Kromatografi adalah cara pemisahan campuran zat-zat yang komponen-komponen yang akan dipisahkan didistribusikan antara dua fase: fase stasioner fase diam dan fase mobil fase
bergerak. Fase stasioner cenderung menahan komponen dalam campuran sedangkan fase mobil cenderung menghanyutkannya. Pada kromatografi lapis tipis KLT, KLT berperan sebagai fase
stasioner sedangkan pelarut berperan sebagai fase mobil
Hardjono,1985.
Kromatografi adalah prinsip pemisahan campuran senyawa atas komponem-komponem dasar perbedaan migrasi masing-masing komponem di antara dua fase, fase diam dan fase
gerak.perbedaan kromatografi dapat di sebabkan oleh masing-masing komponem yang di serapHardjadi,2000.
Kromatografi lapisan tipis atau TLC,seperti halnya kromatografi murah dan mudah di di lakukan,kromatografi ini mempunyai keunggulan dari segi kecepatan dari kertas kromatogra-
Fi,proses kromatografi lapisan tipis membutuhkan hanya setengah jam saja,sedangkan permisahan yang umum pada kertas membutuhkan waktu beberapa jam.TLC sangat terkenal dan
rutin digunakan di berbagai laboratorium,maka pemisahannya adalah lapisan dengan ketebalan sekitar 0,1 sampai 0,3 mm Underwood,2002
BAB 3 METODOLOGI KERJA
3.1 Waktu dan tempat Waktu pratikum di mulai dari jam 08:00 sampai jam 10:00. Dan tempat pratikum di
lakukan di laboratorium ilmu kelautan dan perikanan. 3.2 Alat dan bahan
Adapun Alat-alat yang di gunakan pada pratikum kali ini adalah KLT, chamber, kertas saring, pipet tetes, gelas kimia, sarung tangan latex dan masker.
Adapun Bahan-bahan yang di gunakan pada pratikum kali ini Bunga merak Caesalpinia pulcherrima, butanol, asam asetat, HCL pekat, metanol, aquadest.
3.3 cara kerja
Sediakan chamber yang berisi pengelusi butanol: Asam asetat: air 4:1:5
Ekstrak sampel bunga menggunakan sedikt methanol ditambah HCl
pekat 99:1
Totolkan ekstrak sampel pada kertas saring
KLT dimasukkan kedalam chamber
Dibiaskan pelarut sampai pada garis atas
Dikeluarkan KLT dari chamber lalu dimasukkan kedalam chamber yang berisi uap ammonia NH
3
Jenuh
Diperhatikan warna yang timbul dan hitung RF nya dengan menggunakan rumus.
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan No
Bahan Setelah reaksi
1. Bunga
merah,bunga ungu.
Larutan chamber,Kertas KLT.
4.
2 pembahasan Kromatografi adalah cara pemisahan campuran komponen-komponen zat yang akan di
pisahkan didistribusikan antara dua fase:fase stationerfase diamdan fase mobilfase gerak.fase stationer cenderung menahan komponen dalam campuran sedangkan fase mobil cenderung
menghanyutkannya.pada Kromatografi lapis tipisKLT,KLT berperan sebagai fase stationer sedangkan pelrut berperan sebagai fase mobil.
Pada praktikum kromatografi lapis tipis analisa zat warna bunga dengan warna mencolok .Disini kami menggunakan dua macam sampel bunga, bunga yan petama merah dan bunga yang
kedua ungu.disini kami juga menggunakan bahan lain yaitu methanol,HLC pekat , larutan chamber serta kertas KLT. Bunga yang berwarna merah yang telah dihancur kan kemudian
ditambahkan methanol dan HCL pekat ,bunga yang berwarna ungu juga dihancurkan kemudian ditambahkan metanol dan ditambahkan HCL pekat. Setelah itu ditotolkan pada kertsa
KLT sebelah
kanan dtotol bunga yang berwarna merah,sebelah kiri ditotolkan bunga yang berwarna ungu.dan di masukkan kedalam larutan chamber.larutan chamber yaitu gabungan air ditambah methanol
dan ditambah asam asetat.pada sampel bunga ungu hasilnya terjadi oksosi atau penyerapan sehingga menyebabkan hilang warna.sedang kan pada sampel bunnga yang brwarna merah hasilnya tidak terjadi
oksosi atau penyerapan sehingga warna tidak hilang nya warna. Dan nilai jarak noda 3,jarak pelarut. Rf =
jarak noda jarak pelarut. 36= 0,6 jadi nilai Rf nya 0,6.
BAB V PENUTUP