Reog Ponorogo Penggunaan Ekspresi Budaya Tradisional Yang Menyimpang

mengklaim Reog Ponorogo. Kesenian itu dibawa rakyat Jawa yang merantau ke Malaysia. 66 Setelah ditelusuri dengan cermat oleh Dinas Pariwisata Seni Budaya Pemkab Ponorogo terhadap gambar kesenian Barongan pada website kementrian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Negeri Jiran Malaysia, ternyata terdapat banyak kesamaan dengan Reog asli Ponorogo. Pemerintah Kabupaten Ponorogo sendiri telah mendaftarkan tarian reog Ponorogo sebagai hak cipta milik Kabupaten Ponorogo yang tercatat dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004 dan diketahui langsung oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Adanya informasi yang didapat dari salah satu situs internet milik Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia yang menyebutkan bahwa kesenian reog Ponorogo adalah milik Pemerintah Malaysia sempat membuat resah warga Ponorogo. 67

1. Reog Ponorogo

Kesenian Reog Ponorogo di Indonesia sudah ada sejak zaman Kerajaan Bantarangin. Kerajaan ini terletak di desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Ponorogo. Menurut bukti-bukti tertulis yang berada di Leiden, Belanda, kesenian khas Ponorogo ini dipetik dari hikayat Raja Bantarangin, Prabu Klana Sewandana yang mengirim utusannya dipimpin 66 Ibid. 67 “Barongan Malaysia Hasil Jiplakan Reog Ponorogo”, artikel diakses pada 12 Mei 2015 dari, http:www.kabarindonesia.comberita.php?pil=12dn=20071124004938 Pujangga Anom untuk meminang Dewi Sangga Langit, putri Prabu Lembu Amijaya. 68 “Reog” atau “Reyog” berasal dari kata “Riyet” atau kondisi bangunan yang hampir rubuh, dan suara gamelan reog yang bergemuruh itulah yang diidentikan dengan suara “bata rubuh” Soetaryo, 1960, Poerwijoyo, 1985. 69 Tarian Reog menampilkan sosok penari yang memakai topeng raksasa T = 240 cm, L = 190 cm berwujud kepala seekor macan dengan seekor merak yang bertengger di atasnya lengkap dengan bulu-bulu ekornya yang disusun menjulang ke atas dhadhak merak, ditambah para penari perempuan yang memerankan sosok perajurit berkuda jathilan, penari-penari laki-laki berbadan gempal berseragam hitam, berhias kumis dan cambang yang lebat warok, seorang penari yang mengenakan topeng berwarna merah, berhidung mancung, kumis tipis, lengkap dengan mahkota seorang raja Prabu Klono Sewandono yang didampingi oleh patihnya yang diperankan oleh penari yang juga bertopeng merah dengan hidung besar, mata melotot, mulut lebar, dan rambut jabrig Patih Bujangganong. Sementara itu dari belakang panggung terdengar suara gamelan dan teriakan-teriakan atau suara menyerupai geraman macan dari para “supporter” reog yang juga berbaju, celana, dan ikat kepala hitam 68 Djito Patiatmodjo, Lahir di Ponorogo Coba di Klaim Tetangga, artikel diakses pada 10 Februari 2015, suara merdeka; http:www.suaramerdeka.comharian071130nas02.html , 69 Muhammad Zamzam Fauzannafi, Reog Ponorogo Menari Di Antara Dominasi Dan Keragaman, Yogyakarta: Kepel Press, 2005, h. 15. senggakan. Apabila ditambah dengan para penabuh gamelan dan para senggakan jumlah keseluruhan pemain reog yang tampil di atas panggung yang luas sekitar 30 x 20 m bisa mencapai 50 orang. 70

2. Angklung

Dokumen yang terkait

Perlindungan hukum ekspresi budaya tradisional untuk kepentingan komersial berdasarkan undang-undang nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta

18 54 87

Perlindungan Hukum Pemegang Hak Terkait Terhadap Penggandaan Hak Cipta Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

0 25 113

Perlindungan Hukum Ekspresi Budaya Tradisional Oleh Negara Sebagai Pemegang Hak Cipta Kekayaan Intelektual Komunal Masyarakat Sulawesi Tenggara Dikaitkan Dengan Hak Ekonomi Berdasarkan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.

3 5 24

Perlindungan Hak Cipta atas Penyewaan Buku Tanpa Izin Secara Komersial oleh Taman Bacaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.

0 0 1

Perlindungan Hukum Pemegang Hak Terkait Terhadap Penggandaan Hak Cipta Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

0 0 7

Perlindungan Hukum Pemegang Hak Terkait Terhadap Penggandaan Hak Cipta Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

0 0 1

Perlindungan Hukum Pemegang Hak Terkait Terhadap Penggandaan Hak Cipta Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

0 0 18

Perlindungan Hukum Pemegang Hak Terkait Terhadap Penggandaan Hak Cipta Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

0 0 42

Perlindungan Hukum Pemegang Hak Terkait Terhadap Penggandaan Hak Cipta Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

0 0 4

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL PADA UPACARA SEDEKAH KAMPUNG DITINJAU DARI PASAL 38 UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA DIKABUPATEN BANGKA BARAT

0 0 14