Evaluasi Strategi Ustadz Arifin Ilham

Menurut penelitian yang dilakukan penulis, karena jam terbang Ustadz Arifin yang sangat tinggi, hampir jarang ditemui permasalahan-permasalahan yang berarti bagi beliau. Terutama dari segi materi ceramah, cotohnya saja hanya dengan melihat mad’u seperti apa ia bisa tau materi dakwah apa yang sesuai dengan mad’u nya. Hal itu tidak heran karena beliau sudah memiliki banyak judul ceramah dan juga ia banyak menulis buku. Seperti yang diungkapkan beliau kepada penulis. “Kalo kendaraan apa ga ada, semua nyaman. Bahan itu kan sudah dipersiapkan dari awal, abang menulis buku kan banyak, judul ceramah udah seribu lebih, liat aja di facebook tuh jadi kalo sekarang udah ga menyiapkan lagi. Sudah ngeliat mukanya udah tau nih oooh ini kematian giiitu orang tua semua jama’ah nya judulnya alam kubur. Kalo ngeliat kaya antum itu lain lagi judulnya yaaa generasi Q ur’anniyah.” 64 Adapun kesulitan-kesulitas yang ditemui Ustadz Arifin biasanya hanya kesulitan yang berhubungan dengan teknis saja, Ustadz Arifin mengungkapkan: “Kesulitan itu biasanya teknis. Misalnya suatu daerah itu sambutannya 10 orang gitu di kampung, namanya RT sambutan, RW sambutan, lurah sambutan, camat sambutan jadi acara sambutannya banyak banget. Pegel itu nungguin gitu itu. Kemudian MC yang kadang-kadang kaya penceramah. Mc itu ya mc dia hanya membuka jalan tapi dia yang kaya penceramahnya, panjang bener, pake puisi-puisi, pake ceramah lagi, sekalian aja berceramah dia. Kemudian terlambat waktu, mulai jam 9 ternyata kita sudah datang eh jam 11 baru mulai. Itu teknis sekali bagi abang kesulitan itu. ” 65 Menurut pengamatan penulis, kesulitan yang banyak ditemui Ustadz Arifin adalah hal teknis saja seperti telatnya dimulai acara meskipun beliau sudah datang tepat waktu. Dan hal yang biasanya ia temui di suatu daerah yaitu banyaknya tokoh-tokoh masyarakat di suatu daerah yang memberi sambutan, seperti ketua 64 Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober 2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham. 65 Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober 2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham. RT, ketua RW, dan sebagainya. Hal itu dilakukan karena para tokoh-tokoh yang memberi sambutan seakan terlihat “gila” hormat, atau butuh apresiasi yang tinggi karena telah mendatangkan da’i kondang di daerahnya. Selain para tokoh masyarakat tersebut, hambatan juga ditemui pada diri Master Ceremony MC, biasnya MC lupa dengan tugas sebenarnya yang hanya membuka jalan, dan mengarahkan acara. Tapi terkadang beberapa MC tampak seperti penceramah sebenarnya, dengan bersikap bercerita panjang seperti ceramah, dengan menggunakan puisi-puisi dan sebagainya.

4. Tujuan dakwah

Seperti pembahasan pada bab sebelumnya bahwa strategi dakwah merupakan perpaduan dari perencanaan planning, metode dan taktik untuk mencapai tujuan dakwah. Dan berdasarkan pengamatan penulis dari hasil wawancara Ustadz Arifin Ilham bahwa tujuan dakwah beliau tidak hanya untuk membuat orang bertaubat melainkan agar orang yang mendengar ceramahnya menjadi juru dakwah lagi. Beliau mengungkapkan: “Bagaimana juru dakwah itu mengolah orang yang di dakwahi-nya bukan hanya bertobat tapi menjadi juru dakwah lagi. Annajih Mamunannajih orang itu disebut sukses bila bisa membuat orang lain sukses karena Allah makanya tidak hanya anfi dalam medan dakwah, selesai itu masih berlanjut do’aaa karena itu pendekatan yang luar biasa makanya tadi dengarkan selalu mendoakan jemaah zikir padahal kita bersama disitu. Dalam sholat malam mendoakan jemaah zikir, dalam makan keluarga doakan jemaah zikir mendoakan mujahidin subuh-subuh liat kan tadi bagaimana mana ada cari masjid doa’in mujahidin. Itu dari tahun 94 Allah manshur mujahidin di Iraq Allah menjadikan mujahidin” 66 66 Wawancara peneliti dengan Ustadz Muhammad Arifin Ilham, pada tanggal 22 Oktober 2014, di rumah Ustadz Muhammad Arifin Ilham. Jadi penulis memahami bahwa tujuan dakwah dari seorang da’i dapat dibilang sukses atau berhasil apabila dapat membuat orang lain yang mendengar ceramahnya sukses juga karena Allah. Sukses yang dimaksud Ustadz Arifin Ilham disini bukan hanya sukses karena bertaubat saja melainkan dapat menjadi juru dakwah lagi bagi orang lain. 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penilitian yang penulis lakukan tentang Strategi Dakwah Ustadz Muhammad Arifin Ilham di Kalangan Masyarakat Kota, penulis dapat menghasilkan kesimpulan akhir dari penulisan karya ilmiah ini yaitu sebagai berikut: Bebicara tentang dakwah adalah berbicara tentang komunikasi, karena komunikasi merupakan kegiatan informatif, yakni agar orang lain mengerti dan memahami kegiatan persuasif, menerima paham atau keyakinan, melakukan paham atau keyakinan, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu dalam menjalankan kegiatan yang bersifat mengajak diperlukan sebuah strategi. Strategi dakwah merupakan perpaduan dari rencana planning, metode dan taktik untuk mencapai tujuan dakwah. Dalam mencapai tujuan tersebut dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang matang baik teknik maupun taktik yang harus dilakukan seorang da’i dalam mencapai tujuan dakwahnya. Sesuai dengan metode dakwah yang ada di dalam ayat suci al- Qur’an tepatnya di surah an-Nahl ayat125 yang berbunyi: َّإ نسْحأ يه يتَلاّ ْم ْلداج ةنسحْلا ة عْ مْلا ةمْكحْلاّ كِّر ليبس ىلإ ْدا ْنع َلض ْنمّ ملْعأ ه كَّر نيدتْ مْلاّ ملْعأ ه هليبس Artinya : “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Penulis memahami metode dakwah yang terdapat dalam al- Qur’an terbagi menjadi tiga; Bil- Hikmah, mau’idzah al-Hasanah, dan al-Mujadalah. Namun Ustadz Arifin Ilham dalam menjalankan aktivitas dakwahnya di kalangan masyarakat kota lebih menekan pada penggunaan metode Bil-Hikmah dan mau’idzah al-Hasanah. Karena ucapan-ucapan yang beliau sampaikan tepat dan benar sehingga dapat menyelaraskan dengan kondisi objektif mad’u, dan beliau mampu memberikan nasihat kepada orang lain dengan cara yang baik, dengan bahasa yang baik, yang dapat menyentuh hati, yang berkenan di hati serta memberikan kenyamanan kepada orang lain tanpa membuat mad’unya merasa tersinggung. Mengingat ciri masyarakat kota yang cara berfikir rasional, maka Ustadz Arifin Ilham mampu menggunakan bahasa yang cocok untuk dipahami serta menggunakan dalil aml yang jarang digunakan oleh da’i lain pada tiap ceramahnya. Selain itu pentingnya faktor waktu yang berjalan begitu cepat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan bagi masyarakat kota. Tidak hanya membuat