BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Reaksi penetralan asidimetri dan alkalimetri melibatka titrasi basa bebas ,basa yang terbentuk karena hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dengan suatu asam standar
asidimetri.dan titrasi asam lemah bebas yang berasal dari bas lemah yang terbentuk hidrolisis garam ang berasal dari basa lemah dengan suatu basa standaralkalimetrireaksi ini melibatkan
senyawanya ion hidrogen untuk membentu air.basset,1994.
Indikator san –basa ialah zar yang dapat berubah warna dapat berubah warna apa bila PH nya lingkungannya berubah,misalnya biru brotimolBB dalam larutan asam berwarna
kuningn tetapi dalam lingkungan basa beerwarna biru,dalam asam dinamakan warna asam dari indikator kuning untuk BB,sedangkan keadaan warna yang ditunjukkan oleh basa disebut
warna basaHarjadi,1990.
Larutan baku atau larutan standar adalah larutan yang konsentrasinyan sudah diketahui,larutan volume baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan dalam
buret yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku ,larutan yanag akan ditentukan konsentrasi nya atau kadarnya,diukur volume menggunakan pipet tetes volumetri dan
ditempat dala Erlenmeyersyarifi,2011.
BAB III METODELOGI KERJA
3.1 Waktu dan Tempat Waktu dan tempat dilaksanakan praktikum ini adalah tanggal 19 Desember 2012,pukul
10.00 WIB yang bertempat di Laboratorium Ilmu Kelautan Unsyiah
3.2 Alat dan Bahan
1. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan adalah Erlenmeyer,pipet tetes,gelas kimia,sarung tangan latex
dan masker
2. Bahan-bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah soda,cuka,phenolphthalein,HCL O,1 N,methyl
orange atau methyl red,NaOH dan aquadest
3.3 Skema kerja 3.3.1 Uji positf Acidimetri
- Di tetes kan beberapa tetes indicator ke dalam larutan HCL 0,1 N
Di tambahkan larutan HCL 0,1 N
Di catat perubahan yang terjadi
3.3.2 Uji positif alkalimetri
Di tetskan beberapa tetes indikator Methyl red atau Methyl orange
Di tambahkan larutan HCL 0,1 N
Di catat perubahan warna yang terjadi
3.3.3 Penentuan kadar Na2CO3 dalam soda
Di masukkan soda sebanyak 3kg ke dalam gelas kimia
Di larutkan dalam 20 ML Aquadest
Di pindahkan ke dalam labu ukur 250 ML
Di encerkan hingga tanda batas
Di pipet sebanyak 20 ML larutan soda tersebut
Di masukkan ke dalam Erlenmeyer
Di tambahkan 2 tetes Methyl orange
Di tatrasi dengan larutan HCL 0,1 N
Di catat volume HCL yang di gunakan
3.3.4 Penetuan asam asetat dalam cuka
Di masukkan 2 g cuka ke dalam labu ukur 250 ML
Di encerkan hingga tanda batas
Di ambil sebanyak 25 ML,lalu
Di tetes kan phenolphthalein
Di titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N
Di catat jumlah warna yang terjadi
3.3.4 pembuatan dan standarisasi NaOH 0,1 N dengan HCL 0,1 N
Di buatkan NaOH 0,1 N terlebih dahulu dalam labu ukur 100 ML
Distandarkan menggunakan HCL 0,1 N
Di titrasi NaOH 0,1 N menggunakan HCL 0,1 N menggunakan indikator Methyl orangemethyl Red
Di catat volume HCL yang terpakai
Di hitung penambahan nya menggunakan rumus
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
larutan HCL + 2 tetes indikator pp + NaOH menghasilkan warna merah jambon dan pada saat proses terjadi ada endapan yang mengendap di bawah.
