Hasil Belajar Siswa TINJAUAN PUSTAKA

pengetahuan dan pemahaman pada suatu fakta, konsep, prinsip, aturan, keterampilan, dan pemecahan masalah. Menurut Uno 2012: 139-140 ranah kognitif adalah ranah yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ketingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi. Ranah kognitif terdiri dari enam tingkatan yang secara hirarkis berurut dari yang paling rendah pengetahuan sampai ke yang paling tinggi evaluasi. Tingkatan tersebut antara lain: 1 tingkat pengetahuan knowledge, yaitu kemampuan seseorang dalam menghafal, mengingat kembali, atau mengulang kembali pengetahuan yang pernah diterimanya; 2 tingkat pemahaman comprehension, diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya; 3 tingkat penerapan application, diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan untuk memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari- hari; 4 tingkat analisis analysis, yaitu sebagai kemampuan seseorang dalam merinci dan membandingkan data yang rumit serta mengklasifikasikan menjadi beberapa kategori dengan tujuan agar dapat menghubungkan dengan data-data yang lain; 5 tingkat sisntesis synthesis, yakni sebagai kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh; 6 tingkat evaluasi evaluation, yakni sebagai kemampuan seseorang dalam membuat perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria atau pengetahuan yang dimiliki. Hal tersebut serupa dengan yang dinyatakan oleh Bloom dalam Jufri, 2013: 60-64 yakni kategori hasil belajar kognitif dan implikasinya yang dijelaskan dalam Tabel 2. Tabel 2. Ranah Kognitif menurut Bloom Kategori hasil belajar Implikasi 1. Knowledge - Memilih, menyeleksi, menyebutkan - Kemampuan mengingat fakta-fakta - Kemampuan menghafal rumus, definisi, prinsip, prosedur - Dapat mendeskripsikan 2. Comprehension - Mampu menerjemahkan pemahaman terjemahan - Mampu menafsirkan, mendeskripsikan secara verbal - Pemahaman ekstrapolasi - Mampu membuat estimasi 3. Application - Kemampuan menerapkan materi pelajaran dalamsituasi baru - Kemampuan menetapkan prinsip atau generalisasi pada situasi baru - Dapat menyusun problema-problema sehingga dapat menetapkan generalisasi - Dapat mengenali hal-hal yang menyimpang dari prinsip dan generalisasi - Dapat mengenali fenomena baru dari prinsip dan generalisasi - Dapat menentukan tindakan tertentu berdasarkan prinsip dan generalisasi 4. Analysis - Dapat memisah-misahkan suatu integritas menjadi unsur-unsur, menghubungkan antarunsur, dan mengorganisasikan prinsip- prinsip - Dapat mengklasifikasikan prinsip-prinsip - Dapat meramalkan sifat-sifat khusus tertentu - Meramalkan kualitaskondisi - Mengetengahkan pola tata hubungan, atau sebab-akibat - Mengenal pola dan prinsip-prinsip organisasi materi yang dihadapi - Meramalkan dasar sudut pandangan atau rangka acuan dari materi 5. Synthesis - Menyatukan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi satu keseluruhan - Dapat menemukan hubungan yang unik - Dapat merencanakan langkah yang kongkrit - Dapat mengabstraksikan suatu gejala, hipotesa, hasil penelitian, dan sebagainya 6. Evaluation - Mendeterminasi - Evaluasi tentang ketetapan suatu karyadokumen kriteria internal - Menentukan nilaisudut pandang yang dipakai dalam mengambil keputusan kritria internal - Membandingkan karya-karya yang relevan eksternal - Mengevaluasi suatu karya denga kriteria eksternal - Membandingkan dengan sejumlah karya dengan sejumlah kriteria eksternal Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Djamarah 2008: 176-177 menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses serta hasil belajar. Faktor utamanya adalah faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar yang mempengaruhi proses serta hasil belajar meliputi lingkungan serta instrumental. Lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan alami serta lingkungan sosial budaya. Faktor instrumental antara lain kurikulum, program, sarana dan fasilitas, serta guru. Sedangkan untuk faktor dalam yang mempengaruhi proses dan hasil belajar antara lain fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis meliputi kondisi fisiologis dan kondisi pancaindra. Sedangkan faktor psikologis antara lain minat, kecerdasan, bakat, motivasi serta kemampuan kognitif. Sesuai dengan tujuannya penilaian yang digunakan dikelas bias dikategorikan menjadi dua, yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif merupakan bagian integral dari proses pembelajaran peserta didik yang digunakan untuk memperoleh umpan balik dari peserta didik untuk memperkuat proses pembelajaran dan untuk membantu tenaga pendidik menentukan strategi pembelajaran yang lebih tepat. Penilaian formatif dapat dilakukan melalui tugas-tugas, ulangan singkat kuis, ulangan harian, dan atau tugas kegiatan praktik. Penilaian ini bertujuan untuk memperbaiki strategi pembelajaran. Penilaian sumatif dilakukan pada akhir blok pelajaran untuk member indikasi tingkat pencapaian belajar peserta didik atau kompetensi dasar yang dicapai peserta didik. Bentuk soal ulangan sumatif bias berupa pilihan ganda, uraian objektif, uraian bebas, dan tes praktik Kunandar, 2011: 386. Beberapa tes yang dilakukan guru untuk menilai keberhasilan siswa, diantaranya: uji blok, ulangan harian, tes lisan saat pembelajaran berlangsung, tes mid semester dan tes akhir semester. Hasil dari tes tersebut berupa nilai yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran yang terjadi. Tes ini dibuat oleh guru berkaitan dengan materi yang telah diajarkan. Setiap kegiatan belajar akan berakhir dengan hasil belajar. Bahan mentah hasil belajar terwujud dalam lembar jawaban soal ulangan dan karya atau benda. Bagi guru, hasil belajar siswa di kelasnya berguna untuk melakukan perbaikan tindak mengajar atau evaluasi. Bagi siswa, hasil belajar tersebut berguna untuk memperbaiki cara-cara belajar lebih lanjut Arikunto, 2008: 253.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada semester Genap Tahun Pelajaran 20142015, yaitu pada bulan Maret bertempat di SMP Nusantara Bandar Lampung.

