Gambar 2.7 Motor Starter Reduksi Sullivan, 1998: 4
c. Rangkaian Sistem Starter Reduksi
Gambar 2.8 Sistem Starter pada Kendaraan Sullivan,1998: 1 Cara kerja motor starter ada 3 tahap.
a. Kunci kontak pada posisi “START”
Perhatikan gambar 2.9 dan gambar 2.10, “apabila kunci kontak diputar ke posisi START, maka terminal 50 dilalui arus listrik dari baterai ke hold-in dan
pull-in ” Toyota, 1994: 15. Aliran arus pada kedua kumparan pull-in coil dan
kumparan hold-in coil menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kedua
kumparan tersebut. Sehingga menekan plunger ke kiri melawan return spring pegas pengembali.
Gambar 2.9 Aliran Kunci Kontak pada Posisi ST Toyota, 1994; 15
Karena ada aliran arus kecil dari pull-in coil yang menuju ke Field coil kumparan medan dan armature kumparan armatur, maka medan magnet yang
terbentuk di dalam field coil dan armature lemah sehingga motor starter berputar lambat.
Gambar 2.10 Aliran Arus Saat Kunci Kontak pada Posisi ST Toyota, 1994: 15
b. Pinion dan ring gear berhubungan. Perhatikan gambar 2.11 dan gambar 2.12, “apabila magnetic switch dan alur
spiral mendorong gigi pinion pada posisi dimana berkaitan penuh dengan ring gear, contact plate plat kontak menyentuh plunger membuat main swich on oleh
hubungan singkat antara terminal 30 dan C ” Toyota, 1994; 16.
Gambar 2.11 Aliran Saat Gigi Pinion Berhubungan dengan Ring Gear Toyota, 1994 : 16
Arus yang besar melalui field coil dan armature menyebabkan terjadinya medan magnet yang sangat kuat, akibatnya arus yang mengalir melalui motor
starter menjadi lebih besar yang mengakibatkan motor berputar dengan momen yang lebih besar pula. Alur spiral membantu gigi pinion berkaian lebih kuat
dengan ring gear pada saat yang sama. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50, maka tidak ada arus yang mengalir ke kumparan
pull-in coil dan kemagnetan di kumparan tersebut hilang. Plunger kemudian ditahan pada posisinya hanya dengan magnet yang dihasilkan oleh hold-in coil.
Gambar 2.12 Aliran Arus Saat Pinion dan Ring Gear Berhubungan Toyota, 1994: 16
c. Kunci kontak pada posisi “ON” Perhatikan gambar 2.13 dan gambar 2.14, “apabila kunci kontak
dikembalikan ke posisi ON, dari posisi start, maka tegangan yang diberikan ke terminal 50 akan terputus
” Toyota, 1994 : 17. Main switch akan tetap tertutup, akan tetapi sebagian arus mengalir dari terminal C ke hold-in coil melalui pull-in
coil.
Gambar 2.13 Aliran Arus Saat Kunci Kontak di Lepas Toyota, 1994: 17
Aliran arus dari terminal C ke kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil mempunyai arah yang berlawanan dan kemagnetan yang dihasilkan juga akan
berlawanan arah kutubnya sehingga terjadi demagnetisasi atau saling menghilangkan medan magnet yang terbentuk oleh kedua kumparan tersebut.
Akibatnya plunger akan kembali pada posisi semula oleh return spring. Dengan demikian, arus yang besar yang diberikan kemotor akan terputus dan bersamaan
dengan itu pula plunger akan membebaskan hubungan gigi pinion dengan ring gear.
Gambar 2.14 Aliran Arus saat Kunci Kontak pada Posisi ON Toyota, 1994: 17 Armature yang digunakan pada motor starter tipe reduksi ini mempunyai
gaya inersia yang lebih kecil bila dibandingkan dengan tipe konvensional, sehingga akan segera berhenti bila terjadi gesekan. Oleh sebab itu, motor starter
ini tidak memerlukan mekanisme pengereman seperti yang digunakan pada motor starter konvensional.
B. Hasil-Hasil Penelitian yang Relavan
Penelitian tentang penggunaan media video terhadap hasil belajar siswa juga pernah dilakukan oleh Latif, 2012: 110 dan
Putri, 2012: 326. Pada penelitian Latif, 2012: 110 yang
menggunakan video pembelajaran materi sistem stater dan
pengisisan pada kelas XI di SMK Walisongo Kaliori Rembang menunjukkan
bahwa hasil prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan 35 menjadi 75,58; dan kelas kontrol meningkat 30 menjadi 68,9.