2 Larutan NaOH 0,1 N + 6 tetes indikator metyl red + HCL 0,1 N dan menghasilkan warna merah bata
3 pada percobaan ini ditambahkan 3g soda + 20 ml air di masukkan kedalam labu ukur 250, dan ciri kadarnya dengan menggunakan rumus:
600 mg NaHCO3
NaHCO3
4 400 m
4.2Pembahasan Berdasarkan atas hasil reaksi antara analit dengan larutan standar maka analisis
volumetric di bagi menjadi titrasi netralisisasam basayang terdiri dari alkalimetri dan asidemetri.asidimetri merupakan titrasi terhadap larutan basa bebas dan larutan garam
terhidrolisis dari asam lemah.sedangkan alkalimetri merupakan titrasi terhadap larutan asam bebas dan larutan garam terhidrolisis dari basa lemah
Laporan Praktikum
ANALISA KULITATIF ION CL
-
DENGAN METODE MOHR
DI S
U S
U N
OLEH : NAMA : MAULIDIN
NIM : 1111101010087
JURUSAN ILMU KELAUTAN KOORDINATORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM-BANDA ACEH
2012
Asisten Praktikan
Nana delina Maulidin
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Konsentrasi ion klorida dalam suatu larutan dapat ditentukan dengan cara titrasi dengan
larutan standar perak nitrat. Endapan putih perak klorida akan terbentuk selama proses titrasi berlangsung dan digunakan indikator larutan kalium kromat encer. Setelah semua ion klorida
mengendap maka kelebihan ion Ag
+
pada saat titik akhir titrasi dicapai akan bereaksi dengan indikator mmbentuk endapan coklat kemerahan Ag
2
CrO
4
. Prosedur ini disebut sebagai titrasi argentometri dengan metode Mohr. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Ag
+ aq
+ Cl
- aq
AgCl
s
endapan putih Ag
+ aq
+ CrO
4 2-
aq
Ag
2
CrO
4s
coklat kemerahan Penggunaan metode Mohr sangat terbatas jika dibandingkan dengan metode Volhard dan
Fajans dimana dengan metode ini hanya dapat dipakai untuk menentukan konsentrasi ion Cl
-
, CN
-
dan Br
-
. Titrasi Argentometrii dengan metode Mohr banyak dipakai untuk menentukan kandungan klorida dalam berbagai contoh air, misalnya air sungai, air laut, air sumur, air hasil
pengolahan industri sabun dan sebagainya. Yang perlu diperhatikan dalam melakukan titrasi dengan metode Mohr adalah titrasi
dilakukan dengan kondisi larutan berada pada pH dengan kisaran 7-10 disebabkan ion kromat adalah basa konjugasi dari asam kromat.
1.2. Tujuan Praktikum Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari metode analisis kualitatif suatu ion
Cl
-
menggunakan metode Mohr.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Argentometri merupakan analisa kuantitatif volumetric dengan larutan standar AgNO3 berdasarkan endapan,argentometri digunakan untuk menentukan kadar suatu untuk
dalam titrasi yang melibatkan garam perak dengan indikator yang sesuai,kegunaan analisa argentometri ini adalah menentukan kadar kalogenida misalnya cl- yang terkandung dalam
sampel sehingga berguna untuk aseanografisoebagjo,2000. Pembentukan dari sebuah endapan berwarna metode mohr menggunakan ion kromat
crO42- untuk mengendapkan Ag2crO4 coklat,titrasi mohr terbatas pada larutan,larutan ini bernilai PH nya 6-10.Dalam larutan –larutan yang lebih alkali,perak oksida mengendap dalam
larutam –larutan asam underwood,1994. Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan
bromida dalam suasana netral dengan larutan baku perak nitrat fengan penambahan larutan kalium kromat sebagai indikator. Pada permulaan titrasi
akan terjadi endapan perak klorida dan setelah tercapai titik ekuivalen, maka penambahan sedikit perak nitrat akan bereaksi dengan kromat dengan
membentuk endapan perak kromat yang berwarna merah Gandjar, 2007. Akibat nya lebih banyak NH
4
CNS diperlukan sehingga dengan CL
-
seakan-akan lebih rendah.kesalahan ini dapat dikurangi dengan mengeluarkan endapan AgCL sebelum titrasi balik
berlangsung atau menambahkan sedikit Nitro benzene akan memperlambat reaksi.hal ini dapat di hindari jika FeNO
3
dan sedikit NH
4
CHS yang diketahui ditambahkan dulu ke larutan bersama-
sama HNO
3
kemudian campuran tersebut di titrasi dengan AgNO
3
sampai warna hilang Vogel,1990.
BAB III METODE KERJA