Prinsip-Prinsip Strategi Dakwah Strategi Dakwah
tidak membiarkan Ka’bah direnofasi dari pondasi buatan Nabi Ibrahim karena menghindari fitnah kaum yang baru menetas dari kehidupan jahiliyah.
Ketiga, menjinakkan hati. Dilakukan dengan memberi maaf ketika dihina, berbuatbaik ketika disakiti, bersikap lembut ketika dikasari dan bersabar ketika
dizhalimi. Cemoohan dibalas dengan kesabaran, tergesa-gesa dibalas dengan kehati-hatian. Itulah cara penting yang dapat menarik penerima dakwah
audience ke dalam Islam dan membuat iman mereka mantap. Dengan cara-cara tersebut Nabi SAW mampu menyatukan hati para sahabat disekitarnya. Mereka
bukan saja sangat mencintai beliau tetapi juga ikut menjaga dan membela beliau dalam dakwahnya.
Lalu berikutnya, pada saat memberi nasihat, jangan menunjuk langsung kepada orangnya, tetapi berbicara pada sasaran umum. Misalnya apabila seorang
da’i dihadapkan dengan mad’u yang terdiri dari golongan atas dan ia ingin memberikan ceramahnya tentang korupsi maka pandai-
pandai lah seorang da’i dalam memilih contoh kasus yang akan disampaikannya.
Bentuk dalam menentukan strategi dakwah kelima, memberikan sarana yang dapat mengantarkan seorang pada tujuannya. Keenam, s
eorang da’i harus siap menjawab berbagai pertanyaan, setiap pertanyaan sebaiknya dijawab secara rinci
dan jelas sehingga orang bertanya merasa puas.