30
Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karier. Dalam fungsi pengembangan, kegiatan ekstrakurikuler
dapat mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat, dan minat mereka. Dalam fungsi sosial, kegiatan
ekstrakurikuler mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta
didik. Dalam
fungsi rekreatif,
kegiatan ekstrakurikuler
mengembangkan suasana rileks, mengembirakan, dan menyenangkan peserta didik yang menunjang proses perkembangan. Dalam fungsi persiapan,
kegiatan ekstrakurikuler mengembangkan kesiapan karier peserta didik yang berbeda sesuai kemampuan dan bakat.
2.6.3 Cara Pengajaran dalam Pendidikan Karakter
Guru memiliki kekuatan untuk menanamkan nilai-nilai dan karakter pada siswa dengan tiga cara, yaitu.
1. Guru dapat menjadi seorang penyayang yang efektif, yang menyayangi dan
menghormati murid-murid, membantu mereka meraih sukses di sekolah, membangun kepercayaan diri mereka, dan membuat mereka mengerti apa itu
moral dengan melihat cara guru mereka memperlakukan mereka dengan etika yang baik.
2. Guru dapat menjadi seorang model, yaitu orang-orang yang beretika yang
menunjukkan rasa hormat dan tanggung jawabnya yang tinggi, baik di dalam maupun di luar kelas. Guru pun dapat memberi contoh dalam hal-hal yang
31
berkaitan dengan moral beserta alasannya, yaitu dengan cara menunjukkan etikannya dalam bertindak di sekolah dan di lingkungannya.
3. Guru dapat menjadi mentor yang beretika, memberikan instruksi moral dan
bimbingan melalui penjelasan, diskusi di kelas, bercerita, pemberian motivasi personal, dan memberikan umpan balik yang korektif ketika ada
siswa yang menyakiti temannya atau menyakiti dirinya sendiri.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif karena metode ini menggambarkan atau melukiskan fakta-fakta atau
keadaan ataupun gejala yang tampak dalam novel Awang Surya yang berjudul Pak Guru berupa nilai-nilai pendidikan karakter. Penggunaan metode ini
didasarkan pada pendapat Bodgan dan Taylor dalam Soewadji 2012: 51-52 yang mengemukakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif diartikan sebagai salah satu
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.
Dengan pendekatan kualitatif ini diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu
individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan
holistik Soewadji, 2012: 52.
3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan karakter yang diwujudkan dalam bentuk sikap-sikap para tokoh dalam novel Pak Guru karya
Awang Surya terhadap 1 Tuhan Yang Maha Esa, 2 diri sendiri, 3 sesama manusia, 4 lingkungan, dan 5 kebangsaan yang dapat dijadikan suri teladan
bagi para siswa SMA.
3.3 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Untuk mengumpulkan dan menganalisis data dalam penelitian ini digunakan teknik studi pustaka dan analisis data kualitatif.
3.3.1 Studi Pustaka
Studi pustaka adalah kegiatan menelaah buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan penelitian Atar, 2012: 56. Tujuan studi pustaka ini untuk mengetahui
nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Pak Guru karya Awang Surya. Studi pustaka dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut
Atar, 2012: 56.
1. Membaca novel yang berjudul Pak Guru karya Awang Surya secara
keseluruhan. 2.
Menandai dan memberi kode pada bagian yang akan dianalisis sesuai dengan masalah yang akan diteliti.
3. Mencatat data berupa kata, frasa, kalimat, ungkapan-ungkapan, pernyataan,
dan lain-lain yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan karakter. 4.
Mengelompokkan data.