etanol, sedikit larut dalam air, praktis tidak larut dalam kloroform dan eter Sweetman, 2009. Natrium diklofenak merupakan obat antiinflamasi nonsteroid yang mempunyai aktivitas analgesik, antipiretik, dan antiradang. Senyawa ini merupakan inhibitor siklooksigenase dan merupakan derivat fenilasetat yang daya antiradangnya paling kuat dengan efek samping yang kurang dibandingkan 14 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan obat lainnya seperti indometasin, piroxicam, naproken. Obat ini sering digunakan untuk segala macam nyeri Tjay Rahardja, 2007., Goodman Gilman, 2003., Katzung, 2006 . Absorpsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan sempurna setelah pemberian oral yang terikat 99 pada protein plasma dan mengalami efek lintas awal first-pass sebesar 40-50. Efek analgetisnya dimulai setelah 1 jam, konsentrasi puncak dalam plasma tercapai dalam 2 sampai 3 jam. Dan memiliki waktu paruh singkat yakni 1-3 jam. Pemberian bersama makanan dapat memperlambat laju absorpsi tetapi tidak mengubah jumlah yang diabsorpsi Goodman Gilman, 2003., Wilmana dan Sulistia, 2007. Efek samping yang lazim terjadi ialah mual, gastritis, eritema kulit, dan sakit kepala, perdarahan lambung, pemakaian obat ini harus hati-hati pada pasien tukak lambung. Peningkatan aktivitas enzim aminotransferase hati dalam plasma terjadi pada sekitar 15 pasien dan umumnya kembali ke normal Goodman Gilman, 2003., Wilmana dan Sulistia, 2007. Dosis orang dewasa 100-150 mg sehari terbagi dua atau 3 dosis Wilmana dan Sulistia, 2007. Atau 25-50 mg 3dd Tjay Rahardja, 2007.

2.7 Beberapa Metode Uji Antiinflamasi

a Inflamasi model akut Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk uji inflamasi model akut diantaranya : 1. Induksi asam asetat Metode ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas inhibisi obat terhadap peningkatan permeabilitas vaskular yang diinduksi oleh asam asetat secara intraperitoneal. Kemudian sejumlah pewarna Evan’s Blue 10 disuntikkan secara intravena. Aktivitas inhibisi obat uji terhadap peningkatan permeabilitas vaskular ditunjukkan oleh kemampuan obat uji dalam mengurangi konsentrasi pewarna yang menempel dalam ruang abdomen dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang visible, lalu dibandingkan dengan kelompok kontrol Suralkar, 2008.