12
2.5.1 Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan,
dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga
menjadi manusia insan kamil Narwanti, 2011: 14. Sementara itu Ramli dalam Narwanti 2011: 15 mengemukakan bahwa pendidikan karakter memiliki esensi
dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikn akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak menjadi manusia yang baik, warga
masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik. Dengan demikian, hakikat pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan
nilai, yakni pendidikan nilai-nilai yang luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina kepribadian generasi muda.
Aqib 2012: 118 mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat
masyarakat menjadi beradab. Pendidikan karakter bukan hanya sarana mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi lebih luas lagi yakni sebagai sarana
pembudayaan dan penyaluran nilai atau ekulturisasi dan sosialisasi.
2.5.2 Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter bertujuan membentuk dan membangun pola pikir, sikap, dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang positif, berakhlak karimah,
berjiwa luhur, dan bertanggung jawab Fitri, 2012: 22. Pendidikan karakter
13
pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang
dinamis, berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berdasarkan
pancasila Narwanti, 2011: 16.
Tujuan pendidikan karakter menurut Kesuma dalam Narwanti 2011: 17 sebagai berikut.
1 Memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga
terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah.
2 Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai
yang dikembangkan sekolah. 3
Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggungjawab pendidikan karakter secara bersama.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di
sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai standar
kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya,
mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai pendidikan
14
karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari Narwanti, 2011: 17.
2.5.3 Fungsi Pendidikan Karakter