15
meningkatkan jumlah pendapatan zakat yang diterima, BAZDA Kota Depok menganggap perlu adanya regulasi lain selain undang-undang No.38 tahun
1999 yang lebih mengikat umumnya kepada masyarakat Kota Depok dan khususnya kepada para Pegawai Negeri Sipil yang ada dilingkungan kota
Depok. Regulasi tambahan tersebut dimaksudkan agar kepada setiap PNS yang ada di Kota Depok dapat langsung dipotong gajinya untuk disisihkan
membayar zakat, sebagai bentuk dari zakat profesi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis angkat adalah
penelitian keduanya sama-sama membahas penerapan UU mengenai zakat. Namun terdapat pula perbedaannya yaitu dalam hal substansi yang dibahas.
Dalam penelitian yang penulis angkat, penulis membahas respon Laz terhadap UU No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Selain itu terdapat juga
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis angkat, yaitu dari metode penelitian yang digunakan.
G. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan pada skripsi ini berpedoman dan disesuaikan dengan kaidah-kaidah penulisan skripsi pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi”
yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.
16
H. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan kemudahan dalam hal pembahasan dan penulisan skripsi ini, maka penulis membaginya menjadi 5 bab. Adapun rinciannya adalah
sebagai berikut: BAB I
Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian dan teknik penulisan yang digunakan, tinjauan pustaka terdahulu.
BAB II Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa teori-teori yang berkaitan dengan judul skripsi ini. Diantaranya tentang zakat dan
pengelolaan zakat. BAB III Profil Lazis PP Muhammadiyah Pada bab ini penulis akan memaparkan
tentang gambaran umum lembaga amil zakat Muhammadiyah, meliputi sejarah, visi misi, struktural organisasi, serta produk-produk yang ada di
lembaga tersebut. BAB IV Bab ini akan menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas
secara terperinci. BAB V Bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang didapat dari hasil
penelitian serta beberapa saran yang akan ditujukan kepada para pihak terkait dan berkepentingan dengan tema yang diteliti.
17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Zakat
1. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat
Secara etimologis kata zakat berasal dari kata dasar zaka yang berartisuci, berkembang, tumbuh, bersih, baik. Tetapi yang terkuat kata zaka
berartibertambah dan tumbuh sehingga bisa dikatakan tanaman itu zaka artinyatumbuh, sedangkan tiap sesuatu yang tumbuh disebut zaka artinya
bertambah.
12
Secara terminologis zakat didefenisikan sebagai bagian tertentu dari sebagian harta yang diwajibkan Allah SWT untuk sejumlah orang yang
berhak menerimanya, dengan syarat tertentu pula.
13
Adapun Mahmud Saltut sebagaimana yang dijelaskan oleh A. Rahman mendefenisikan zakat sebagai
ibadah kebendaan yang diwajibkan oleh Allah SWT, agar orang kaya menolong orang yang miskin dengan sesuatu yang dapat menutupi kebutuhan
pokoknya.
14
12
Ali Yafie, Menggagas Fiqh Sosial dari Soal Lingkungan Hidup, Asuransi hingga Ukhuwah, Bandung: Mizan, 1995, h. 231.
13
Didin Hafidhudin, Agar Harta Berkah dan Bertambah, Jakarta: Gema Insani, 2007, h. 108.
14
A. Rahman Ritonga dan Zainudin, Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, h. 171.