Antiinflamasi Non Steroid AINS Natrium Diklofenak

17 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian 1, Laboratorium Penelitian Kimia Obat dan Animal House Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Berlangsung mulai dari bulan April sampai dengan Juni 2013.

3.2. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas : neraca analitik, spuit injeksi subplantar dan peroral 1 mL 1 mL, stopwatch, pletismometer air raksa, kandang tikus, masker, sarung tangan, timbangan hewan, sonde, erlenmeyer, gelas beker, gelas ukur, tabung reaksi, batang pengaduk, spatula, kaca arloji, pipet tetes, hot plate, lumpang dan alu, label, alumunium foil. 3.3. Bahan 3.3.1. Bahan Uji Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol 70 herba kemangi Ocimum americanum L. yang diperoleh dari Laboratorium Penelitian 1 Program Studi Farmasi Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.3.2. Bahan Kimia

Pada penelitian ini digunakan bahan kimia berupa karagenan sebagai penginduksi udem yang di peroleh dari BALITRO, Natrium diklofenak sebagai pembanding dari BPOM RI, NaCl fisiologis 0,9, aquades. Bahan untuk penapisan fitokimia adalah Etanol 70 , Kloroform, Asetat Anhidrida, Asam Sulfat, Asam Klorida Pekat, Asam Klorida 2N, Besi III Klorida, Serbuk Magnesium, Pereaksi Dragendorff, Pereaksi Mayer. 18 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.3. Hewan Uji

Untuk penelitian antiinflamasi metode induksi karagenan digunakan hewan uji tikus putih jantan galur Sprague Dawley SD dengan berat badan berkisar antara 170-230 gram yang berumur 3-4 bulan yang diperoleh dari Animal Facility and Modeling Provider Bogor. 3.4. Prosedur Kerja 3.4.1. Pengujian Karakteristik Ekstrak 1. Organoleptis Ekstrak dideskripsikan dengan menggunakan panca indera untuk mengetahui bentuk, warna, bau dan rasa. 2. Uji Kadar Air Penetapan kadar air dilakukan dengan cara destilasi toluena. Toluena yang digunakan dijenuhkan dengan air terlebih dahulu, setelah dikocok didiamkan, kedua lapisan air dan toluena akan memisah, lapisan air dibuang. Sebanyak 10 g ekstrak yang ditimbang dengan seksama dimasukkan kedalam labu alas bulat dan ditambahkan toluena yang telah dijenuhkan dengan air. Alat dipasang dan toluena dituangkan kedalam tabung penerima melalui pendingin. Labu dipanaskan hati-hati selama 100 menit, setelah toluena mulai mendidih, penyulingan diatur 2 tetesdetik, lalu 4 tetesdetik. Setelah semua toluena mendidih, pendingin dicuci dengan toluena sambil dibersihkan dengan sikat kecil dan sulingan dilanjutkan selama 5 menit. Dibiarkan tabung penerima mendingin sampai temperatur kamar. Setelah lapisan air dan toluena memisah sempurna, volume air di baca dan dihitung kadar air dalam persen terhadap berat ekstrak semula. Saifudin, Rahayu, Teruna, 2011. 3. Uji Kadar Abu Sebanyak 1,067 gram ekstrak etanol kemangi ditimbang lalu dimasukkan dalam krus silikat yang sebelumnya telah telah dipijarkan dan ditimbang. Setelah itu ekstrak dipijar perlahan-lahan dengan suhu dinaikan secara bertahap hingga 600 ± 25 C Depkes RI, 1980 dalam