Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI, 2009. USU Repository © 2009

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variable dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Dalam model regresi dinyatakan telah terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik yang ada tidak membentuk pola yang teratur. Dalam model regresi tidak terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik yang ada tidak membentuk pola yang tertentu dan teratur dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angkanol pada sumbu Y. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heterokedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar: Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI, 2009. USU Repository © 2009 Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Sumber: Data yang diolah penulis, 2009 Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga layak dipakai untuk memprediksi rentabilitas ekonomis pada perusahaan dagang dengan variable independen perputaran persediaan.

3. Uji Autokorelasi

Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI, 2009. USU Repository © 2009 Pengujian aotukorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya dengan model regresi. Autokorelasi menunjukkan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada data yang tersusun, baik berupa data cross sectional atau time series. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat, sehingga model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian Durbin Watson DW. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Ghozali 2005: 96 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.7 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi No decision dl ≤ d ≤ du Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI, 2009. USU Repository © 2009 positif Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 − dl d 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 − du ≤ d ≤ 4 − dl Tidak ada korelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 − du Berikut ini hasil uji Durbin Watson dengan menggunakan program SPSS versi 16: Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .307 a .094 .070 5.75788 2.259 a. Predictors: Constant, ITO b. Dependent Variable: RE Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistic Durbin Watson Dw sebesar 2.259, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi 5, jumlah sample n = 39, dan jumlah variable independen k = 1, maka berdasarkan tabel Durbin Watson didapat nilai batas atas du sebesar 1.540 dan nilai batas bawah dl sebesar 1.433. Oleh karena itu, nilai Dw lebih besar dari 1.540 dan lebih kecil dari Josephine H.S : Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI, 2009. USU Repository © 2009 4-1.540 du d 4 – du. Dengan demikian, dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positf maupun negatif.

D. Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

18 94 84

Pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia (bei)

7 125 98

Pengaruh Perputaran Piutang dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

15 110 86

Pengaruh Perputaran piutang dan Perputaran persediaan Terhadap Rentabilitas ekonomis Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

20 278 94

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 3 106

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

10 68 112

BAB II - Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 19

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 11

Pengaruh perputaran kas dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di bursa efek indonesia (bei)

1 5 12

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 22