B. Populasi dan Sampel penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP Nusantara Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20142015 yang terdiri dari lima kelas. Dari seluruh populasi yang ada diambil dua kelas sebagai sampel penelitian dengan cara purposive sampling Sukardi, 2008: 64. Terpilih kelas VII C dengan jumlah siswa 34 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan model PBL dan kelas VII A dengan jumlah siswa 34 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan menggunakan metode diskusi.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest kelompok non ekuivalen. Baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model PBL, sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan metode diskusi. Kedua kelas diberi pretest dan posttest yang sama kemudian hasil pretest dan posttestpada kedua kelompok subjek dibandingkan. Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut: Keterangan: I = Kelas eksperimen kelas VII C II = Kelas kontrol kelas VII A X = Perlakuan di kelas eksperimen dengan model PBL C = Perlakuan di kelas kontrol dengan metode diskusi O1 = Pretest O2 = Posttest O3 = Paper Gambar 3. Desain penelitian pretest-posttest kelompok non ekuivalen

D. Prosedur penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah tahap tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah sebagai berikut: Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Paper I O1 X O2 O3 II O1 C O2 O3 a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan observasi ke SMP Nusantara Bandar Lampung, tempat diadakannya penelitian. b. Mengadakan observasi dan wawancara di SMP Nusantara Bandar Lampung untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang menjadi subjek penelitian. c. Mengambil dua kelas sebagai sampel secara acak. d. Mengambil data yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kelompok. e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, dan Lembar Kerja Siswa untuk setiap pertemuan. f. Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretest dan posttest. g. Membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi keterampilan berkomunikasi tertulis siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran PBL untuk kelas eksperimen dan metode diskusi untuk kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. 1 Kelas Eksperimen Pembelajaran dengan model pembelajaran PBL

a. Kegiatan Awal

1. Siswa mengerjakan pretest dalam bentuk uraian untuk materi pokok peran manusia dalam pengelolaan lingkungan, untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa sebelum menerima materi pokok peran manusia dalam pengelolaan lingkungan. 2. Apersepsi: a Pertemuan 1 : Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menyajikan gambar sungai yang kotor dan banyak sampah menumpuk. Kemudian guru memberikan pertanyaan “Apakah dampak yang ditimbulkan dari pemandangan yang terlihat pada gambar?” b Pertemuan 2 : Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan menyajikan gambar orang-orang yang sedang melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar. Kemudian guru memberikan pertanyaan. “Apakah manfaat dari ke giatan yang terlihat pada gambar?” 3. Motivasi : a Pertemuan 1 : Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui berbagai macam pencemaran lingkungan, dampak yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan tersebut, sehingga kita dapat berusaha untuk menjaga lingkungan di sekitar kita. b Pertemuan 2 : Dengan mempelajari materi ini kita dapat mengetahui berbagai macam upaya agar dapat menjaga lingkungan tetap bersih, sehingga lingkungan tidak

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

0 3 53

EFEKTIVITAS LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 52

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM TULISAN ARGUMENTATIF SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Ekperimen pada Siswa Kelas VII SMP Satya Dharma

2 29 64

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERTULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Pengudi Luhur, B

3 59 72

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII SMP Perintis 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2 26 71

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 14 Bandar Lampung T.P 2014/2015)

0 7 59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERTULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Nusantara

1 14 73

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA MATERI POKOK PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Jati Agung Semester Genap TP. 2014/2015)

3 20 65

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERTULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Kartika II-2 Bandar Lampung Sem

0 7 60

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Padjajaran Bandar Lampun

12 104 63